Ngontel ke Kota Lama Semarang, Jokowi Komentari Kasus Novel Baswedan
Ali Muntoha
Senin, 30 Desember 2019 12:27:50
Jokowi juga menyatakan apresiasinya terhadap Polri, yang telah enangkap dua pelaku, setelah upaya ini dilakukan hampir dua tahun. Mantan Wali Kota Solo ini juga berharap agar jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif terkait pengungkapan kasus ini.
“Ini kan baru pada proses awal penyidikan dari ketemunya tersangka itu, pelaku itu. Nanti kita ikuti terus, kawal terus sehingga bener-bener apa yang menjadi harapan masyarakat itu ketemu,” kata Jokowi kepada wartawan di kawasan Kota Lama Semarang.
Jokowi mengunjungi Kota Lama Semarang dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Semarang dan Kendal. Sebelum datang ke Kota Lama, Jokowi bersama sejumlah menteri dan pejabat juga meninjau proyek renovasi Pasar Johar Semarang yang terbakar pada 2015 lalu.
Sekitar 30 menit Jokowi dan Rombongan meninjau pasar ini, dan kemudian ngonthel dari Pasar Johar menuju kawasan Kota Lama Semarang. Di sepanjang perjalan, Jokowi sering menyapa para pedagang yang berkumpul di sepanjang jalan, dan mengajak berswafoto beberapa ibu-ibu.
Sementara terkait, desakan sejumlah kalangan agar dibentuk Tim Independen dalam penyidikan kasus Novel tersebut, Jokowi meminta semua mengawasi.
“Ya apapun yang paling penting dikawal semua, bareng-bareng mengawal, agar peristiwa itu tidak terulang lagi. Yang paling penting itu,” ujarnya dikutip dari
Setkab.
Baca: Jokowi Tinjau Renovasi Pasar Johar yang Terbakar 2015 LaluIa juga meminta masalah ini tak selalu diributkan, dan memberikan kesempatan kepada Polri untuk mengungkap kasus ini secara utuh,“Jangan sebelum ketemu, ribut. Setelah ketemu, ribut. Berikanlah polisi kesempatan untuk membuktikan bahwa itu memang bener-bener pelaku, motifnya apa, semuanya. Jangan ada spekulasi-spekulasi terlebih dahulu. Baru ditangkap kemarin
kok,” tegas Presiden.Sebelumnya Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit, pada Jumat (27/10/2019), telah mengumumkan keberhasilan menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Keduanya merupakan oknum anggota Polri, berinisial RB dan RM. Keduanya ditangkap atas bantuan Korps Kepolisian Brimob. Reporter: Ali MuntohaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS, Semarang – Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut angkat suara atas penangkapan dua polisi aktif yang diduga sebagai penyiram air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, Senin (30/12/2019). Jokowi mengajak semua pihak untuk mengawal kasus ini.
Jokowi juga menyatakan apresiasinya terhadap Polri, yang telah enangkap dua pelaku, setelah upaya ini dilakukan hampir dua tahun. Mantan Wali Kota Solo ini juga berharap agar jangan sampai ada spekulasi-spekulasi yang negatif terkait pengungkapan kasus ini.
“Ini kan baru pada proses awal penyidikan dari ketemunya tersangka itu, pelaku itu. Nanti kita ikuti terus, kawal terus sehingga bener-bener apa yang menjadi harapan masyarakat itu ketemu,” kata Jokowi kepada wartawan di kawasan Kota Lama Semarang.
Jokowi mengunjungi Kota Lama Semarang dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Semarang dan Kendal. Sebelum datang ke Kota Lama, Jokowi bersama sejumlah menteri dan pejabat juga meninjau proyek renovasi Pasar Johar Semarang yang terbakar pada 2015 lalu.
Sekitar 30 menit Jokowi dan Rombongan meninjau pasar ini, dan kemudian ngonthel dari Pasar Johar menuju kawasan Kota Lama Semarang. Di sepanjang perjalan, Jokowi sering menyapa para pedagang yang berkumpul di sepanjang jalan, dan mengajak berswafoto beberapa ibu-ibu.
Sementara terkait, desakan sejumlah kalangan agar dibentuk Tim Independen dalam penyidikan kasus Novel tersebut, Jokowi meminta semua mengawasi.
“Ya apapun yang paling penting dikawal semua, bareng-bareng mengawal, agar peristiwa itu tidak terulang lagi. Yang paling penting itu,” ujarnya dikutip dari
Setkab.
Baca: Jokowi Tinjau Renovasi Pasar Johar yang Terbakar 2015 Lalu
Ia juga meminta masalah ini tak selalu diributkan, dan memberikan kesempatan kepada Polri untuk mengungkap kasus ini secara utuh,
“Jangan sebelum ketemu, ribut. Setelah ketemu, ribut. Berikanlah polisi kesempatan untuk membuktikan bahwa itu memang bener-bener pelaku, motifnya apa, semuanya. Jangan ada spekulasi-spekulasi terlebih dahulu. Baru ditangkap kemarin
kok,” tegas Presiden.
Sebelumnya Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit, pada Jumat (27/10/2019), telah mengumumkan keberhasilan menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Keduanya merupakan oknum anggota Polri, berinisial RB dan RM. Keduanya ditangkap atas bantuan Korps Kepolisian Brimob.
Reporter: Ali Muntoha
Editor: Ali Muntoha