Norman Beberkan Kondisi Sebelum Bupati Kudus Kena OTT KPK
Anggara Jiwandhana
Senin, 21 Oktober 2019 17:30:32
Norman pun ditanyai soal keterkaitannya dengan terdakwa Akhmad Shofian dan para saksi yakni Staf Khusus Bupati Kudus Agus Soeranto (Agus Kroto) dan ajudan Tamzil, Uka. Hanya, pertanyaan mendetail yang diajukan JPU padanya adalah lebih kepada kondisi sebelum dilakukannya operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada Jumat (26/7/2019) silam.
Di hadapan hakim, Norman menceritakan awal mula kejadian. Norman mengaku sebenarnya tidak terlalu memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh Agus Kroto dan Uka di ruang TU Bupati Kudus.
Karena ia mengaku saat itu, tengah sibuk mendata siapa saja yang ingin menemui Bupati Tamzil. “Jadi saya
wira-wiri dan tidak terlalu memperhatikan,” ucap Norman.
Baru pada satu waktu, ketika Norman masuk ke ruangan TU, ia dipanggil oleh Agus Kroto dengan maksud meminjam tas milik Norman.
Norman bersaksi jika saat itu Agus mengatakan jika ingin meminjam tas miliknya karena tidak enak menenteng sebuah tas yang ia simpulkan adalah uang. “Jadi saat itu Pak Agus meminjam tas saya sambil berkata demikian,” katanya.
Noman melanjutkan, Agus kemudian meminta tolong padanya untuk mengantarkan tas tersebut ke rumah dinasnya yang berjarak kurang lebih seratus meter dari kantor bupati. Agus meminta Norman untuk meletakkan bungkusan tersebut di laci lemari televisi.
Noman melanjutkan, Agus kemudian meminta tolong padanya untuk mengantarkan tas tersebut ke rumah dinasnya yang berjarak kurang lebih seratus meter dari kantor bupati. Agus meminta Norman untuk meletakkan bungkusan tersebut di laci lemari televisi.“Saya ambil bungkusannya, saya letakkan di sana, saya ambil tasnya, dan kembali ke kantor TU,” lanjutnya.Ia mengaku awalnya tidak tahu uang dalam bungkusan plastikan tersebut akan diapakan. Baru setelah masuk ke kantor, pihaknya mengetahui uang tersebut akan digunakan untuk membayar utang mobil Nissan Terrano Bupati Tamzil.“Saat datang, saya disuruh membuatkan nota tersebut, belum sampai selesai sudah ada tim KPK datang, ” terangnya. Reporter: Anggara JiwandhanaEditor: Ali Muntoha
MURIANEWS.com, Semarang – Norman, Staf Tata Usaha Bupati Kudus menjadi salah satu saksi yang didatangkan dalam sidang kasus dugaan jual beli jabatan di Pemkab Kudus dengan terdakwa Plt Sekretaris DPPKAD Kudus Akhmad Shofian, di Pengadilan Tipikor Semarang, Senin (21/10/2019).
Norman pun ditanyai soal keterkaitannya dengan terdakwa Akhmad Shofian dan para saksi yakni Staf Khusus Bupati Kudus Agus Soeranto (Agus Kroto) dan ajudan Tamzil, Uka. Hanya, pertanyaan mendetail yang diajukan JPU padanya adalah lebih kepada kondisi sebelum dilakukannya operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK pada Jumat (26/7/2019) silam.
Di hadapan hakim, Norman menceritakan awal mula kejadian. Norman mengaku sebenarnya tidak terlalu memperhatikan aktivitas yang dilakukan oleh Agus Kroto dan Uka di ruang TU Bupati Kudus.
Karena ia mengaku saat itu, tengah sibuk mendata siapa saja yang ingin menemui Bupati Tamzil. “Jadi saya wira-wiri dan tidak terlalu memperhatikan,” ucap Norman.
Baru pada satu waktu, ketika Norman masuk ke ruangan TU, ia dipanggil oleh Agus Kroto dengan maksud meminjam tas milik Norman.
Norman bersaksi jika saat itu Agus mengatakan jika ingin meminjam tas miliknya karena tidak enak menenteng sebuah tas yang ia simpulkan adalah uang. “Jadi saat itu Pak Agus meminjam tas saya sambil berkata demikian,” katanya.
Noman melanjutkan, Agus kemudian meminta tolong padanya untuk mengantarkan tas tersebut ke rumah dinasnya yang berjarak kurang lebih seratus meter dari kantor bupati. Agus meminta Norman untuk meletakkan bungkusan tersebut di laci lemari televisi.
“Saya ambil bungkusannya, saya letakkan di sana, saya ambil tasnya, dan kembali ke kantor TU,” lanjutnya.
Ia mengaku awalnya tidak tahu uang dalam bungkusan plastikan tersebut akan diapakan. Baru setelah masuk ke kantor, pihaknya mengetahui uang tersebut akan digunakan untuk membayar utang mobil Nissan Terrano Bupati Tamzil.
“Saat datang, saya disuruh membuatkan nota tersebut, belum sampai selesai sudah ada tim KPK datang, ” terangnya.
Reporter: Anggara Jiwandhana
Editor: Ali Muntoha
