Jumat, 21 November 2025


Muhamad Agung Wibowo (27), pengurus karang taruna Desa Bebel, mengatakan ide kreatif melukis batik terpanjang di dunia ini muncul dari para pemuda warga desa setempat. Tujuanya, guna kembali menggairahkan para pecinta batik di Pekalongan.

"Kalau kegatan ini, baru pertama dan akan dijadikan kegiatan tahunan. Ini karena antusias warga, terutama ibu-ibu dalam memberikan ide kretif dalam motif batik pesisir," jelasnya dilansir detik.com.

Baca : Ditangkap Polisi, Pengedar Pil Dextro Ini Ngaku Konsumennya Guru dan Pelajar di Jepara

Kreasi batik dalam median kain tanpa putus sepanjang 1,5 kilometer tersebut, rencananya akan dilakukan sampai Jumat sore. Mengingat yang membatik ratusan warga yakni sekitar 450 warga, tentunya akan tercipta satu kain dengan aneka ragam motif batik.

"Inilah yang kita tuju. Keberagaman motif batik, perbedaan cara membatik, menjadi keindahan tersendiri dalam batik terpanjang ini. Ini melambangkan perbedaan apapaun akan menjadi keindahan dan kain panjang ini sebagain pemersatunya," pungkas Agung.

BacaTiga Warga Undaan Kudus Nyaris Terpanggang Hidup-hidup di Dalam Rumahnya
Hamparan kain dibentangkan di sepanjang jalan desa. Sebanyak 450 warga yang kebanyakan wanita ikut serta di acara ini. Aktivitas membatik bersama ini sudah dilakukan sejak Jumat pagi oleh ratusan warga. Kain batik terpanjang ini, dilukis dengan aneka motif pesisir, yakni lautan. Ada yang bermotif ikan, kapal, maupun hewan laut lainnya."Kalau sini kan para suami nelayan, sedangkan para istrinya membatik. Jadi motifnya ya tidak lepas dari lautan, Mas. Ini tadi kita sudah membatik sejak pagi tadi," kata salah seorang warga yang ikut membatik, Rastiah (39).Meski terik matahari mulai menyengat, namun tidak melumpuhkan semangat para ibu-ibu dan pemuda warga Desa Bebel ini. Berbagai cara dilakukan untuk melindungi diri dari panas, dari sekedar menggunakan kain maupun payung."Kita tetap semangat. Kebetulan hari Jumat ini kan libur bagi para pekerja batik, jadi kita selesaikan colet (membatik) ini sampai selesai. Karena setiap RT hasilnya akan dilombakan," tambah Wasriah (55).Selain batik tulis dan cap, dalam aksi kreatif ratusan warga ini juga digunakan media kanvas, layaknya melukis di sebuah kain putih.Editor : Akrom Hazami

Baca Juga

Komentar

Terpopuler