Kamis, 20 November 2025


Adapun empat warga Pemalang itu adalah Warso dan Ruslani (44) yang merupakan warga Wanarejan Selatan, Kecamatan Taman; Kurnianto (35) warga Kecamatan Belik; dan Gugus Priyadi (29) warga Dukuh Karansembung, Desa Jebed Selatan, Kecamatan Taman.

Kapolres Pemalang, AKBP Agus Setyawan melalui Kepala Satuan Kepolisian Air (Kasat Polair), AKP Sunardi, mengatakan, pihaknya telah mendapatkan kabar dari Ditpolair Polda Bali. “Jumlah ABK di kapal itu ada 20 orang. Seluruh ABK tidak ada saat dilakukan evakuasi,” kata Sunardi.

Salah satu keluarga ABK hilang, Maesaroh, (30) istri Kurnianto, mengatakan,  dirinya kali pertama mendapatkan kabar jika kapal terbakar, pada akhir bulan lalu. 

“Terakhir saya mau menanyakan delegasi (gaji) suami saya ke kantor pada 28 Oktober 2017. Tapi sehari setelah itu perusahaan memberi tahu kalau kapal tempat suami saya bekerja terbakar,” kata Maesaroh, dikutip dari Tempo.co, Rabu, (22/11/ 2017).

Suaminya berangkat pada 12 Juli 2017 bersama dengan tiga rekannya. Sejak saat itu, dia tidak pernah berkomunikasi langsung dengan suaminya. Jika ingin mengetahui kabar Kurnianto, Maesaroh menghubungi istri kapten sebulan sekali.
Maesaroh terkejut dan memastikan lagi kepada perusahaan ihwal kebenaran kabar itu. Ternyata benar, kapal ikan yang ditumpangi suaminya mengalami kecelakaan empat hari sebelum dia menerima kabar itu.“Jadi kapal itu hilang kontak kira-kira tanggal 25 Oktober 2017. Kapalnya sudah ditemukan terbakar tapi tidak ada orangnya. Pihak perusahaan katanya sudah bekerja sama dengan pihak SAR Australia sedang mencari para ABK,” ucapnya. Editor : Akrom Hazami 

Baca Juga

Komentar

Terpopuler