Kamis, 20 November 2025


Meski sudah sangat tua, namun nenek 22 cucu ini terlihat masih segar dan kuat. Ia berangkat haji bersama suaminya Mubin Safaan Sanadi (72). Meski usia sang suami tercatat ebih muda, namun dari kesehatan kalah dengan Mbah Toyimah. Sang suami, saat ini menderita penyakit di bagian kaki.

Bahkan Mbah Toyimah harus menyuapi sang suami makan, saat berada di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Selasa (31/7/2018). Dan Rabu pagi tadi pasangan yang tergabung dalam kolter 51 itu sudah diterbangkan ke Makkah untuk memulai ibadah Haji.

Meski umur kedua pasangan ini jauh beda, namun Mbah Toyimah tetap menyakini jika umur mereka sama.  ”Umur kula sama si mbah kakung (suaminya) sama. Sampun akeh (sudah banyak),” katanya.

Toyimah juga menceritakan tentang niat hajinya yang sudah dia bulatkan puluhan tahun lalu. Menurutnya, tidak banyak warga di desanya yang menunaikan ibadah haji meski mereka mampu.

“Kula mboten gadah omah dewe. Mboten nopo-nopo, tapi saget haji (saya tidak punya rumah sendiri tidak masalah, asalkan bisa naik haji),” ujarnya.

Pasangan suami istri ini mengatakan sudah mendaftar haji sejak 7 tahun lalu. Mereka harus merogoh kantong sekitar Rp 70 juta untuk membiayai keberangkatan haji tersebut.Mbah Toyimah menyebut, uang itu dikumpulkan dari hasil panen sawah dan ternah. Menurutnya, ternaknya juga cukup banyak, meski dititipkan pada orang untuk diurus."Kulo bayar Rp 70 juta untuk berangkat berdua, dibayar kontan pakai uang dari sawah dan ternak," ujarnya.Dalam kesehariannya, Mbah Toyimah beraktivitas seperti manula pada umumnya. Sebagian besar waktunya dihabiskan untuk beribadah dan mengajar ngaji kepada anak-anak di sekitarnya. Aktivitas belajar ngaji ini dilakukan di musala yang berada di kompleks rumahnya.Toyimah merupakan salah satu dari 18 calon jamaah haji dari kloter 51 yang masuk dalam kategori resiko tinggi (risti). pasangan suami istri ini akan selalu didampingi ketika menjalani ibadah haji.Editor : Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Terpopuler