Jepara Wilayah Paling Lama Tak Kena Hujan di Jateng
Murianews
Kamis, 2 Agustus 2018 11:33:59
Kondisi ini membuat kerawanan kekeringan dan krisis air bersih semakin meluas. Dari data yang dilansir, empat daerah mempunyai potensi kekeringan paling besar karena sudah sangat lama tidak turun hujan, dan Kabupaten Jepara menjadi paling lama.
Di Jepara sudah 113 hari atau lebih tidak turun hujan sama sekali. Sementara tiga daerah lain yakni, Wonogiri, Sukoharjo dan Purworejo, yang sudah tidak turun hujan selama tiga bulan terakhir.
”Puncak musim kemarau terjadi di Juli dan Agustus. Sehingga kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana kekeringan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Iis Widya Harmoko, beberapa waktu lalu.
Di Kabupaten Wonogiri, ancaman kekeringan juga cukup besar. Bahkan di salah satu daerah di Wonogiri yakni Baturetno yang sudah 102 hari tak diguyur hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, data yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Semarang didasari perhitungan Hari Tanpa Hujan selama sekitar 60 hari atau lebih. Daerah-daerah itu memiliki potensi kekeringan ekstrim.Sementara ada pula daerah di Wonogiri yang juga cukup lama tidak tersiram hujan. Jika dihitung sudah sekitar 60 hari lebih tanpa hujan. Meliputi Kecamatan Pracimantoro, Wuryantoro, Batuwarno, Ngadirojo, Selogiri, dan Girimarto.“Namun perlu dipahami sepanjang masih terdapat potensi air yang cukup di wilayah yang tidak terjadi hujan berturut-turut, belum tentu daerah tersebut kekeringan, karena masih memiliki potensi air baku,” kata dia, Kamis (2/8/2018).Meski demikian, pihaknya menyebut sejumlah desa kini mulai mengalami kekeringan, terutama di Wonogiri selatan. Pihaknya juga telah menyiapkan bantuan air bersih di daerah-daerah tersebut.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Semarang – Stasiun Klimatologi Semarang menyebut Juli dan Agustus sebagai puncak musim kemarau 2018 di Jawa Tengah. Bahkan beberapa daerah di antaranya sudah tidak turun hujan selama puluhan hingga seratus hari lebih.
Kondisi ini membuat kerawanan kekeringan dan krisis air bersih semakin meluas. Dari data yang dilansir, empat daerah mempunyai potensi kekeringan paling besar karena sudah sangat lama tidak turun hujan, dan Kabupaten Jepara menjadi paling lama.
Di Jepara sudah 113 hari atau lebih tidak turun hujan sama sekali. Sementara tiga daerah lain yakni, Wonogiri, Sukoharjo dan Purworejo, yang sudah tidak turun hujan selama tiga bulan terakhir.
”Puncak musim kemarau terjadi di Juli dan Agustus. Sehingga kondisi ini berpotensi menimbulkan bencana kekeringan,” kata Kepala Seksi Data dan Informasi Iis Widya Harmoko, beberapa waktu lalu.
Di Kabupaten Wonogiri, ancaman kekeringan juga cukup besar. Bahkan di salah satu daerah di Wonogiri yakni Baturetno yang sudah 102 hari tak diguyur hujan.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan, data yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Semarang didasari perhitungan Hari Tanpa Hujan selama sekitar 60 hari atau lebih. Daerah-daerah itu memiliki potensi kekeringan ekstrim.
Sementara ada pula daerah di Wonogiri yang juga cukup lama tidak tersiram hujan. Jika dihitung sudah sekitar 60 hari lebih tanpa hujan. Meliputi Kecamatan Pracimantoro, Wuryantoro, Batuwarno, Ngadirojo, Selogiri, dan Girimarto.
“Namun perlu dipahami sepanjang masih terdapat potensi air yang cukup di wilayah yang tidak terjadi hujan berturut-turut, belum tentu daerah tersebut kekeringan, karena masih memiliki potensi air baku,” kata dia, Kamis (2/8/2018).
Meski demikian, pihaknya menyebut sejumlah desa kini mulai mengalami kekeringan, terutama di Wonogiri selatan. Pihaknya juga telah menyiapkan bantuan air bersih di daerah-daerah tersebut.
Editor : Ali Muntoha