Mobil Dinas Pimpinan DPRD Kendal Hancur Disambar Kereta, Sopir Tewas
Murianews
Selasa, 4 September 2018 14:39:05
Nahasnya lagi, sopir mobil Honda CRV bernomor polisi H 59 D itu tewas akibat mengalami luka yang sangat parah. Korban meninggal diketahui bernama Muhammad As’ari, warga Brangsong, Kendal.
Mobil warna putih itu hanya berisi satu orang sopir saja, setelah sebelumnya mengantarkan Wakil Ketua DPRD Kendal pulang ke rumah.
Mobil itu melaju dari arah utara menuju ke Brangsong. Berdasarkan keterangan saksi, mobil tersebut tertabrak kereta setelah menerobos palang pintu yang mulai diturunkan, saat kereta hendak melintas.
Suhartono, penjaga pintu perlintasan menyatakan, saat itu pintu palang sudah ditutup separuh, karena mobil itu terlanjur melintas, palang pintu dihentikan dan mobil menerobos. Padahal saat itu, kereta yang melaju kencang sudah semakin dekat.
“Mobil dari arah utara sudah masuk sedangkan palang pintu hendak menutup. Saat mobil di tengah perlintasan KA Matramaja dari arah timur melaju kencang. Bagian belakang mobil langsung ketabrak,” katanya pada wartawan.
Karena kencangnya tabrakan, mobil tersebut sampai terpental hingga 20 meter. Warga di sekitar lokasi kejadian sempat menolong korban dan melarikannya ke rumah sakit, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.Evakuasi mobil juga mengalami kendala. Pasalnya, posisi mobil berada di tengah rel, sehingga mobil derek sulit untuk mendekati. Selain itu lalu lintas perjalanan kereta api padat sehingga upaya evakuasi menunggu jalur sepi.Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun yang dihubungi wartawan mengatakan, korban baru saja mengantar dirinya ke rumah, setelah melakukan kunjungan kerja. Usai mengantar dirinya, mobil dibawa sopir untuk pulang ke rumahnya, karena rencananya akan kembali mengantar untuk kunjungan kerja.”Ada dua sopir untuk bergantian selama kunjungan kerja. Yang satu turun di Pegandon dan terakhir mobil dibawa As’ari pulang karena pagi hari akan digunakan lagi untuk kegiatan dewan,” ujarnya.Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan itu. Sejumlah saksi dimintai keterangan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Kendal – Mobil dinas milik Wakil Ketua DPRD Kendal, Muhammad Makmun tertabrak Kereta Api (KA) Matramajaya, di Perlintasan KA Desa Sudipayung, Kecamatan Ngampel, Kendal, Selasa (4/9/2018). Mobil hancur setelah sempat terpental hingga 20 meter.
Nahasnya lagi, sopir mobil Honda CRV bernomor polisi H 59 D itu tewas akibat mengalami luka yang sangat parah. Korban meninggal diketahui bernama Muhammad As’ari, warga Brangsong, Kendal.
Mobil warna putih itu hanya berisi satu orang sopir saja, setelah sebelumnya mengantarkan Wakil Ketua DPRD Kendal pulang ke rumah.
Mobil itu melaju dari arah utara menuju ke Brangsong. Berdasarkan keterangan saksi, mobil tersebut tertabrak kereta setelah menerobos palang pintu yang mulai diturunkan, saat kereta hendak melintas.
Suhartono, penjaga pintu perlintasan menyatakan, saat itu pintu palang sudah ditutup separuh, karena mobil itu terlanjur melintas, palang pintu dihentikan dan mobil menerobos. Padahal saat itu, kereta yang melaju kencang sudah semakin dekat.
“Mobil dari arah utara sudah masuk sedangkan palang pintu hendak menutup. Saat mobil di tengah perlintasan KA Matramaja dari arah timur melaju kencang. Bagian belakang mobil langsung ketabrak,” katanya pada wartawan.
Karena kencangnya tabrakan, mobil tersebut sampai terpental hingga 20 meter. Warga di sekitar lokasi kejadian sempat menolong korban dan melarikannya ke rumah sakit, namun nyawanya tak bisa diselamatkan.
Evakuasi mobil juga mengalami kendala. Pasalnya, posisi mobil berada di tengah rel, sehingga mobil derek sulit untuk mendekati. Selain itu lalu lintas perjalanan kereta api padat sehingga upaya evakuasi menunggu jalur sepi.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kendal Muhammad Makmun yang dihubungi wartawan mengatakan, korban baru saja mengantar dirinya ke rumah, setelah melakukan kunjungan kerja. Usai mengantar dirinya, mobil dibawa sopir untuk pulang ke rumahnya, karena rencananya akan kembali mengantar untuk kunjungan kerja.
”Ada dua sopir untuk bergantian selama kunjungan kerja. Yang satu turun di Pegandon dan terakhir mobil dibawa As’ari pulang karena pagi hari akan digunakan lagi untuk kegiatan dewan,” ujarnya.
Hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab kecelakaan itu. Sejumlah saksi dimintai keterangan dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Editor : Ali Muntoha