Kakek 83 Tahun Ini Coba Bunuh Diri dengan Menusuk Perut, Tapi Tak Mati
Murianews
Jumat, 7 September 2018 14:05:27
Beruntung aksi tersebut tak sampai membuat kakek ini kehilangan nyawa. Meskipun pisau dengan panjang 20 cm tersebut telah menancap ke perutnya bagian tengah bawah ulu hati di atas pusar dan korban mengalami pendarahan hebat.
Pisau itu menancap di perut kakek itu selama hampir 11 jam sebelum diangkat oleh tim medis RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang melakukan operasi.
Informasi yang beredar, kakek ini mencoba bunuh diri dengan menusuk perutnya menggunakan pisau pada Kamis (6/9/2018) subuh. Namun saat pisau menusuk perut kakek itu menjerit kesakitan, sehingga membuat kaget anaknya, Tarmi yang tengah salat subuh di kamarnya.
Kaget melihat kondisi ayahnya, ia pun berteriak meminta bantuan warga. Tak berselang lama, warga berdatangan dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Beberapa saat kemudian polisi membawa kakek ini ke rumah sakit.
Tim medis RSUD langsung begerak untuk melakukan penanganan terhadap Mbah Atmo Rejo. Operasipun dilaksanakan untuk mengangkay pisau yang telah masuk ke perut.
Sekitar pukul 16.00 WIB, operasi pengangkatan pisau dari perut kakek itu sukses. Dilansir dari Solopos Jumat (7/9/2018), Pejabat Humas RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Iwan Sulistya mengatakan, pisau tertancap di perut sisi tengah dengan posisi miring ke kiri.
Dari hasil pemeriksaan awal juga diketahui pisau tersebut sudah mengenai usus, sehingga operasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. “Menurut dokter, keberhasilan operasi 30 persen. Tim dokter berusaha yang terbaik,” kata Iwan.Tidak ada yang mengetahui motif kakek tersebut mencoba bunuh diri. Karena selama ini dianggap tidak ada maslah, dan hubungan dengan keluarga juga baik-baik saja.Meski demikian menurut keluarga korban, kakek ini dua tahun lalu juga sempat mencoba bunuh diri. Sugino, menantu korban menyebut mertuanya dua tahun lalu mencoba gantung diri di pohon mangga depan rumahnya.”Untungnya tetangga ada yang tahu dan langsung memotong tali tambang yang menjerat leher bapak. Jadi bapak masih bisa tertolong,” ujarnya.Sejak percobaan bunuh diri yang pertama hingga kedua kali ini, keluarga tetap tahu apa motifnya. Kakek yang sudah lima kali menikah dan semua istrinya sudah meninggal itu tak mau menceritakan masalah apa yang sedang dipikirkannya.
Editor : Ali Muntoha
Murianews, Wonogiri – Aksi nekat dilakukan oleh Atmo Rejo seorang kakek di Desa Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri. Kakek berusia 83 tahun itu, nekat mencoba bunuh diri dengan menusuk perutnya sendiri dengan sebuah dapur.
Beruntung aksi tersebut tak sampai membuat kakek ini kehilangan nyawa. Meskipun pisau dengan panjang 20 cm tersebut telah menancap ke perutnya bagian tengah bawah ulu hati di atas pusar dan korban mengalami pendarahan hebat.
Pisau itu menancap di perut kakek itu selama hampir 11 jam sebelum diangkat oleh tim medis RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri yang melakukan operasi.
Informasi yang beredar, kakek ini mencoba bunuh diri dengan menusuk perutnya menggunakan pisau pada Kamis (6/9/2018) subuh. Namun saat pisau menusuk perut kakek itu menjerit kesakitan, sehingga membuat kaget anaknya, Tarmi yang tengah salat subuh di kamarnya.
Kaget melihat kondisi ayahnya, ia pun berteriak meminta bantuan warga. Tak berselang lama, warga berdatangan dan melaporkan kejadian ini ke polisi. Beberapa saat kemudian polisi membawa kakek ini ke rumah sakit.
Tim medis RSUD langsung begerak untuk melakukan penanganan terhadap Mbah Atmo Rejo. Operasipun dilaksanakan untuk mengangkay pisau yang telah masuk ke perut.
Sekitar pukul 16.00 WIB, operasi pengangkatan pisau dari perut kakek itu sukses. Dilansir dari Solopos Jumat (7/9/2018), Pejabat Humas RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri, Iwan Sulistya mengatakan, pisau tertancap di perut sisi tengah dengan posisi miring ke kiri.
Dari hasil pemeriksaan awal juga diketahui pisau tersebut sudah mengenai usus, sehingga operasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati. “Menurut dokter, keberhasilan operasi 30 persen. Tim dokter berusaha yang terbaik,” kata Iwan.
Tidak ada yang mengetahui motif kakek tersebut mencoba bunuh diri. Karena selama ini dianggap tidak ada maslah, dan hubungan dengan keluarga juga baik-baik saja.
Meski demikian menurut keluarga korban, kakek ini dua tahun lalu juga sempat mencoba bunuh diri. Sugino, menantu korban menyebut mertuanya dua tahun lalu mencoba gantung diri di pohon mangga depan rumahnya.
”Untungnya tetangga ada yang tahu dan langsung memotong tali tambang yang menjerat leher bapak. Jadi bapak masih bisa tertolong,” ujarnya.
Sejak percobaan bunuh diri yang pertama hingga kedua kali ini, keluarga tetap tahu apa motifnya. Kakek yang sudah lima kali menikah dan semua istrinya sudah meninggal itu tak mau menceritakan masalah apa yang sedang dipikirkannya.
Editor : Ali Muntoha