Jumat, 21 November 2025


Belum diketahui penyebab meninggalnya pengusaha konveksi asal Dukuh Karangnongko RT 10/ RW 03, Kecamatan Masaran, Sragen ini. Namun yang mencurigakan, saat ditemukan, mobil Isuzu Panther Touring dan HP milik korban hilang.

”Dinihari tadi meninggalnya. Kemudian dibawa ke RSUD Wonogiri namun sudah dalam kondisi meninggal. HP dan mobilnya hilang,” kata Ketua DPD Partai Golkar Sragen, Agus Fatchur Rahman dikutip dari joglosemarnews.com.

Saat ditemukan pada dini hari korban masih mengenakan seragam partai. Malam tadi di DPD II Partai Golkar Sragen memang tengah dilangsungkan rapat untuk mempersiapkan pemilu.

Namun Sekretaris DPD II Partai Golkar Sragen, Sri Pambudi memastikan, jika malam tadi Sugimin tidak hadir mengikuti rapat itu.

Ia juga mengaku tak tahu kronologis meninggalnya korban. Ia hanya mengetahui korban meninggal setelah mendapat informasi sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi.

“Semalam memang ada rapat di DPD II Partai Golkar dan Mas Sugimin tidak hadir. Kami mencoba menghubungi tetapi nomor ponselnya tidak aktif,” ujarnya dilansir Solopos.com.

Pihak keluarga juga menyebut, sudah tidak bisa menghubungi Sugimin sejak Kamis (11/4/2019). Menghilangnya Sugimin ini sempat dilaporkan ke polisi Polsek Manyaran. Pihak kepolisian juga sempat melacak posisi korban melalui sinyal HP.
“Kemarin (Jumat) sempat muncul sinyal ponselnya di wilayah Sukoharjo tetapi hanya beberapa saat kemudian hilang lagi. Informasinya opname di RS dr. Oen Solobaru tetapi setelah dicek keluarga ternyata sudah keluar dari rumah sakit itu. Saya justru belum mendapat kabar kalau meninggal dunia,” ujarnya.Usai ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, korban kemudian dibawa ke RSUD Soediran mangun Sumarso Wonogiri.Dokter Gatot Triwibowo, bidang aduan pelayanan dan pelayanan medik RSUD Soediran Mangun Sumarso, saat dikonfirmasi wartawan, membenarkan jika telah menerima pasien bernama Sugimin. Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam kondisi sudah meninggal pagi tadi.“Meski sudah meninggal, kita lakukan penanganan medis sesuai standar operasional. Yakni, dilakukan Visum et Repertum. Namun, hasilnya  dari visum tersebut belum keluar,’’ terangnya. Penulis: Ali MuntohaEditor: Ali MuntohaSumber: joglosemarnews.com, solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler