Muncul Klaster Keluarga di Sukoharjo, 13 Orang Positif Covid-19

Murianews
Sabtu, 10 Oktober 2020 12:40:13


MURIANEWS, Sukoharjo - Klaster keluarga kembali muncul di Sukoharjo. Kali ini, klaster tersebut muncul di Desa Sraten, Kecamatan Gatak. Akibatnya, 13 orang dalam satu keluarga tersebut dinyatakan positif Covid-19.
Dari informasi yang dihimpun, klaster keluarga di Desa Sraten tersebut berawal saat kepala keluarga terinfeksi Covid-19. Kemudian, istri dan anaknya yang menjadi kontak erat pasien positif, ikut terpapar Covid-19.
Sebelum hasil uji swab keluar, mereka mengadakan pertemuan keluarga besar di halaman rumah. Gugus Tugas lantas melacak anggota keluarga pasien positif yang datang di pertemuan tersebut.
“Sebanyak 17 orang kontak erat lini pertama menjalani uji swab dengan diambil sampel sampel cairan tenggorokan. Hasilnya, 13 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati seperti dikutip Solopos.com, Sabtu (10/10/2020).
Para pasien positif tanpa gejala dari klaster keluarga Sraten telah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka dinyatakan sembuh apabila tidak mengalami demam tinggi dan gangguan pernapasan.
https://www.instagram.com/p/CGJsxucjv85/
Klaster keluarga Sraten merupakan klaster keluarga dengan pasien positif terbanyak di Sukoharjo. Sebelumnya, ada enam klaster keluarga lain dengan jumlah pasien positif lima orang hingga 10 orang.
Yunia menyebut transmisi penularan Covid-19 dalam keluarga lebih mudah terjadi. Anggota keluarga yang terinfeksi virus corona tak sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah.
Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap klaster keluarga. Dia mengingatkan pentingnya selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tak hanya dijalankan saat beraktivitas di luar rumah melainkan saat berkumpul dengan anggota keluarga di dalam rumah,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan pasien positif dari klaster keluarga tanpa gejala. Mereka tidak mengalami gejala seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan sehingga anggota keluarga lain berinteraksi dengan pasien positif.
Persebaran pandemi Covid-19 dari klaster keluarga mengancam kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), dan masyarakat yang menderita penyakit kronis. Apabila ketiga kelompok itu terpapar Covid-19 bisa mengakibatkan gejala berat hingga kematian.
“Setiba di rumah, jangan menyentuh suami, istri, dan anak. Kalau bisa langsung mandi dan berganti pakaian untuk mencegah persebaran Covid-19 di rumah,” papar dia.
https://www.youtube.com/watch?v=CwOqKlB3SrI
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com
Dari informasi yang dihimpun, klaster keluarga di Desa Sraten tersebut berawal saat kepala keluarga terinfeksi Covid-19. Kemudian, istri dan anaknya yang menjadi kontak erat pasien positif, ikut terpapar Covid-19.
Sebelum hasil uji swab keluar, mereka mengadakan pertemuan keluarga besar di halaman rumah. Gugus Tugas lantas melacak anggota keluarga pasien positif yang datang di pertemuan tersebut.
“Sebanyak 17 orang kontak erat lini pertama menjalani uji swab dengan diambil sampel sampel cairan tenggorokan. Hasilnya, 13 orang dinyatakan terkonfirmasi Covid-19,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati seperti dikutip Solopos.com, Sabtu (10/10/2020).
Para pasien positif tanpa gejala dari klaster keluarga Sraten telah menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Mereka dinyatakan sembuh apabila tidak mengalami demam tinggi dan gangguan pernapasan.
https://www.instagram.com/p/CGJsxucjv85/
Klaster keluarga Sraten merupakan klaster keluarga dengan pasien positif terbanyak di Sukoharjo. Sebelumnya, ada enam klaster keluarga lain dengan jumlah pasien positif lima orang hingga 10 orang.
Yunia menyebut transmisi penularan Covid-19 dalam keluarga lebih mudah terjadi. Anggota keluarga yang terinfeksi virus corona tak sengaja menularkan virus ke anggota keluarga lain atau kerabat keluarga dalam satu rumah.
Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap klaster keluarga. Dia mengingatkan pentingnya selalu menerapkan protokol kesehatan.
“Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tak hanya dijalankan saat beraktivitas di luar rumah melainkan saat berkumpul dengan anggota keluarga di dalam rumah,” kata dia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo ini menyampaikan pasien positif dari klaster keluarga tanpa gejala. Mereka tidak mengalami gejala seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan sehingga anggota keluarga lain berinteraksi dengan pasien positif.
Persebaran pandemi Covid-19 dari klaster keluarga mengancam kelompok masyarakat berisiko tinggi seperti ibu hamil, lanjut usia (lansia), dan masyarakat yang menderita penyakit kronis. Apabila ketiga kelompok itu terpapar Covid-19 bisa mengakibatkan gejala berat hingga kematian.
“Setiba di rumah, jangan menyentuh suami, istri, dan anak. Kalau bisa langsung mandi dan berganti pakaian untuk mencegah persebaran Covid-19 di rumah,” papar dia.
https://www.youtube.com/watch?v=CwOqKlB3SrI
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com