Kiai di Sragen Meninggal karena Covid-19, Warga Diminta Karantina Mandiri Sambil Nunggu Swab
Murianews
Sabtu, 8 Mei 2021 17:17:44
MURIANEWS, Sragen – Kasus Covid-19 di Sragen kembali menunjukkan grafik meninggi. Seorang kiai di Kecamatan Sidoharjo, Sragen, berinisial AH (70) meninggal dunia karena terpapar Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo, Jumat (7/5/2021) sore.
Camat Sidoharjo, Sragen, Susilohono membenarkan kabar tersebut. Ia menjelaskan pemuka agama itu dinyatakan terpapar positif tiga hari sebelum meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo.
Dikutip dari
Solopos.com, pemulasaraan jenazah dilakukan di Ruang Forensik RSUD dr Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen. Susilohono mengatakan rencana
tracing baru akan dilakukan pada Senin (10/5/2021).
“Hari ini [Sabtu], tim kesehatan Kecamatan Sidoharjo melaksanakan pendataan orang-orang yang kontak erat dengan pasien. Dari hasil pendataan itulah kemudian dilakukan
tracing pada Senin besok. Selama menunggu
tracing, kami mengimbau supaya tetap karantina di rumah masing-masing sambil menunggu
swab test,” katanya, Sabtu (8/5/2021).
Kabar tokoh agama meninggal dunia karena Covid-19 di Sragen menambah panjang daftar kasus virus Corona di kabupaten ini.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Sri Subekti, mengatakan DKK mencatat kasus kematian pasien Covid-19 selama satu hari pada Sabtu sebanyak tiga kasus.
Sementara jumlah kasus baru juga meningkat sebanyak 35 orang. Hingga Sabtu jumlah pasien yang dirawat sebanyak 346 orang dan yang sembuh bertambah sebanyak 48 orang.Di sisi lain, Sri Subekti juga mencatat adanya lonjakan jumlah pemudik dari 3.023 orang pada Jumat (7/5/2021) menjadi 3.200 orang pada Sabtu. Gelombang kedatangan pemudik menjadi perhatian karena berpotensi membawa serta menularkan Covid-19.Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 di Sragen terus bertambah dalam beberapa hari ini. Terakhir, 21 warga terpapar Covid-19 di klaster tarawih di wilayah Desa/Kecamatan Sambirejo, Sragen, Kamis (6/5/2021) malam.DKK Sragen kini masih hasil menunggu swab test terhadap 22 orang anak-anak TPA. Klaster tarawih di Sragen ini hanya meliputi satu dukuh saja. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_217307" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi kasus Civud-19 di Sragen. Dua unit ambulans dari Puskesmas Sambirejo, Sragen, menjemput jenazah nenek-nenek yang meninggal di lokasi klaster layatan di wilayah Desa Jetis, Sambirejo, Sragen, Rabu (5/5/2021). (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Sragen – Kasus Covid-19 di Sragen kembali menunjukkan grafik meninggi. Seorang kiai di Kecamatan Sidoharjo, Sragen, berinisial AH (70) meninggal dunia karena terpapar Covid-19 di RSUD dr Moewardi Solo, Jumat (7/5/2021) sore.
Camat Sidoharjo, Sragen, Susilohono membenarkan kabar tersebut. Ia menjelaskan pemuka agama itu dinyatakan terpapar positif tiga hari sebelum meninggal dunia di RSUD dr Moewardi Solo.
Dikutip dari
Solopos.com, pemulasaraan jenazah dilakukan di Ruang Forensik RSUD dr Soehadi Prijonegoro (RSSP) Sragen. Susilohono mengatakan rencana
tracing baru akan dilakukan pada Senin (10/5/2021).
“Hari ini [Sabtu], tim kesehatan Kecamatan Sidoharjo melaksanakan pendataan orang-orang yang kontak erat dengan pasien. Dari hasil pendataan itulah kemudian dilakukan
tracing pada Senin besok. Selama menunggu
tracing, kami mengimbau supaya tetap karantina di rumah masing-masing sambil menunggu
swab test,” katanya, Sabtu (8/5/2021).
Kabar tokoh agama meninggal dunia karena Covid-19 di Sragen menambah panjang daftar kasus virus Corona di kabupaten ini.
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen, Sri Subekti, mengatakan DKK mencatat kasus kematian pasien Covid-19 selama satu hari pada Sabtu sebanyak tiga kasus.
Sementara jumlah kasus baru juga meningkat sebanyak 35 orang. Hingga Sabtu jumlah pasien yang dirawat sebanyak 346 orang dan yang sembuh bertambah sebanyak 48 orang.
Di sisi lain, Sri Subekti juga mencatat adanya lonjakan jumlah pemudik dari 3.023 orang pada Jumat (7/5/2021) menjadi 3.200 orang pada Sabtu. Gelombang kedatangan pemudik menjadi perhatian karena berpotensi membawa serta menularkan Covid-19.
Diberitakan sebelumnya, kasus Covid-19 di Sragen terus bertambah dalam beberapa hari ini. Terakhir, 21 warga terpapar Covid-19 di klaster tarawih di wilayah Desa/Kecamatan Sambirejo, Sragen, Kamis (6/5/2021) malam.
DKK Sragen kini masih hasil menunggu swab test terhadap 22 orang anak-anak TPA. Klaster tarawih di Sragen ini hanya meliputi satu dukuh saja.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com