Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Kendal – Para nelayan di Kabupaten Kendal dibuat kelimpungan dengan langkanya bahan bakar solar. Hal ini mengakibatkan antrean di Stasiun Bahan Bakar Nelayan (SPBN) mengular.

Nelayan asal Bandengan Jumadi mengaku sudah mengantre tiga jam dan hanya mendapatkan 20 liter solar. Dia mengatakan, selama solar langka banyak menganggur sehingga untuk menutup kebutuhan hidup harus pinjam di warung.

“Sudah lama pak, ini sudah seminggu. Yang kemarin-kemarin ngantre sebulan. Setiap pembelian biasanya dapat 50 liter, sekarang hanya 20 liter. Sekarang sulit solar,” kata Jumadi seperti dikutip iNews.id

Ia mengakui kelangkaan solar ini membuat penghasilan turun. “Kalau beli harus menunjukkan surat. Kalau nggak pakai surat tidak dilayani,” katanya.

Hal senada juga dikatakan Jamal. Menurutnya, dengan kelangkaan solar, penghasilan nelayan turun hingga 80 persen. Pasalnya tidak bisa melaut tiap hari melainkan tiga hari sekali.

Sebelum solar langka penghasilan nelayan rata-rata Rp 500.000, namun kelangkaan solar membuat  penghasilan nelayan paling hanya bisa untuk makan sehari.

“Biasanya melaut satu hari pulang, sekarang cuma setengah hari. Penghasilan berkurang karena bahan bakar sulit. Jadi sedih dan nggak semangat,” katanya.Sementara itu, Petugas SPBN Bandengan Maskuri mengatakan kelangkaan solar disebabkan pasokan dari Pertamina terlambat.“Kalau harga tidak ada kenaikan, namun karena pasokan terlambat sehingga para nelayan harus mengantre,” katanya.Dia mengatakan, untuk jatah solar tidak ada pengurangan sekali kirim Rp 16.000  liter cuma ada keterlambatan pasokan dari Pertamina. Sementara jika nelayan membeli di SPBU tidak diperbolehkan dan harus membawa surat pengantar agar bisa dilayani. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: iNews.id

Baca Juga

Komentar

Terpopuler