Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Wonogiri – Bupati Wonogiri Joko Sutopo mengatakan stok vaksin di Kabpaten Wonogiri saat ini tengah kosong. Hal ini terjadi setelah stok vaksin yang ada sudah digunakan untuk memvaksin masyarakat. Terkahir, pihaknya melakukan vaksinasi terhadap 14.000 warga dari tiga kecamatan.

”Sudah habis. Sekarang kosong, tidak ada vaksin,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu seperti dikutip Solopos.com, Senin (9/8/2021).

Terkait kapan datangnya vaksin tersebut, pihaknya mengaku belum mengetahui pasti. Pihaknya pun saat ini masih menunggu dari pemerintah pusat.

”Datangnya kapan lagi, kami belum tahu. Saat ini kami masih menunggu,” ujarnya.

Meski begitu, pihaknya telah berkirim surat ke Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk memohon tambahan vaksin. Ia berharap vaksin bisa segera datang.

Sembari menunggu kedatangan vaksin, Bupati mangku tengah menyiapkan sumber daya manusia, data vaksinasi, dan sistem finalisasi.

”Sudah ada sembilan dari 25 kecamatan yang telah mengirim data ke Pemkab. Harapannya, dengan SDM, data, dan sistem yang siap vaksinasi bisa langsung dilaksanakan tanpa kendala begitu suplai vaksin tiba,” ungkapnya.

Agar tidak terjadi kegaduhan, pihaknya memfokuskan vaksinase kepada golongan lanjut usia (Lansia). Hal itu dilakukan mengingat lansia cukup rentan tertular Covid-19.
”Ketika ada permohonan sekitar 543.000 orang di luar lansia belum kami respons. Lansia baru 24% dari target yang disasar,” ungkap dia.Menurut Jekek, seluruh perangkat mendukung vaksinasi telah disiapkan. Termasuk insentif bagi para vaksinator. Hal itu sebagai upaya pemerintah daerah dalam mensukseskan dan mempercepat vaksinasi.Vaksinasi tidak hanya dilakukan di satu tempat fasilitas kesehatan karena bisa memicu kerumunan. Vaksinasi disebar juga di balai desa dan balai kelurahan.Selain untuk mencegah kerumunan, dengan membagi lokasi vaksinasi ini juga sebagai sarana membangun tanggung jawab kolektif. Jekek mengatakan vaksinasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah kabupaten. Namun pemerintah desa juga bisa berpartisipasi dan mengambil peran.“Kami dorong vaksinasi bisa dilakukan di balai desa. Namun saat ini vaksinasi berhenti karena stok habis. Ini masih menunggu kedatangannya,” kata Jekek. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler