– Jumlah pasien Covid-19 di RSUD Bendan Kota Pekalongan berangsur-angsur mulai menurun. Dari 61 ruangan yang diperuntukkan untuk pasien Covid-19 saat ini hanya terisi 14 orang.
Dari jumlah terebut, enam di antaranya bergejala berat dan harus dirawat di ruang ICU. Sedangkan delapan pasien lainnya menjalani perawatan di ruang biasa.
"UGD kami yang sebelumnya penuh, dan sampai menolak pasien kini nol atau kosong. Untuk ketercukupan tempat, ruang ICU 100 % digunakan (6 ruangan). Namun untuk non ICU hanya digunakan delapan dari 55 ruangan. Persentasenya hanya kisaran 14% saja," kata Direktur Utama RSUD Bendan dr Junaidi Wibawa dalam siaran pers di laman
Sabtu (21/8/2021).
Menurut Dokter Junaidi penurunan ini merupakan hal yang baik. Akan tetapi ia mengakui masih perlu untuk penegakan diagnosis atau skrining di kalangan masyarakat.
"Kebanyakan pasien Covid-19 yang di ICU ini sudah gawat kondisinya baru dibawa ke RS," kata Dokter Junaidi.
Dokter Junaidi meminta agar skrining ditekankan. Begitu seseorang mengetahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19, ia berharap mereka bisa langsung segera melakukan isolasi terpusat."Ini agar pasien Covid-19 dapat terdekteksi gejalanya sejak awal. Pasalnya banyak pasien yang isoman meninggal dunia karena kurangnya penanganan pasien, kurangnya deteksi dan pengawasan, bahkan terbatasnya nakes yang memeriksa karena isoman di rumah," jelas dr Junaidi.Ia menambahkan, terkait dengan ketersediaan oksigen saat ini sudah lancar. Selain itu, kebutuhan oksigen juga berkurang. "Pada puncak kasus lalu oksigen yang digunakan yakni 1.500 sampai 2.000 meter kubik, sedangkan saat ini kebutuhannya mulai 700-800 meter kubik," pungkas dr Junaidi. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_235065" align="alignleft" width="1060"]

Sejumlah ruangan yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19 sepi setelah kasus Covid-19 menurun. (Pemkot Pekalongan)[/caption]
MURIANEWS, Pekalongan – Jumlah pasien Covid-19 di RSUD Bendan Kota Pekalongan berangsur-angsur mulai menurun. Dari 61 ruangan yang diperuntukkan untuk pasien Covid-19 saat ini hanya terisi 14 orang.
Dari jumlah terebut, enam di antaranya bergejala berat dan harus dirawat di ruang ICU. Sedangkan delapan pasien lainnya menjalani perawatan di ruang biasa.
"UGD kami yang sebelumnya penuh, dan sampai menolak pasien kini nol atau kosong. Untuk ketercukupan tempat, ruang ICU 100 % digunakan (6 ruangan). Namun untuk non ICU hanya digunakan delapan dari 55 ruangan. Persentasenya hanya kisaran 14% saja," kata Direktur Utama RSUD Bendan dr Junaidi Wibawa dalam siaran pers di laman
Pemkot Pekalongan, Sabtu (21/8/2021).
Menurut Dokter Junaidi penurunan ini merupakan hal yang baik. Akan tetapi ia mengakui masih perlu untuk penegakan diagnosis atau skrining di kalangan masyarakat.
"Kebanyakan pasien Covid-19 yang di ICU ini sudah gawat kondisinya baru dibawa ke RS," kata Dokter Junaidi.
Dokter Junaidi meminta agar skrining ditekankan. Begitu seseorang mengetahui dirinya terkonfirmasi positif Covid-19, ia berharap mereka bisa langsung segera melakukan isolasi terpusat.
"Ini agar pasien Covid-19 dapat terdekteksi gejalanya sejak awal. Pasalnya banyak pasien yang isoman meninggal dunia karena kurangnya penanganan pasien, kurangnya deteksi dan pengawasan, bahkan terbatasnya nakes yang memeriksa karena isoman di rumah," jelas dr Junaidi.
Ia menambahkan, terkait dengan ketersediaan oksigen saat ini sudah lancar. Selain itu, kebutuhan oksigen juga berkurang. "Pada puncak kasus lalu oksigen yang digunakan yakni 1.500 sampai 2.000 meter kubik, sedangkan saat ini kebutuhannya mulai 700-800 meter kubik," pungkas dr Junaidi.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Pemkot Pekalongan