Tiga Anggota PSHT Kartasura Diserang Orang Tak Dikenal, Dua Dirawat di Rumah Sakit
Murianews
Sabtu, 21 Agustus 2021 16:36:14
MURIANEWS, Sukoharjo —Tiga anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kartasura menjadi korban aksi penyerangan oleh kelompok tak dikenal.
Akibatnya dua pesilat mengalami luka robek di bagian tubuh karena terkena sabetan senjata tajam. Saat ini, mereka masih menjalani perawatan intensif di RS UNS Kartasura, Sukoharjo. Sementara satu pesilat lainnya hanya mengalami luka ringan.
Ketua Ranting PSHT Kartasura Agus Tri Ivananto mengungkapkan kasus pengeroyokan yang menimpa ketiga anggotanya terjadi pada Jumat (20/8/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.
Ketiga anggota itu yakni RA (17) warga Pajang, Kota Solo, kemudian DW (22) warga Makamhaji, Sukoharjo, dan AN (17) warga Makamhaji, Sukoharjo.
Saat itu ketiga pesilat ini berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah Makamhaji menuju Jalan Transito Solo untuk mencari makan. Namun sejak melintasi Underpass Makamhaji, mereka sudah dibuntuti sekelompok orang.
Mereka berjumlah lima orang ini membuntuti para korban dengan menggunakan tiga sepeda motor.
“Mendekati simpang Transito, tiba-tiba sekelompok orang ini menyerang tiga anggota kami yang saat itu berboncengan telon [bertiga] dengan senjata tajam,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Sabtu (21/8/2021).
Dia menjelaskan serangan pertama dari kelompok orang tak dikenal mengenai korban yang berada dibagian belakang. Kemudian serangan semakin membabi buta mengenai korban di bagian paling depan dan tengah.
Korban di bagian depan paling mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam (sajam) para pelaku. Korban ini luka sobek cukup dalam di bagian pipi. Lalu kena sabetan di leher bagian belakang dan punggung. Pembonceng tengah kena sabetan di jari karena berusaha menangkis serangan tersebut.“Korban paling belakang pertama kali menerima serangan tapi alhamdulillah tidak menimbulkan luka apa-apa,” tuturnya.Begitu selesai melakukan penyerangan dengan senjata tajam dan melukai dua warga PSHT Ranting Kartasura, para pelaku melarikan diri. Warga PSHT yang terkena sabetan senjata tajam langsung dilarikan ke rumah sakit UNS Kartasura untuk mendapatkan perawatan intensif.Berdasarkan keterangan para korban, Agus mengatakan para pelaku diduga masih berusia muda dan saat melakukan penyerangan menggunakan masker. Pihaknya menyerahkan proses hukum kasus penyerangan warga PSHT Kartasura ke aparat kepolisian setempat.“Kami belum tahu motifnya apa. Siapa pelakunya juga masih misterius, tapi yang jelas masih usia muda, tidak bercadar dan menggunakan pakaian rapi. Mereka menyerang dengan menggunakan senjata tajam seperti belati,” katanya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
MURIANEWS, Sukoharjo —Tiga anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Ranting Kartasura menjadi korban aksi penyerangan oleh kelompok tak dikenal.
Akibatnya dua pesilat mengalami luka robek di bagian tubuh karena terkena sabetan senjata tajam. Saat ini, mereka masih menjalani perawatan intensif di RS UNS Kartasura, Sukoharjo. Sementara satu pesilat lainnya hanya mengalami luka ringan.
Ketua Ranting PSHT Kartasura Agus Tri Ivananto mengungkapkan kasus pengeroyokan yang menimpa ketiga anggotanya terjadi pada Jumat (20/8/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.
Ketiga anggota itu yakni RA (17) warga Pajang, Kota Solo, kemudian DW (22) warga Makamhaji, Sukoharjo, dan AN (17) warga Makamhaji, Sukoharjo.
Saat itu ketiga pesilat ini berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah Makamhaji menuju Jalan Transito Solo untuk mencari makan. Namun sejak melintasi Underpass Makamhaji, mereka sudah dibuntuti sekelompok orang.
Mereka berjumlah lima orang ini membuntuti para korban dengan menggunakan tiga sepeda motor.
“Mendekati simpang Transito, tiba-tiba sekelompok orang ini menyerang tiga anggota kami yang saat itu berboncengan telon [bertiga] dengan senjata tajam,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Sabtu (21/8/2021).
Dia menjelaskan serangan pertama dari kelompok orang tak dikenal mengenai korban yang berada dibagian belakang. Kemudian serangan semakin membabi buta mengenai korban di bagian paling depan dan tengah.
Korban di bagian depan paling mengalami luka parah akibat sabetan senjata tajam (sajam) para pelaku. Korban ini luka sobek cukup dalam di bagian pipi. Lalu kena sabetan di leher bagian belakang dan punggung. Pembonceng tengah kena sabetan di jari karena berusaha menangkis serangan tersebut.
“Korban paling belakang pertama kali menerima serangan tapi alhamdulillah tidak menimbulkan luka apa-apa,” tuturnya.
Begitu selesai melakukan penyerangan dengan senjata tajam dan melukai dua warga PSHT Ranting Kartasura, para pelaku melarikan diri. Warga PSHT yang terkena sabetan senjata tajam langsung dilarikan ke rumah sakit UNS Kartasura untuk mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan keterangan para korban, Agus mengatakan para pelaku diduga masih berusia muda dan saat melakukan penyerangan menggunakan masker. Pihaknya menyerahkan proses hukum kasus penyerangan warga PSHT Kartasura ke aparat kepolisian setempat.
“Kami belum tahu motifnya apa. Siapa pelakunya juga masih misterius, tapi yang jelas masih usia muda, tidak bercadar dan menggunakan pakaian rapi. Mereka menyerang dengan menggunakan senjata tajam seperti belati,” katanya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com