. Hal itu dikarenakan usia mereka belum genap 12 tahun.
”Puluhan siswa itu berasal dari Kelas VII. Ada yang 12 tahun kurang satu bulan hingga tiga bulan. Ada pula yang kurang usia dalam hitungan hari atau pekan,” kata Staf kehumasan MTs Negeri 3 Sragen, Evi Nurhayati.
”Karena alasan itu, puluhan siswa tersebut terpaksa mengikuti vaksinasi susulan,” imbuhnya seperti dikutip
, Rabu (22/9/2021).
Ia pun mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah siswa MTs N 3 Sragen mencapai 890 orang. Sesuai rencana mereka divaksin selama dua hari, yakni Senin (20/9/2021) hingga Selasa (21/9/2021).
”Di hari pertama, sebanyak 450 orang dan pada hari kedua diikuti sebanyak 420 orang. Dan ada 20 yang tak bisa
. Jadi total 890 orang,” ungkapnya.
Evi menjelaskan, selama pelaksanaan vaksinasi tidak ada kegiatan pembelajaran, baik dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Setelah melakukan vaksin para siswa juga diizinkan pulang dan istirahat di rumah masing-masing.”Semua siswa juga tidak ada yang mengeluhkan pusing, mual, dan gejala lainnya pascavaksinasi,” jelasnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_236042" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi. Petugas melakukan proses pemeriksaan sebelum menyuntikkan vaksin Covid-19 ke salah satu pelajar di Pekalongan. (Pemkot Pekalongan)[/caption]
MURIANEWS, Sragen — Sebanyak 20 siswa MTs Negeri 3 Sragen terpaksa tak bisa mengikuti
vaksinasi. Hal itu dikarenakan usia mereka belum genap 12 tahun.
”Puluhan siswa itu berasal dari Kelas VII. Ada yang 12 tahun kurang satu bulan hingga tiga bulan. Ada pula yang kurang usia dalam hitungan hari atau pekan,” kata Staf kehumasan MTs Negeri 3 Sragen, Evi Nurhayati.
”Karena alasan itu, puluhan siswa tersebut terpaksa mengikuti vaksinasi susulan,” imbuhnya seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (22/9/2021).
Ia pun mengatakan, berdasarkan data yang ada, jumlah siswa MTs N 3 Sragen mencapai 890 orang. Sesuai rencana mereka divaksin selama dua hari, yakni Senin (20/9/2021) hingga Selasa (21/9/2021).
”Di hari pertama, sebanyak 450 orang dan pada hari kedua diikuti sebanyak 420 orang. Dan ada 20 yang tak bisa
vaksin. Jadi total 890 orang,” ungkapnya.
Evi menjelaskan, selama pelaksanaan vaksinasi tidak ada kegiatan pembelajaran, baik dalam jaringan (daring) maupun luar jaringan (luring). Setelah melakukan vaksin para siswa juga diizinkan pulang dan istirahat di rumah masing-masing.
”Semua siswa juga tidak ada yang mengeluhkan pusing, mual, dan gejala lainnya pascavaksinasi,” jelasnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com