Duh, Biaya Masuk SD Swasta di Solo Capai Rp 21 Juta
Murianews
Minggu, 3 Oktober 2021 17:59:23
MURIANEWS, Solo — Sejumlah sekolah saat ini memang belum bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka dengan maksimal. Meski begitu, sejumlah sekolah khususnya SD sudah mulai berburu siswa baru.
Di luar dugaan, biaya masuk SD swasta ternyata sangat mahal. Di Solo, biaya masuk itu bahkan bisa mencapai Rp 21 juta.
Mengutip informasi dari
Solopos.com, sejumlah SD di Kota Begawan tersebut ternyata sudah berburu siswa untuk tahun ajaran 2022/2023 lewat jalur istimewa meski tahun ajaran baru 2021/2022 baru saja dimulai.
Baca: Pemerintah Jepara Tak Paksa Semua Sekolah Gelar PTM Besok PagiPerburuan siswa tersebut dilakukan dengan mengedarkan surat pendataan peminat sekolah gelombang istimewa berisi informasi jadwal pendaftaran calon siswa hingga pembiayaannya.
Dari situ diketahui tingginya biaya masuk yang dipatok sekolah jenjang SD swasta di Solo.
Puji Astuti, seorang wali murid yang baru saja mendaftarkan anaknya di salah satu sekolah swasta favorit di Banjarsari, Solo. Ia mendaftarkan anak keduanya di sekolah tersebut lantaran anak sulungnya juga bersekolah di situ.
“Biaya pendaftarannya Rp 300 ribu. Tapi total biaya masuk yang harus kami keluarkan ketika anak saya dinyatakan diterima kelak sekitar Rp 14,9 juta. Saya daftar kemarin mumpung masih gelombang istimewa,” terangnya, Minggu (3/10/2021).
Baca: Jangan Ada Klaster PTM di Kudus, Sekolah Wajib Disiplinkan ProkesPuji memerinci biaya Rp 14,9 juta itu terdiri biaya uang gedung Rp 11,8 juta, uang seragam Rp 850 ribu, SPP Rp 800 ribu, buku-buku Rp 800 ribu. Kemudian registrasi program khusus Rp 150 ribu serta wakaf pendidikan minimal Rp 500 ribu.
Ia mengaku sengaja mendaftarkan anak keduanya di SD agar menghemat biaya. Sebab bila tak kunjung mendaftarkan anaknya, biaya yang harus dikeluarkan semakin besar. “Saya daftar di hari terakhir gelombang istimewa,” sambungnya.Ibu-ibu asal Solo itu mengatakan bila tak mendaftarkan anaknya pada gelombang istimewa, biaya masuk sekolah swasta yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 21,2 juta.“Biaya total yang masuk dari gelombang reguler sampai Rp21,2 juta. Selisih biayanya lumayan itu,” katanya.
Baca: Enam Siswa Terpapar Covid, PTM SDN Gendongan 1 Salatiga DihentikanLebih jauh, Puji menerangkan sekolah memberikan sedikit kelonggaran terkait mekanisme pembayaran biaya masuk. Wali murid boleh mengangsur biaya dari awal masuk kelas I hingga ketika siswa naik ke kelas IV.“Untuk anak saya, nanti pas mau masuk kelas I membayar Rp 8,9 juta, sisanya Rp 6 juta diangsur hingga saat naik kelas IV. Setiap naik kelas mengangsur Rp 2 juta. Kalau yang jalur reguler bayar Rp 15,2 juta di awal, sisanya diangsur,” terangnya.Puji berharap tingginya biaya masuk sekolah yang harus dikeluarkan para orang tua sepadan dengan pendidikan yang diperoleh si anak. Jangan sampai kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi mengurangi hak-hak anak mendapat edukasi. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_241568" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi. (MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Solo — Sejumlah sekolah saat ini memang belum bisa melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka dengan maksimal. Meski begitu, sejumlah sekolah khususnya SD sudah mulai berburu siswa baru.
Di luar dugaan, biaya masuk SD swasta ternyata sangat mahal. Di Solo, biaya masuk itu bahkan bisa mencapai Rp 21 juta.
Mengutip informasi dari
Solopos.com, sejumlah SD di Kota Begawan tersebut ternyata sudah berburu siswa untuk tahun ajaran 2022/2023 lewat jalur istimewa meski tahun ajaran baru 2021/2022 baru saja dimulai.
Baca: Pemerintah Jepara Tak Paksa Semua Sekolah Gelar PTM Besok Pagi
Perburuan siswa tersebut dilakukan dengan mengedarkan surat pendataan peminat sekolah gelombang istimewa berisi informasi jadwal pendaftaran calon siswa hingga pembiayaannya.
Dari situ diketahui tingginya biaya masuk yang dipatok sekolah jenjang SD swasta di Solo.
Puji Astuti, seorang wali murid yang baru saja mendaftarkan anaknya di salah satu sekolah swasta favorit di Banjarsari, Solo. Ia mendaftarkan anak keduanya di sekolah tersebut lantaran anak sulungnya juga bersekolah di situ.
“Biaya pendaftarannya Rp 300 ribu. Tapi total biaya masuk yang harus kami keluarkan ketika anak saya dinyatakan diterima kelak sekitar Rp 14,9 juta. Saya daftar kemarin mumpung masih gelombang istimewa,” terangnya, Minggu (3/10/2021).
Baca: Jangan Ada Klaster PTM di Kudus, Sekolah Wajib Disiplinkan Prokes
Puji memerinci biaya Rp 14,9 juta itu terdiri biaya uang gedung Rp 11,8 juta, uang seragam Rp 850 ribu, SPP Rp 800 ribu, buku-buku Rp 800 ribu. Kemudian registrasi program khusus Rp 150 ribu serta wakaf pendidikan minimal Rp 500 ribu.
Ia mengaku sengaja mendaftarkan anak keduanya di SD agar menghemat biaya. Sebab bila tak kunjung mendaftarkan anaknya, biaya yang harus dikeluarkan semakin besar. “Saya daftar di hari terakhir gelombang istimewa,” sambungnya.
Ibu-ibu asal Solo itu mengatakan bila tak mendaftarkan anaknya pada gelombang istimewa, biaya masuk sekolah swasta yang harus dikeluarkan bisa mencapai Rp 21,2 juta.
“Biaya total yang masuk dari gelombang reguler sampai Rp21,2 juta. Selisih biayanya lumayan itu,” katanya.
Baca: Enam Siswa Terpapar Covid, PTM SDN Gendongan 1 Salatiga Dihentikan
Lebih jauh, Puji menerangkan sekolah memberikan sedikit kelonggaran terkait mekanisme pembayaran biaya masuk. Wali murid boleh mengangsur biaya dari awal masuk kelas I hingga ketika siswa naik ke kelas IV.
“Untuk anak saya, nanti pas mau masuk kelas I membayar Rp 8,9 juta, sisanya Rp 6 juta diangsur hingga saat naik kelas IV. Setiap naik kelas mengangsur Rp 2 juta. Kalau yang jalur reguler bayar Rp 15,2 juta di awal, sisanya diangsur,” terangnya.
Puji berharap tingginya biaya masuk sekolah yang harus dikeluarkan para orang tua sepadan dengan pendidikan yang diperoleh si anak. Jangan sampai kondisi pandemi Covid-19 yang terjadi mengurangi hak-hak anak mendapat edukasi.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com