Bukan Istilah Baru, Ternyata Ini Arti Istilah Banteng dan Celeng

Murianews
Rabu, 13 Oktober 2021 22:07:20


[caption id="attachment_124787" align="alignleft" width="565"]
Ilustrasi[/caption]
MURIANEWS, Solo - Polemik banteng vs celeng yang bergulir di tubuh PDI Perjuangan berhasil menyita perhatian publik. Meski begitu tidak ada yang tahu pasti istilah celeng dan banteng tersebut.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah Abang Baginda Muhammad Mahfuz menjelaskan, banteng dan celeng di PDI Perjuangan bukanlah istilah baru dan sudah sejak lama dipakai.
"Kalau menurut saya kenapa ada istilah banteng dan celeng ini berangkat dari pidatonya Bung Karno pada 23 Januari 1945. Saat itu Bung Karno mengatakan syarat terbentuknya partai pelopor itu adalah disiplin kader partai. Oleh karena itu PDI ketika ingin menjadi partai pelopor maka seluruh kader harus disiplin," jelas Baginda, Rabu (13/10/2021).
Baca: Geger Banteng vs Celeng, Wakil Ketua PDIP Jateng: Tak Akan Ganggu Soliditas Partai
"Disiplin yang bagaimana? disiplin yang tegak lurus terhadap apa yang menjadi keputusan. kader yang berpedoman kepada sikap politik, berpedoman kepada kebijakan, dan berpedoman kepada program perjuangan partai," imbuhnya.
Baginda menambahkan semua paham PDI Perjuangan adalah partai yang menganut ajaran Bung Karno, yakni menjalankan kepemimpinan dengan prinsip demokrasi terpimpin.
"Sehingga yang namanya kader partai itu nggak bisa suka-sukanya dia, kader partai itu harus tegak lurus, harus taat, patuh terhadap AD ART partai, terhadap keputusan keputusan partai, khususnya kongres partai dimana salah satunya mengamanatkan keputusan calon presiden dan calon wakil presiden itu sepenuhnya kewenangan ibu Ketua Umum," terangnya.
Baca: Siapkan Sanksi bagi Kader yang Didukung di Pilpres 2024 Sebelum ada Putusan, PDIP Cokot Ganjar?
Baginda mengingatkan kenapa memilih banteng, karena banteng itu hewan yang cara hidupnya berkumpul dan bergerombol yang kemana-mana selalu bersama-sama dalam satu barisan dan dipimpin oleh pejantan yang kuat perkasa yang mampu melindungi seluruh anggotanya.
"Itu karakter banteng, mereka selalu bersama-sama," lanjutnya.
Sedangkan celeng, kata Baginda berbeda dengan banteng. "Celeng itu hewan yang hidup sendiri dan cenderung merusak. Jadi istilah banteng itu adalah kader yang sebenar-benarnya kader PDI Perjuangan, sedangkan celeng itu yang katanya kader PDI Perjuangan tapi tidak sesuai dengan karakter seharusnya kader," kata anggota Komisi C DPRD Jateng tersebut.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi

MURIANEWS, Solo - Polemik banteng vs celeng yang bergulir di tubuh PDI Perjuangan berhasil menyita perhatian publik. Meski begitu tidak ada yang tahu pasti istilah celeng dan banteng tersebut.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah Abang Baginda Muhammad Mahfuz menjelaskan, banteng dan celeng di PDI Perjuangan bukanlah istilah baru dan sudah sejak lama dipakai.
"Kalau menurut saya kenapa ada istilah banteng dan celeng ini berangkat dari pidatonya Bung Karno pada 23 Januari 1945. Saat itu Bung Karno mengatakan syarat terbentuknya partai pelopor itu adalah disiplin kader partai. Oleh karena itu PDI ketika ingin menjadi partai pelopor maka seluruh kader harus disiplin," jelas Baginda, Rabu (13/10/2021).
Baca: Geger Banteng vs Celeng, Wakil Ketua PDIP Jateng: Tak Akan Ganggu Soliditas Partai
"Disiplin yang bagaimana? disiplin yang tegak lurus terhadap apa yang menjadi keputusan. kader yang berpedoman kepada sikap politik, berpedoman kepada kebijakan, dan berpedoman kepada program perjuangan partai," imbuhnya.
Baginda menambahkan semua paham PDI Perjuangan adalah partai yang menganut ajaran Bung Karno, yakni menjalankan kepemimpinan dengan prinsip demokrasi terpimpin.
"Sehingga yang namanya kader partai itu nggak bisa suka-sukanya dia, kader partai itu harus tegak lurus, harus taat, patuh terhadap AD ART partai, terhadap keputusan keputusan partai, khususnya kongres partai dimana salah satunya mengamanatkan keputusan calon presiden dan calon wakil presiden itu sepenuhnya kewenangan ibu Ketua Umum," terangnya.
Baca: Siapkan Sanksi bagi Kader yang Didukung di Pilpres 2024 Sebelum ada Putusan, PDIP Cokot Ganjar?
Baginda mengingatkan kenapa memilih banteng, karena banteng itu hewan yang cara hidupnya berkumpul dan bergerombol yang kemana-mana selalu bersama-sama dalam satu barisan dan dipimpin oleh pejantan yang kuat perkasa yang mampu melindungi seluruh anggotanya.
"Itu karakter banteng, mereka selalu bersama-sama," lanjutnya.
Sedangkan celeng, kata Baginda berbeda dengan banteng. "Celeng itu hewan yang hidup sendiri dan cenderung merusak. Jadi istilah banteng itu adalah kader yang sebenar-benarnya kader PDI Perjuangan, sedangkan celeng itu yang katanya kader PDI Perjuangan tapi tidak sesuai dengan karakter seharusnya kader," kata anggota Komisi C DPRD Jateng tersebut.
Reporter: Supriyadi
Editor: Supriyadi