Klaster PTM di Solo Juga Ditemukan di SMP, 12 Siswa Positif
Murianews
Rabu, 20 Oktober 2021 15:06:40
MURIANEWS, Solo — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta atau Solo menemukan 12 siswa SMP terkonfirmasi positif Covid-19. Ke-12 siswa tersebut diketahui berasal dari dua sekolah dengan jumlah yang berbeda.
Temuan ini menambah panjang deretan klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Begawan. Apalagi sebelumnya ada lima sekolah yang ditutup dengan jumlah siswa positif mencapai 40 siswa dan enam guru.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengungkapkan, dua sekolah tersebut adalah SMPN 8 dan SMPN 4. Perinciannya, SMPN 8 ada 11 siswa yang positif corona sedangkan SMPN 4 ada satu siswa yang positif.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil tes swab secara acak.
“Ada tambahan dari SMPN 8 dan SMPN 4. Sementara sekolahnya ditutup dulu yang ada kasus, PTM-nya dihentikan dulu,” jelas Ahyani seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (20/10/2021).
Baca: Siswanya Positif Covid, Empat SD di Solo Ditutup SebulanMengenai klaster PTM SD yang ditemukan sebelumnya, Ahyani mengatakan sejauh ini dari laporan belum ada tambahan jumlah sekolah.
Namun ada tambahan jumlah kasus dari sekolah yang sebelumnya muncul klaster. Hanya, Ahyani mengaku tidak hafal betul angkanya.
Ahyani mengatakan dengan tambahan kasus ini, ia memandang perlunya tes swab acak diperluas dan dimasifkan, terutama di sekolah yang menggelar PTM.
“Terutama sebenarnya khusus yang PTM ini. Yang namanya virus kan enggak bisa dibatasi kontaknya, ini kami fokus ke sekolah dulu,” ujarnya.
Baca: Pemkot Pastikan PTM di Solo Tetap Jalan Meski Ada Klaster SD, Ini AlasannyaDitanya apakah dengan meluasnya klaster sekolah ini akan mempengaruhi pelonggaran di bidang pariwisata dan ekonomi, Ahyani menjawab tidak.Menurutnya, mengenai pelonggaran di tempat wisata misalnya, yang tidak lagi membatasi usia pengunjung, itu sangat tergantung dari bagaimana orang tua menjaga anak-anak mereka.Pada sisi lain, Ahyani mengatakan tes acak yang dilakukan di sekolah-sekolah terbukti efektif untuk mitigasi. Terutama mengingat anak-anak usia 12 tahun ke bawah yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.Ke depan, Ahyani menambahkan vaksinasi akan difokuskan pada anak-anak. Kalau perlu, penyuntikan dilakukan di sekolah agar lebih efektif. “Ya ini kemarin kan [vaksinasi] fokus untuk pemulihan dan itu sudah selesai, tapi yang sekolah malah telat, belum vaksin,” ujarnya.
Baca: Antisipasi Klaster PTM, Sekolah di Solo Bakal Dites Antigen Secara Acak Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_246153" align="alignleft" width="880"]

Petugas menyemprotkan disinfektan di salah satu rungan sebelum PTM dimulai. (Solopos.com)[/caption]
MURIANEWS, Solo — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta atau Solo menemukan 12 siswa SMP terkonfirmasi positif Covid-19. Ke-12 siswa tersebut diketahui berasal dari dua sekolah dengan jumlah yang berbeda.
Temuan ini menambah panjang deretan klaster Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Begawan. Apalagi sebelumnya ada lima sekolah yang ditutup dengan jumlah siswa positif mencapai 40 siswa dan enam guru.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani mengungkapkan, dua sekolah tersebut adalah SMPN 8 dan SMPN 4. Perinciannya, SMPN 8 ada 11 siswa yang positif corona sedangkan SMPN 4 ada satu siswa yang positif.
Hal itu diketahui berdasarkan hasil tes swab secara acak.
“Ada tambahan dari SMPN 8 dan SMPN 4. Sementara sekolahnya ditutup dulu yang ada kasus, PTM-nya dihentikan dulu,” jelas Ahyani seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (20/10/2021).
Baca: Siswanya Positif Covid, Empat SD di Solo Ditutup Sebulan
Mengenai klaster PTM SD yang ditemukan sebelumnya, Ahyani mengatakan sejauh ini dari laporan belum ada tambahan jumlah sekolah.
Namun ada tambahan jumlah kasus dari sekolah yang sebelumnya muncul klaster. Hanya, Ahyani mengaku tidak hafal betul angkanya.
Ahyani mengatakan dengan tambahan kasus ini, ia memandang perlunya tes swab acak diperluas dan dimasifkan, terutama di sekolah yang menggelar PTM.
“Terutama sebenarnya khusus yang PTM ini. Yang namanya virus kan enggak bisa dibatasi kontaknya, ini kami fokus ke sekolah dulu,” ujarnya.
Baca: Pemkot Pastikan PTM di Solo Tetap Jalan Meski Ada Klaster SD, Ini Alasannya
Ditanya apakah dengan meluasnya klaster sekolah ini akan mempengaruhi pelonggaran di bidang pariwisata dan ekonomi, Ahyani menjawab tidak.
Menurutnya, mengenai pelonggaran di tempat wisata misalnya, yang tidak lagi membatasi usia pengunjung, itu sangat tergantung dari bagaimana orang tua menjaga anak-anak mereka.
Pada sisi lain, Ahyani mengatakan tes acak yang dilakukan di sekolah-sekolah terbukti efektif untuk mitigasi. Terutama mengingat anak-anak usia 12 tahun ke bawah yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.
Ke depan, Ahyani menambahkan vaksinasi akan difokuskan pada anak-anak. Kalau perlu, penyuntikan dilakukan di sekolah agar lebih efektif. “Ya ini kemarin kan [vaksinasi] fokus untuk pemulihan dan itu sudah selesai, tapi yang sekolah malah telat, belum vaksin,” ujarnya.
Baca: Antisipasi Klaster PTM, Sekolah di Solo Bakal Dites Antigen Secara Acak
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com