– Kabupaten Karanganyar bakal memiliki icon baru di dunia pendidikan. Hal ini seiring dengan turunnya izin pembangunan Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah (UMJT) di wilayah Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu.
Kepastian tersebut diungkapkan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, seusai menemui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (27/10/2021).
“Dulu kami pernah mengusulkan agar ada kampus yang representatif di Karanganyar, lalu ditindaklanjuti oleh Muhammadiyah. Namanya ini sementara Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah (UMJT). Sekarang, izin operasional pembangunan kampus ini sudah turun,” ujarnya seperti dikutip
, Rabu (27/10/2021).
Yuli, sapaan Juliyatmono, menambahkan kampus yang rencananya berlokasi di wilayah Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, tersebut juga akan memiliki kekhasan dalam kurikulum pendidikannya.
Kampus tersebut akan diarahkan kepada pengembangan pendidikan tentang tanaman obat-obatan tradisional. “Kurikulumya diarahkan ke pendidikan tentang tanaman obat-obatan tradisional,” imbuh Yuli. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_242734" align="alignleft" width="961"]

Bupati Karanganyar Juliyatmono. (MURIANEWS)[/caption]
MURIANEWS, Karanganyar – Kabupaten Karanganyar bakal memiliki icon baru di dunia pendidikan. Hal ini seiring dengan turunnya izin pembangunan Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah (UMJT) di wilayah Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu.
Kepastian tersebut diungkapkan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, seusai menemui Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Karanganyar, Kamis (27/10/2021).
Baca: Muhammadiyah dan MUI Desak Kasus Penyerangan Ustaz Diusut Tuntas
“Dulu kami pernah mengusulkan agar ada kampus yang representatif di Karanganyar, lalu ditindaklanjuti oleh Muhammadiyah. Namanya ini sementara Universitas Muhammadiyah Jawa Tengah (UMJT). Sekarang, izin operasional pembangunan kampus ini sudah turun,” ujarnya seperti dikutip
Solopos.com, Rabu (27/10/2021).
Yuli, sapaan Juliyatmono, menambahkan kampus yang rencananya berlokasi di wilayah Desa Papahan, Kecamatan Tasikmadu, tersebut juga akan memiliki kekhasan dalam kurikulum pendidikannya.
Baca: PD Muhammadiyah Grobogan Anjurkan Warganya Salat Iduladha di Rumah Saja
Kampus tersebut akan diarahkan kepada pengembangan pendidikan tentang tanaman obat-obatan tradisional. “Kurikulumya diarahkan ke pendidikan tentang tanaman obat-obatan tradisional,” imbuh Yuli.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com