Pemancing Hanyut di Karanganyar Ditemukan Meninggal Dunia
Murianews
Senin, 8 November 2021 17:04:58
MURIANEWS, Karanganyar — Setelah melakukan pencarian sejak Minggu (7/11/2021), tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan seorang pemancing yang dilaporkan hanyut di sungai Gembong Desa Bolong, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, Senin (8/11/2021), sekitar pukul 11.50 WIB.
Korban diketahui bernama Sandika (17), warga Bulak RT 02 / RW 04, Desa Dukuh Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Korban ditemukan, sekitar 1,7 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menceritakan, kronologi kejadian berawal saat korban bersama empat temannya hendak mancing di sungai Gembong. Sekitar pukul 13.30 WIB, kelima orang itu kemudian menyeberangi sungai untuk mencari tempat atau spot mancing.
Baca: 6 Pemancing Sukoharjo Hanyut di Karanganyar, 5 Selamat 1 Hilang“Sampai ditengah sungai, tiba-tiba debit air meningkat dan kelima orang itu kemudian terseret air. Dari lima orang ini, empat orang di antaranya bisa menyelamatkan diri hingga ketepian sungai. Namun, satu orang lagi, yakni Sandika terseret arus air dan tenggelam,” ungkapnya.
“Sampai ditengah sungai, tiba-tiba debit air meningkat dan kelima orang itu kemudian terseret air. Dari lima orang ini, empat orang di antaranya bisa menyelamatkan diri hingga ketepian sungai. Namun, satu orang lagi, yakni Sandika terseret arus air dan tenggelam,” ungkapnya.Dengan informasi tersebut, pihaknya kemudian memperintahkan Koordinator pos SAR Surakarta Arif Sugiarto untuk memberangkatkan satu tim rescue guna melaksanakan pencarian dan pertolongan disertai alut SAR air. Upaya pencarian tim SAR gabungan dilakukan dengan metode susur sungai dari tempat kejadian.“Akhinya pada siang tadi korban berhasil ditemukan di aliran sungai Gembong dalam keadaan meninggal dunia. Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai, tim yang terlibat kembali ke satuannya masing-masing,” pungkasnya.
Baca: Temannya Tenggelam, Anak Tuna Wicara di Grobogan Bikin Isyarat ke Warga Reporter: Dani AgusEditor: Supriyadi
[caption id="attachment_251621" align="alignleft" width="880"]

Jenazah pemancing yang ditemukan hanyut dibawa ke mobil jenazah untuk disemayamkan di rumah duka. (TIM SAR)[/caption]
MURIANEWS, Karanganyar — Setelah melakukan pencarian sejak Minggu (7/11/2021), tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan seorang pemancing yang dilaporkan hanyut di sungai Gembong Desa Bolong, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.
Korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia, Senin (8/11/2021), sekitar pukul 11.50 WIB.
Korban diketahui bernama Sandika (17), warga Bulak RT 02 / RW 04, Desa Dukuh Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Korban ditemukan, sekitar 1,7 kilometer dari lokasi kejadian.
Kepala Kantor SAR Semarang Heru Suhartanto menceritakan, kronologi kejadian berawal saat korban bersama empat temannya hendak mancing di sungai Gembong. Sekitar pukul 13.30 WIB, kelima orang itu kemudian menyeberangi sungai untuk mencari tempat atau spot mancing.
Baca: 6 Pemancing Sukoharjo Hanyut di Karanganyar, 5 Selamat 1 Hilang
“Sampai ditengah sungai, tiba-tiba debit air meningkat dan kelima orang itu kemudian terseret air. Dari lima orang ini, empat orang di antaranya bisa menyelamatkan diri hingga ketepian sungai. Namun, satu orang lagi, yakni Sandika terseret arus air dan tenggelam,” ungkapnya.
Dengan informasi tersebut, pihaknya kemudian memperintahkan Koordinator pos SAR Surakarta Arif Sugiarto untuk memberangkatkan satu tim rescue guna melaksanakan pencarian dan pertolongan disertai alut SAR air. Upaya pencarian tim SAR gabungan dilakukan dengan metode susur sungai dari tempat kejadian.
“Akhinya pada siang tadi korban berhasil ditemukan di aliran sungai Gembong dalam keadaan meninggal dunia. Dengan ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai, tim yang terlibat kembali ke satuannya masing-masing,” pungkasnya.
Baca: Temannya Tenggelam, Anak Tuna Wicara di Grobogan Bikin Isyarat ke Warga
Reporter: Dani Agus
Editor: Supriyadi