Kadisdik Solo Klaim Orang Tua Sepakat PTM Ketimbang PJJ, Ini Sebabnya
Murianews
Jumat, 11 Februari 2022 16:30:16
MURIANEWS, Solo – Keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disambut positif kebanyakan orang tua.
Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati behkan mengklaim banyak orang tua yang menilai PTM lebih efektif ketimbang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
”Mayoritas orang tua siswa yang sekolah di Solo lebih memilih PTM ketimbang PJJ. Alasanya PTM dinilai lebih efektif. Banyak pula orang tua yang kerepotan karena tak bisa menunggui anak di rumah,” kata seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Gibran Izinkan PTM di Solo Kembali Digelar, Ini SyaratnyaMeski begitu, sesuai dengan instruksi Wali Kota Solo, sekolah juga memfasilitasi orang tua yang menginginkan PJJ, meskipun teknisnya cukup sulit bagi para pengajar. Ini lantaran pengajar harus memecah konsentrasi pada murid yang ada di kelas dan di rumah.
Selain itu, PTM hanya diperbolehkan hanya di sekolah Kota Solo yang tidak ada temuan kasus Covid-19. Sementara bagi sekolah yang ada kasus Covid-19 tetap harus menunggu selesai proses
tracing dan ketentuan lain
”Mudah-mudahan hampir semuanya lah (bisa PTM). Tapi ada beberapa yang belum bersih
tracing-nya. Mayoritas mungkin penginnya PTM, ya tapi ada yang khawatir masih ada,” ungkapnya.
Baca: Covid Meninggi, Semua PTM di Solo Dihentikan Mulai Hari Ini
Lebih lanjut, Etty menegaskan pelaksanaan PTM tetap harus dengan disiplin Prokes. Di antaranya wajib masker dan jarak minimal satu meter. Ada beberapa opsi yang nanti diterapkan, mulai dari pembelajaran dengan sistem sif atau pembatasan kapasitas.Misalnya sekolah dengan ruang luas diizinkan memasukkan semua murid, sementara kelas yang sempit terpaksa hanya bisa memenuhi separuh kapasitas.”Hari ini minta pengawas laporkan kondisi sekolah masing-masing. Kemungkinan besar PTM. Dobel PTM dan PJJ bakal menyulitkan guru, tapi tetap kami fasilitasi. Seperti tahun kemarin. Di dalam kelas, separuh di rumah,” terang Etty.
Baca: Klaster PTM di Solo Juga Ditemukan di SMP, 12 Siswa PositifSementara itu, saat ditanya mengenai antisipasi kenaikan kasus Covid-19 dari klaster PTM di Kota Solo, Etty meyakinkan prokes sekolah sudah sangat bagus. Disusul vaksinasi anak yang sudah mulai dosis kedua. Ia juga terus mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak mereka agar tetap Prokes sepulang sekolah.“Sekolah tetap mengingatkan terus. Ini enggak bisa dibebankan pada sekolah saja. Tiga ini harus bersinergi [sekolah, lingkungan, keluarga], enggak bisa sendiri-sendiri. Ini untuk anak-anak kita kok. Enggak boleh dilepas sehabis dari sekolah. Sekolah hanya tiga jam kok,” kata Etty. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_271676" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi. Sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (Solopos.com/Nicolous Irawan)[/caption]
MURIANEWS, Solo – Keputusan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka untuk kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) disambut positif kebanyakan orang tua.
Kepala Dinas Pendidikan Solo, Etty Retnowati behkan mengklaim banyak orang tua yang menilai PTM lebih efektif ketimbang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
”Mayoritas orang tua siswa yang sekolah di Solo lebih memilih PTM ketimbang PJJ. Alasanya PTM dinilai lebih efektif. Banyak pula orang tua yang kerepotan karena tak bisa menunggui anak di rumah,” kata seperti dikutip
Solopos.com.
Baca: Gibran Izinkan PTM di Solo Kembali Digelar, Ini Syaratnya
Meski begitu, sesuai dengan instruksi Wali Kota Solo, sekolah juga memfasilitasi orang tua yang menginginkan PJJ, meskipun teknisnya cukup sulit bagi para pengajar. Ini lantaran pengajar harus memecah konsentrasi pada murid yang ada di kelas dan di rumah.
Selain itu, PTM hanya diperbolehkan hanya di sekolah Kota Solo yang tidak ada temuan kasus Covid-19. Sementara bagi sekolah yang ada kasus Covid-19 tetap harus menunggu selesai proses
tracing dan ketentuan lain
”Mudah-mudahan hampir semuanya lah (bisa PTM). Tapi ada beberapa yang belum bersih
tracing-nya. Mayoritas mungkin penginnya PTM, ya tapi ada yang khawatir masih ada,” ungkapnya.
Baca: Covid Meninggi, Semua PTM di Solo Dihentikan Mulai Hari Ini
Lebih lanjut, Etty menegaskan pelaksanaan PTM tetap harus dengan disiplin Prokes. Di antaranya wajib masker dan jarak minimal satu meter. Ada beberapa opsi yang nanti diterapkan, mulai dari pembelajaran dengan sistem sif atau pembatasan kapasitas.
Misalnya sekolah dengan ruang luas diizinkan memasukkan semua murid, sementara kelas yang sempit terpaksa hanya bisa memenuhi separuh kapasitas.
”Hari ini minta pengawas laporkan kondisi sekolah masing-masing. Kemungkinan besar PTM. Dobel PTM dan PJJ bakal menyulitkan guru, tapi tetap kami fasilitasi. Seperti tahun kemarin. Di dalam kelas, separuh di rumah,” terang Etty.
Baca: Klaster PTM di Solo Juga Ditemukan di SMP, 12 Siswa Positif
Sementara itu, saat ditanya mengenai antisipasi kenaikan kasus Covid-19 dari klaster PTM di Kota Solo, Etty meyakinkan prokes sekolah sudah sangat bagus. Disusul vaksinasi anak yang sudah mulai dosis kedua. Ia juga terus mengimbau para orangtua untuk mengawasi anak mereka agar tetap Prokes sepulang sekolah.
“Sekolah tetap mengingatkan terus. Ini enggak bisa dibebankan pada sekolah saja. Tiga ini harus bersinergi [sekolah, lingkungan, keluarga], enggak bisa sendiri-sendiri. Ini untuk anak-anak kita kok. Enggak boleh dilepas sehabis dari sekolah. Sekolah hanya tiga jam kok,” kata Etty.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com