4 Siswa di 4 SMP Sragen Positif Covid, Langsung PJJ
Murianews
Selasa, 15 Februari 2022 18:33:12
MURIANEWS, Sragen — Kasus Covid-19 kembali ditemukan di Sragen. Kali ini, kasus tersebut berasal dari empat SMP di Kabupaten Sragen. Akibatnya, empat kelas di empat sekolah tersebut harus menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama lima hari ke depan.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudataan (Disdikbud) Sragen, Sukisno mengatakan, di empat SMP tersebut masing-masing terdapat satu kasus Covid.
”Keempat SMP tersebut yakni SMPN 1 Sragen, SMPN 1 Gemolong, SMPN 2 Gemolong, dan SMPN 1 Tanon,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (15/2/2022).
Baca: Staf Kena Covid, Pelayanan Disdukcapil Klaten Ditutup 2 HariSukisno menjelaskan, begitu diketahui satu siswa positif Covid, pihaknya langsung melakukan
tracing. Hasilnya,
tracing di SMPN 1 Gemolong dan SMPN 2 Gemolong, ada nol kasus baru.
Sementara hasil
tracing di SMPN 1 Sragen masih menunggu hasil tes PCR atas empat siswa yang dicurigai berdasarkan tes antigen. Kemudian di SMPN 1 Tanon juga menunggu hasil PCR.
”PJJ di SMPN 1 Tanon sudah berjalan empat hari, sementara di tiga SMP lainnya PJJ baru dimulai Senin (14/2/2022) lalu. PJJ itu hanya diberlakukan satu kelas dan masa PJJ hanya lima hari. Setelah semua dinyatakan negatif maka mereka bisa masuk kembali,” terangnya.
Saat melakukan
tracing, lanjutnya, semua kontak erat dites termasuk gurunya. Kelas lainnya tetap PTM seperti biasa. Hal itu diatur dalam SKB 4 Menteri.
”Kalau hasil tracing-nya sampai 5% ditemukan kasus tambahan maka PJJ dilaksanakan 14 hari. Kalau temuan kasus hasil tracing lebih dari 5% maka satu sekolahan dilakukan PJJ,” ujarnya.
Baca: Brasil Vs Argentina yang Terhenti Oleh Serbuan Agen Covid-19 Diulang FIFASementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, PTM tetap berjalan 100% karena Sragen masuk level 2. Ia sudah meminta Disdikbud untuk mengecek ke sekolah-sekolah tentang penerapan protokol kesehatan.Yuni mengaku sempat menjumpai siswa SD di Guworejo, Kecamatan Karanganmalang yang tidak pakai masker saat berangkat ke sekolah. Ia juga menemukan penjaga sekolah yang tidak pakai masker.“Pemahaman tentang pentingnya protokol kesehatan itu harus terus disampaikan, jangan sampai kendur. Pada 17 Februari mendatang Perda tentang Penanganan Covid-19 digedok sehingga bisa menjadi acuan dalam patroli protokol kesehatan karena selama ini tidak ada pembatasan kegiatan ekonomi masyarakat,” ujar Yuni. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_184744" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi Corona. (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Sragen — Kasus Covid-19 kembali ditemukan di Sragen. Kali ini, kasus tersebut berasal dari empat SMP di Kabupaten Sragen. Akibatnya, empat kelas di empat sekolah tersebut harus menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama lima hari ke depan.
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudataan (Disdikbud) Sragen, Sukisno mengatakan, di empat SMP tersebut masing-masing terdapat satu kasus Covid.
”Keempat SMP tersebut yakni SMPN 1 Sragen, SMPN 1 Gemolong, SMPN 2 Gemolong, dan SMPN 1 Tanon,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (15/2/2022).
Baca: Staf Kena Covid, Pelayanan Disdukcapil Klaten Ditutup 2 Hari
Sukisno menjelaskan, begitu diketahui satu siswa positif Covid, pihaknya langsung melakukan
tracing. Hasilnya,
tracing di SMPN 1 Gemolong dan SMPN 2 Gemolong, ada nol kasus baru.
Sementara hasil
tracing di SMPN 1 Sragen masih menunggu hasil tes PCR atas empat siswa yang dicurigai berdasarkan tes antigen. Kemudian di SMPN 1 Tanon juga menunggu hasil PCR.
”PJJ di SMPN 1 Tanon sudah berjalan empat hari, sementara di tiga SMP lainnya PJJ baru dimulai Senin (14/2/2022) lalu. PJJ itu hanya diberlakukan satu kelas dan masa PJJ hanya lima hari. Setelah semua dinyatakan negatif maka mereka bisa masuk kembali,” terangnya.
Saat melakukan
tracing, lanjutnya, semua kontak erat dites termasuk gurunya. Kelas lainnya tetap PTM seperti biasa. Hal itu diatur dalam SKB 4 Menteri.
”Kalau hasil tracing-nya sampai 5% ditemukan kasus tambahan maka PJJ dilaksanakan 14 hari. Kalau temuan kasus hasil tracing lebih dari 5% maka satu sekolahan dilakukan PJJ,” ujarnya.
Baca: Brasil Vs Argentina yang Terhenti Oleh Serbuan Agen Covid-19 Diulang FIFA
Sementara itu, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan, PTM tetap berjalan 100% karena Sragen masuk level 2. Ia sudah meminta Disdikbud untuk mengecek ke sekolah-sekolah tentang penerapan protokol kesehatan.
Yuni mengaku sempat menjumpai siswa SD di Guworejo, Kecamatan Karanganmalang yang tidak pakai masker saat berangkat ke sekolah. Ia juga menemukan penjaga sekolah yang tidak pakai masker.
“Pemahaman tentang pentingnya protokol kesehatan itu harus terus disampaikan, jangan sampai kendur. Pada 17 Februari mendatang Perda tentang Penanganan Covid-19 digedok sehingga bisa menjadi acuan dalam patroli protokol kesehatan karena selama ini tidak ada pembatasan kegiatan ekonomi masyarakat,” ujar Yuni.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com