Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Sragen — Kabar gembira datang untuk warga Sragen. Pasalnya, Pemkab Sragen akan menggelar operasi pasar murah khusus untuk minyak goreng, Selasa (1/3/2022) mendatang.

Total ada 1.800 liter minyak goreng yang akan dibagikan. Rencananya, ribuan liter minyak goreng tersebut rencananya akan disalurkan di Kecamatan Miri, Kabupaten Sragen dengan harga Rp 14.000/liter.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskop UKM Perindag) Sragen, R Widya Budi Muditha mengatakan, Diskop UKM Perindag Sragen sebelumnya mengajukan operasi pasar minyak goreng 9.000 liter kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa tengah tetapi hanya disetujui 1.800 liter.

“Atas instruksi Bupati, OP (operasi pasar) itu supaya dilakukan di wilayah Kecamatan Miri. Kemungkinan OP itu dilakukan pada Selasa (1/3/2022) besok. Sasarannya untuk keluarga miskin. Sebenarnya OP itu akan dilakukan Jumat besok tetapi karena teknis pengiriman yang molor maka diundur pada Selasa pekan depan,” jelas Widya seperti dikutip Solopos.com.

Dia menerangkan alokasi minyak goreng terbatas maka pembagiannya dibatasi 1 liter per keluarga. Satu liter minyak goreng kemasan dijual Rp 14.000/liter. Dia menjelaskan harga dari distributor Rp 14.000/liter sehingga Pemkab Sragen menyiapkan biaya operasional.

“Harga Rp14.000/liter itu merupakan harge eceran tertinggi (HET). Untuk mengatur pembelian maka setiap keluarga yang berhak mendapatkan minyak goreng OP itu harus membawa kupon. Pengadaan kuponnya diserahkan kepada pihak kecamatan,” jelasnya.Pengawas Perdagangan Ahli Muda Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Diskop UKM & Perindag Sragen, Kunto Widyastuti, menambahkan minyak goreng yang digunakan untuk operasi pasar itu dikirim dari PT Astra Agro Jakarta. Minyak goreng dikemas dalam botol karena jenis premium.“Semoga animo masyarakat saat OP bagus. Memilih Miri, kemungkinan daerah dengan penghasilan rendah. Tujuan OP untuk menjaga ketersediaan barang. Yang dikeluhkan masyarakat itu bukan harga tetapi kecukupan barang,” jelas Kunto. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler