Pekalongan Gelar PTM Terbatas Mulai 3 Maret
Murianews
Jumat, 25 Februari 2022 19:17:30
MURIANEWS, Pekalongan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan memastikan akan kembali menggelar PTM terbatas per Kamis (3/3/2022) mendatang. Keputusan itu dilakukan setelah mereka memutuskan memperpanjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama sepekan ke depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mengatakan, dalam PTM terbatas nanti pihaknya hanya menggelar PTM 50 persen. Hal ini setelah pihaknya melakukan evaluasi selama sepekan terakhir.
Berdasarkan rencana yang ada, penghentian PTM dilakukan hingga Rabu (23/2/2022) kemarin dan mulai lagi PTM per Kamis (25/2/2022).
"Tapi, hasil rapat, dengan mempertimbangkan berbagai hal, penghentian PTM akhirnya diperpanjang sampai satu minggu ke depan," kata Sekda seperti dikutip
Detik.com, Jumat (25/2/2022).
"Faktanya melihat perkembangan kondisi Covid-19 kita yang masuk Level 3. Terus kemudian perkembangan Covid kita setelah kita diskusikan secara teknis dengan Dinas Kesehatan dan dengan tim Satgas Covid-19 yang di dalamnya ada Forkopimda juga, kami sepakat untuk memperpanjang penghentian PTM selama satu minggu ke depan," lanjutnya.
Pemkab sendiri sudah dua kali ini, menghentikan PTM bagi semua jenjang pendidikan, dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas maupun kejuruan. Pertama pada 17 Februari hingga 23 Februari. Yang kedua, pada Kamis (24/2/2022) hingga Rabu (2/3/2022) mendatang.
"Akan kami evaluasinya tiap satu minggu. Dan itu (evaluasi) yang kami jadikan pedoman atau acuan. Selama penghentian PTM, dilakukan PJJ," jelasnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kemenag terkait sekolah yang berada di bawah kewenangannya, dan juga Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah wilayah XII terkait sekolah menengah atas.
"Jadi kita ini secara persuasif. Pak Kepala Kemenag juga sudah menginstruksikan yang sama kepada sekolah yang di bawah wewenang mereka. Kita berkoordinasi juga dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Ini karena kami ingin semua baik-baik saja. Demi keamanan," ungkapnya.Pada PPKM Level III ini, lanjut Yulian, Pemkab juga melakukan pembatasan-pembatasan kegiatan yang berpotensi mengundang banyak kerumunan warga."Di level 3 sekali lagi, terhadap kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan, tentu ada pembatasan. Satgas COVID juga ketika memberikan rekomendasi izin kegiatan juga memperhitungkan itu. Karena itu kami mohon maaf, kemarin-kemarin ada beberapa kegiatan yang tidak mendapat rekomendasi dari Satgas. Karena ini dalam rangka ikhtiar mengendalikan kasus COVID-19," jelasnya.Sementara itu, data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan pada Jumat (25/2/2022), tercatat 935 kasus aktif."Jumlah kasus tercatat ada 935 orang. Namun sebagian besar tanpa gejala. Sebanyak 882 melakukan isolasi mandiri sedangkan 53 orang dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwiantoro, kepada detikJateng hari ini."Sekarang sudah semua kecamatan ada kasus. Ini pecah telurnya di situ. Kita akan maksimalkan disiplin prokes dan vaksinasi," lanjutnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Detik.com
[caption id="attachment_271676" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi sejumlah siswa mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen. (Solopos.com/Nicolous Irawan)[/caption]
MURIANEWS, Pekalongan - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan memastikan akan kembali menggelar PTM terbatas per Kamis (3/3/2022) mendatang. Keputusan itu dilakukan setelah mereka memutuskan memperpanjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama sepekan ke depan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar mengatakan, dalam PTM terbatas nanti pihaknya hanya menggelar PTM 50 persen. Hal ini setelah pihaknya melakukan evaluasi selama sepekan terakhir.
Berdasarkan rencana yang ada, penghentian PTM dilakukan hingga Rabu (23/2/2022) kemarin dan mulai lagi PTM per Kamis (25/2/2022).
"Tapi, hasil rapat, dengan mempertimbangkan berbagai hal, penghentian PTM akhirnya diperpanjang sampai satu minggu ke depan," kata Sekda seperti dikutip
Detik.com, Jumat (25/2/2022).
"Faktanya melihat perkembangan kondisi Covid-19 kita yang masuk Level 3. Terus kemudian perkembangan Covid kita setelah kita diskusikan secara teknis dengan Dinas Kesehatan dan dengan tim Satgas Covid-19 yang di dalamnya ada Forkopimda juga, kami sepakat untuk memperpanjang penghentian PTM selama satu minggu ke depan," lanjutnya.
Pemkab sendiri sudah dua kali ini, menghentikan PTM bagi semua jenjang pendidikan, dari tingkat dasar hingga tingkat menengah atas maupun kejuruan. Pertama pada 17 Februari hingga 23 Februari. Yang kedua, pada Kamis (24/2/2022) hingga Rabu (2/3/2022) mendatang.
"Akan kami evaluasinya tiap satu minggu. Dan itu (evaluasi) yang kami jadikan pedoman atau acuan. Selama penghentian PTM, dilakukan PJJ," jelasnya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kemenag terkait sekolah yang berada di bawah kewenangannya, dan juga Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah wilayah XII terkait sekolah menengah atas.
"Jadi kita ini secara persuasif. Pak Kepala Kemenag juga sudah menginstruksikan yang sama kepada sekolah yang di bawah wewenang mereka. Kita berkoordinasi juga dengan Dinas Pendidikan Provinsi. Ini karena kami ingin semua baik-baik saja. Demi keamanan," ungkapnya.
Pada PPKM Level III ini, lanjut Yulian, Pemkab juga melakukan pembatasan-pembatasan kegiatan yang berpotensi mengundang banyak kerumunan warga.
"Di level 3 sekali lagi, terhadap kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan, tentu ada pembatasan. Satgas COVID juga ketika memberikan rekomendasi izin kegiatan juga memperhitungkan itu. Karena itu kami mohon maaf, kemarin-kemarin ada beberapa kegiatan yang tidak mendapat rekomendasi dari Satgas. Karena ini dalam rangka ikhtiar mengendalikan kasus COVID-19," jelasnya.
Sementara itu, data Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan pada Jumat (25/2/2022), tercatat 935 kasus aktif.
"Jumlah kasus tercatat ada 935 orang. Namun sebagian besar tanpa gejala. Sebanyak 882 melakukan isolasi mandiri sedangkan 53 orang dirawat," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwiantoro, kepada detikJateng hari ini.
"Sekarang sudah semua kecamatan ada kasus. Ini pecah telurnya di situ. Kita akan maksimalkan disiplin prokes dan vaksinasi," lanjutnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Detik.com