Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Boyolali — Erupsi Gunung Merapi hingga memunculkan guguran awan panas juga berdampak di desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali. Sebanyak enam dukuh di desa tersebut kini diguyur hujan abu.

Kepala Desa Tlogolele, Ngadi mengatakan, kedelapan dukuh yang terkena guyuran hujan abu tersebut adalah dukuh Stabelan, Takeran, Belang, Gumukrejo, Karang, Ngadirojo, Tlogomulyo, dan Tlogolele.

Baca: Merapi Erupsi, Ratusan Warga Sleman Mengungsi

Hanya saja, kadar hujan abu di masing-masing daerah berbeda. Untuk Kawasan Rawan Bencana III hujan abu yang ada masih tipis.

”Tapi untuk KRB II malah khususnya Dukuh Tlogomulyo dan Tlogolele sampai ke TPPS [Tempat Penampungan Pengungsian Sementara] untuk dampak abu justru tebal,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Kamis (10/3/2022)

Ngadi mengungkapkan telah memberikan arahan kepada warga untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi dampak hujan abu Gunung Merapi di wilayahnya.

“Dan kami tetap menunggu imbauan dari BPPTKG [Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi] Yogyakarta terkait erupsi Merapi. Mudah-mudahan warga Tlogolele tetap aman. Dan kami telah membagikan masker untuk semua warga Tlogolele. Jadi sudah terkondisikan,” ungkapnya.

Baca: Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas Guguran

Sementara itu, Camat Selo, Cahyo Wiratno, yang baru saja meninjau dukuh-dukuh yang sempat terguyur hujan abu mengungkapkan kondisi Desa Tlogolele aman.
“Alhamdulillah di wilayah Tlogolele aman tidak ada suatu masalah. Kami informasikan ke masyarakat juga untuk tidak panik tapi tetap siap siaga. Dan sampai pagi hari ini, masyarakat sudah beraktivitas seperti sedia kala karena memang tidak berpotensi bahaya,” ungkapnya.Kadus Stabelan, Maryanto, menjelaskan sempat terjadi hujan abu bercampur dengan air hujan di dukuhnya yang berjarak 3,5 kilometer dari puncak Gunung Merapi tersebut.“Di sini sempat turun abu, kemudian gerimis jadi bercampur abu dan air hujan. Terus sekitar jam 02.00 WIB sudah berhenti hujannya. Kemudian sekitar jam 03.00 WIB terjadi hujan dengan intensitas sedang tapi lama, sampai sekitar jam 07.30 WIB. Jadi abu di Dusun Stabelan kebanyakan sudah hilang tersapu air hujan,” ungkapnya saat ditemui wartawan di rumahnya pada Kamis pagi.Baca: Ganjar Minta Penambangan di Lereng Merapi Dihentikan, Khususnya di Sungai IniSaat terjadi hujan abu, Maryanto menceritakan tercium bau belerang menyengat di daerahnya. Ia juga mengatakan hujan abu yang dialami pada Rabu malam di dusun terdekat puncak Merapi tersebut tak sederas dukuh yang lain.“Kalau dibandingkan dusun-dusun yang lain, Stabelan nggak terlalu deras. Kalau kemarin lihat dari video-video tim siaga desa yang tebal itu di dusun lain seperti Takeran, belang, Ngadirojo, Tlogomulyo, Tlogolele,” jelasnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler