Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus Ternyata Seorang Dokter
Murianews
Kamis, 10 Maret 2022 15:38:48
MURIANEWS, Sukoharjo – Satu terduga
teroris ditembak mati Densus 88 karena melawan petugas saat ditangkap. Setelah ditelusuri, terduga teroris berinisial SU tersebut ternyata seorang dokter di poliklinik sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sukoharjo.
Selain itu, terduga teroris tersebut juga diketahui sebagai warga Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo.
Baca:
Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di SukoharjoKerabat SU, Supriyanto, mengatakan biasanya SU pulang dari bekerja di poliklinik ponpes sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, hingga Kamis pagi, SU tidak diketahui keberadaannya.
Pihak keluarga lantas menuju ke Polres Sukoharjo untuk memastikan kabar penangkapan SU oleh tim Densus Mabes Polri.
“Saya bersama dua anak SU hendak pergi ke Polres Sukoharjo. Dari pihak kepolisian memastikan SU ditangkap oleh tim Densus Mabes Polri. Kemungkinan SU ditangkap saat hendak pulang ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Kamis (10/3/2022).
Setelah mendapat informasi dari Polres Sukoharjo, pihak keluarga segera menuju ke Semarang. Jenazah SU diketahui berada di rumah sakit di Semarang. Supriyanto bersama dua anak SU mengendarai mobil menuju Semarang.
Baca:
Satu Terduga Teroris Diringkus Densus 88 saat Kulakan Elpiji di Sragen
Selain bertugas di poliklinik ponpes, SU diketahui aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan. “Aktivitas beliau sehari-hari di poliklinik ponpes. Mengobati jika ada santri yang sakit. Sering juga aktif saat ada kegiatan sosial di Sukoharjo,” kata dia.Pantauan Solopos.com, Kamis, rumah SU yang terletak di Jalan Dr. Moewardi No. 92, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, terlihat sepi. Tak ada aktivitas di dalam rumah berpagar warna putih itu. SU diketahui tinggal di rumah itu bersama istrinya. Setiap hari, SU menjalani aktivitas mengobati para santri yang sakit di ponpes.Sementara itu, tetangga rumah SU tak mengetahui secara jelas kabar penangkapan SU oleh tim Densus Mabes Polri. Lokasi rumah SU terletak di pinggir jalan penghubung Sukoharjo-Bendosari. Baru kali ini ada warga Kelurahan Gayam yang ditangkap tim Densus 88.Baca:
Istri Terduga Teroris Dapat Motor, Bupati Jepara: Murni Kemanusiaan“[SU] Sering berkebun di belakang rumahnya pada Minggu pagi. Kebetulan saya juga hobi berkebun. Namun, tidak ada hal-hal aneh atau lainnya. Rumah saya berbatasan langsung dengan rumah SU,” kata tetangga rumah SU yang enggan disebutkan namanya.Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, membenarkan penangkapan seorang terduga teroris, SU, oleh tim Densus Mabes Polri pada Rabu malam. SU berprofesi sebagai dokter di poliklinik ponpes. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_233640" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi penangkapan terduga teroris oleh Densus 88. (CNN Indonesia/Damar)[/caption]
MURIANEWS, Sukoharjo – Satu terduga
teroris ditembak mati Densus 88 karena melawan petugas saat ditangkap. Setelah ditelusuri, terduga teroris berinisial SU tersebut ternyata seorang dokter di poliklinik sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sukoharjo.
Selain itu, terduga teroris tersebut juga diketahui sebagai warga Kampung Bangunsari, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Sukoharjo.
Baca:
Densus 88 Tembak Mati Terduga Teroris di Sukoharjo
Kerabat SU, Supriyanto, mengatakan biasanya SU pulang dari bekerja di poliklinik ponpes sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, hingga Kamis pagi, SU tidak diketahui keberadaannya.
Pihak keluarga lantas menuju ke Polres Sukoharjo untuk memastikan kabar penangkapan SU oleh tim Densus Mabes Polri.
“Saya bersama dua anak SU hendak pergi ke Polres Sukoharjo. Dari pihak kepolisian memastikan SU ditangkap oleh tim Densus Mabes Polri. Kemungkinan SU ditangkap saat hendak pulang ke rumah sekitar pukul 21.00 WIB,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Kamis (10/3/2022).
Setelah mendapat informasi dari Polres Sukoharjo, pihak keluarga segera menuju ke Semarang. Jenazah SU diketahui berada di rumah sakit di Semarang. Supriyanto bersama dua anak SU mengendarai mobil menuju Semarang.
Baca:
Satu Terduga Teroris Diringkus Densus 88 saat Kulakan Elpiji di Sragen
Selain bertugas di poliklinik ponpes, SU diketahui aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan. “Aktivitas beliau sehari-hari di poliklinik ponpes. Mengobati jika ada santri yang sakit. Sering juga aktif saat ada kegiatan sosial di Sukoharjo,” kata dia.
Pantauan Solopos.com, Kamis, rumah SU yang terletak di Jalan Dr. Moewardi No. 92, Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, terlihat sepi. Tak ada aktivitas di dalam rumah berpagar warna putih itu. SU diketahui tinggal di rumah itu bersama istrinya. Setiap hari, SU menjalani aktivitas mengobati para santri yang sakit di ponpes.
Sementara itu, tetangga rumah SU tak mengetahui secara jelas kabar penangkapan SU oleh tim Densus Mabes Polri. Lokasi rumah SU terletak di pinggir jalan penghubung Sukoharjo-Bendosari. Baru kali ini ada warga Kelurahan Gayam yang ditangkap tim Densus 88.
Baca:
Istri Terduga Teroris Dapat Motor, Bupati Jepara: Murni Kemanusiaan
“[SU] Sering berkebun di belakang rumahnya pada Minggu pagi. Kebetulan saya juga hobi berkebun. Namun, tidak ada hal-hal aneh atau lainnya. Rumah saya berbatasan langsung dengan rumah SU,” kata tetangga rumah SU yang enggan disebutkan namanya.
Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, membenarkan penangkapan seorang terduga teroris, SU, oleh tim Densus Mabes Polri pada Rabu malam. SU berprofesi sebagai dokter di poliklinik ponpes.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com