Dokter Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 di Sukoharjo Merupakan Warga Pendatang
Murianews
Jumat, 11 Maret 2022 16:15:59
MURIANEWS, Sukoharjo - Seorang terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di Sukoharjo, Jawa Tengah, diketahui merupakan warga pendatang. Terduga teroris berinisial SU tersebut merupakan warga Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, yang berprofesi sebagai dokter.
Dilansir dari
Solopos.com, sehari-hari, SU bekerja sebagai dokter di poliklinik sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sukoharjo. SU juga membuka praktik dokter umum di klinik kesehatan di Kota Solo, Jawa Tengah.
Dikabarkan sebelumnya, Ketua RT 03/RW 07 Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Bambang Pujiana, menyatakan kaget setelah salah seorang warganya diduga terlibat dalam jaringan teroris.
Baca juga: Polri Sebut Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo adalah Pimpinan JIMenurut Bambang, SU memang berprofesi sebagai dokter dan dikenal sebagai sosok yang tertutup. Selama berada di sana, Bambang menyatakan SU belum menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pendudukan (KTP) kepadanya.
Dokter terduga teroris di Sukoharjo itu memiliki satu istri dan empat anak. Istrinya dikabarkan juga bekerja sebagai dokter.
Sementara itu, SU menjadi target operasi Densus 88 Antiteror pada Rabu (9/3/2022) malam. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan operasi dilakukan di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Rabu malam pukul 21.15 WIB. Dalam operasi tersebut, SU bersikeras melawan petugas dan berusaha kabur dengan menggunakan satu unit mobil bak.
Petugas pun dengan sigap langsung mencoba menghentikan laju mobil bak yang dikendarai oleh tersangka dengan menaiki mobil tersebut dari belakang dan memberikan peringatan. Tetapi SU malah mengemudikan mobil secara zig-zag agar petugas jatuh dari kendaraan tersebut. Mobil yang disopiri SU juga menabrak mobil warga sipil yang melintas.Lantaran membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, petugas akhirnya melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah.“Yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi. Selain itu dua anggota yang terluka saat melakukan penangkapan terhadap tersangka SU saat ini sedang mendapatkan perawatan di RS Klinik Bhayangkara,” jelas Ramadhan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (10/3/2022) sebagaimana dikutip dari laman resmi Divisi Humas Polri, Jumat (11/3/2022). Penulis: Dani AgusEditor: Dani AgusSumber:
solopos.com
[caption id="attachment_239416" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi: Densus 88 saat mengamankan lokasi terkait kasus terorisme beberapa waktu lalu.(Detikcom/Rifkianto Nugroho)[/caption]
MURIANEWS, Sukoharjo - Seorang terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di Sukoharjo, Jawa Tengah, diketahui merupakan warga pendatang. Terduga teroris berinisial SU tersebut merupakan warga Kelurahan Gayam, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo, yang berprofesi sebagai dokter.
Dilansir dari
Solopos.com, sehari-hari, SU bekerja sebagai dokter di poliklinik sebuah pondok pesantren di Kabupaten Sukoharjo. SU juga membuka praktik dokter umum di klinik kesehatan di Kota Solo, Jawa Tengah.
Dikabarkan sebelumnya, Ketua RT 03/RW 07 Kelurahan Gayam, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah Bambang Pujiana, menyatakan kaget setelah salah seorang warganya diduga terlibat dalam jaringan teroris.
Baca juga: Polri Sebut Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo adalah Pimpinan JI
Menurut Bambang, SU memang berprofesi sebagai dokter dan dikenal sebagai sosok yang tertutup. Selama berada di sana, Bambang menyatakan SU belum menyerahkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pendudukan (KTP) kepadanya.
Dokter terduga teroris di Sukoharjo itu memiliki satu istri dan empat anak. Istrinya dikabarkan juga bekerja sebagai dokter.
Sementara itu, SU menjadi target operasi Densus 88 Antiteror pada Rabu (9/3/2022) malam. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan operasi dilakukan di Jalan Bekonang, Sukoharjo, Rabu malam pukul 21.15 WIB. Dalam operasi tersebut, SU bersikeras melawan petugas dan berusaha kabur dengan menggunakan satu unit mobil bak.
Petugas pun dengan sigap langsung mencoba menghentikan laju mobil bak yang dikendarai oleh tersangka dengan menaiki mobil tersebut dari belakang dan memberikan peringatan. Tetapi SU malah mengemudikan mobil secara zig-zag agar petugas jatuh dari kendaraan tersebut. Mobil yang disopiri SU juga menabrak mobil warga sipil yang melintas.
Lantaran membahayakan jiwa petugas dan masyarakat, petugas akhirnya melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkan tersangka dan mengenai di daerah punggung atas dan bagian pinggul kanan bawah.
“Yang bersangkutan meninggal dunia saat dievakuasi. Selain itu dua anggota yang terluka saat melakukan penangkapan terhadap tersangka SU saat ini sedang mendapatkan perawatan di RS Klinik Bhayangkara,” jelas Ramadhan dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (10/3/2022) sebagaimana dikutip dari laman resmi Divisi Humas Polri, Jumat (11/3/2022).
Penulis: Dani Agus
Editor: Dani Agus
Sumber:
solopos.com