Cak Imin: NU dan PKB Harus Bisa Jadi Penentu Dalam Pemilihan Presiden RI 2024
Murianews
Minggu, 13 Maret 2022 13:36:52
MURIANEWS, Magelang- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menginginkan PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) tidak sekadar menjadi kunci kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2024. Lebih dari itu, NU dan PKB harus bisa menjadi penentu di eskalasi politik itu.
Hal ini disampaikan Muhaimin Iskandar pada acara Halaqoh Kebangsaan, Silaturahmi Ibu Nyai se-Jawa Tengah bersama Gus Muhaimin Iskandar di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Muhaimin Iskandar, atau yang biasa akrab disapa Cak Imin ini, juga menyatakan siapapun yang bersama PKB dan NU, Insya Allah akan menang.
“(Karena itu) Saya tidak ingin (PKB dan NU) hanya menjadi kunci. Kita harus berpikir bahwa 2024, PKB, NU, ahlussunnah wal jamaah menjadi pemegang kunci kemenangan,” katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga menyatakan, jika dirinya sudah dipanggil para Kyai di Jawa Timur, untuk mempresentasikan evaluasi perjalanan politik NU dan politik ahlussunnah wal jamaah mulai sebelum kemerdekaan hingga saat sekarang.
BACA JUGA: Gus Muhaimin Tegaskan Tak Ada Konflik dalam Tubuh PKB“Alhamdulillah, NU patut kita syukuri selalu sebagai kekuatan yang selalu tampil dan sanggup menghadapi berbagai tantangan zaman. Inggris, Belanda, Jepang bisa dihadapi. Bahkan saat menghadapi Jepang, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari sempat ditahan, namun akhirnya bersama Bung Karno memimpin kemerdekaan,” terangnya.
NU juga mampu melewati zaman orde lama, orde baru, hingga reformasi. Bahkan dibawah kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), NU mampu memimpin demokrasi dan melahirkan reformasi. Saat ikut pemilu pertama, PKB juga langsung menjadi juara tiga, dan Gus Dur jadi Presiden pertama di era reformasi.
“2024 ini kesempatan bagi NU dan hadir menjadi penentu, untuk masa depan kepemimpinan nasional,” jelas Wakil Ketua DPR RI ini.
Cak imin juga mengaku sempat ditanya oleh para Kyai di Jawa Timur apakah dirinya siap (maju dalam Pemilihan Presiden)? Atas pertanyaan ini dirinya balik bertanya kepada para Kyai apakah mereka siap membantu dengan serius? Jika memang didukung serius, maka dirinya siap maju di Pemilihan Presiden.Selain halaqoh, ratusan Ibu Nyai di Jawa Tengah juga memberikan doa dan dukungan kepada Gus Muhaimin Iskandar untuk memimpin bangsa ini. Gus Muhaimin menyatakan terima kasihnya, atas doa, dukungan, serta semangat yang diberikan para Ibu Nyai. Dia menegaskan, wejangan dari Ibu Nyai sangat penting dan memberi semangat kepada dirinya.“Tadi bu Nyai Muhaimin memberikan wejangan, Gus Muhaimin harus percaya diri. Insya Allah saya percaya diri,” ujarnya.Selanjutnya ia mengajak semua untuk terus begerak. Para kyai dan para Gus (anak kyai) di Jawa Timur sudah bergerak. Karena itu pihaknya juga ingin yang di Jawa Tengah juga mulai bergerak.”Sekarang di Jateng, (saya) juga mohon doa restu kiai dan ibu nyai. Jateng juga akan gegap gempita sepeti di Jatim sebulan yang akan datang,” terangnya.Sejauh ini, Indonesia belum bisa maju, karena pemimpin bangsa bukan dari NU. Menurutnya, sosok yang bisa mengatasi berbagai persoalan bangsa adalah dari NU.“Karena orang NU Insya Allah tidak banyak kepentingannya. Yang penting bangsa maju, mengabdi kepada Yang Kuasa,” katanya.Penulis: Budi ErjeEditor: Budi Erje
[caption id="attachment_277741" align="alignleft" width="1512"]

Abdul Muhaimin Iskandar saat hadir dalam Halaqoh ibu Nyai se Jateng di Magelang. (PKB Jateng.dok)[/caption]
MURIANEWS, Magelang- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menginginkan PKB dan Nahdlatul Ulama (NU) tidak sekadar menjadi kunci kemenangan dalam Pemilihan Presiden 2024. Lebih dari itu, NU dan PKB harus bisa menjadi penentu di eskalasi politik itu.
Hal ini disampaikan Muhaimin Iskandar pada acara Halaqoh Kebangsaan, Silaturahmi Ibu Nyai se-Jawa Tengah bersama Gus Muhaimin Iskandar di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (12/3/2022). Muhaimin Iskandar, atau yang biasa akrab disapa Cak Imin ini, juga menyatakan siapapun yang bersama PKB dan NU, Insya Allah akan menang.
“(Karena itu) Saya tidak ingin (PKB dan NU) hanya menjadi kunci. Kita harus berpikir bahwa 2024, PKB, NU, ahlussunnah wal jamaah menjadi pemegang kunci kemenangan,” katanya menegaskan.
Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga menyatakan, jika dirinya sudah dipanggil para Kyai di Jawa Timur, untuk mempresentasikan evaluasi perjalanan politik NU dan politik ahlussunnah wal jamaah mulai sebelum kemerdekaan hingga saat sekarang.
BACA JUGA: Gus Muhaimin Tegaskan Tak Ada Konflik dalam Tubuh PKB
“Alhamdulillah, NU patut kita syukuri selalu sebagai kekuatan yang selalu tampil dan sanggup menghadapi berbagai tantangan zaman. Inggris, Belanda, Jepang bisa dihadapi. Bahkan saat menghadapi Jepang, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari sempat ditahan, namun akhirnya bersama Bung Karno memimpin kemerdekaan,” terangnya.
NU juga mampu melewati zaman orde lama, orde baru, hingga reformasi. Bahkan dibawah kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), NU mampu memimpin demokrasi dan melahirkan reformasi. Saat ikut pemilu pertama, PKB juga langsung menjadi juara tiga, dan Gus Dur jadi Presiden pertama di era reformasi.
“2024 ini kesempatan bagi NU dan hadir menjadi penentu, untuk masa depan kepemimpinan nasional,” jelas Wakil Ketua DPR RI ini.
Cak imin juga mengaku sempat ditanya oleh para Kyai di Jawa Timur apakah dirinya siap (maju dalam Pemilihan Presiden)? Atas pertanyaan ini dirinya balik bertanya kepada para Kyai apakah mereka siap membantu dengan serius? Jika memang didukung serius, maka dirinya siap maju di Pemilihan Presiden.
Selain halaqoh, ratusan Ibu Nyai di Jawa Tengah juga memberikan doa dan dukungan kepada Gus Muhaimin Iskandar untuk memimpin bangsa ini. Gus Muhaimin menyatakan terima kasihnya, atas doa, dukungan, serta semangat yang diberikan para Ibu Nyai. Dia menegaskan, wejangan dari Ibu Nyai sangat penting dan memberi semangat kepada dirinya.
“Tadi bu Nyai Muhaimin memberikan wejangan, Gus Muhaimin harus percaya diri. Insya Allah saya percaya diri,” ujarnya.
Selanjutnya ia mengajak semua untuk terus begerak. Para kyai dan para Gus (anak kyai) di Jawa Timur sudah bergerak. Karena itu pihaknya juga ingin yang di Jawa Tengah juga mulai bergerak.
”Sekarang di Jateng, (saya) juga mohon doa restu kiai dan ibu nyai. Jateng juga akan gegap gempita sepeti di Jatim sebulan yang akan datang,” terangnya.
Sejauh ini, Indonesia belum bisa maju, karena pemimpin bangsa bukan dari NU. Menurutnya, sosok yang bisa mengatasi berbagai persoalan bangsa adalah dari NU.
“Karena orang NU Insya Allah tidak banyak kepentingannya. Yang penting bangsa maju, mengabdi kepada Yang Kuasa,” katanya.
Penulis: Budi Erje
Editor: Budi Erje