Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Karanganyar — Seorang suami di Karanganyar bernama Sutardi alias Ngondek diduga tega menghabisi nyawa istrinya sendiri Suminem (54). Gara-garanya, ia dimintai tolong mengantar ke kamar mandi karena korban sedang sakit.

Kasatreskrim Polres Karanganyat AKP Kresnawan Hussein mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Jumat (4/3/2022) lalu. Saat itu, terduga pelaku diminta tolong korban untuk mengantar ke kamar mandi untuk buang air besar.

”Saat itu korban dalam kondisi sakit dan setiap hari hanya berbaring lemah di tempat tidur,” katanya seperti dikutip Solopos.com., Senin (14/3/2022)

Setelah diantar, korban kembali meminta Ngondek yang saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka, untuk mengantarkan ke kamar mandi untuk kali kedua.

”Saat itu, korban mengaku kembali ingin buang air besar. Lantaran kesal, tersangka membiarkan korban buang air besar di Kasur,” ungkapnya.

Namun melihat hal ini, tersangka justru tambah kesal. Apalagi, tersangka dirundung masalah lain yakni tak bisa membayar utang. Tersangka kemudian mengangkat korban ke kamar mandi. Sampai di sana tersangka menendang kepala korban menggunakan lutut membentur tembok.

Tak cukup sampai di situ, saat korban diangkat dari kamar mandi ke tempat tidur, kepala korban kembali terbentur tembok dan dibiarkan oleh tersangka.

Setelah sampai di tempat tidur, tersangka sempat memberikan bubur dan air minum kepada korban. Namun pada saat diberikan, korban kemudian batuk dan akhirnya meninggal dunia.

“Tersangka sempat mengecek korban tapi saat itu kondisi korban sudah meninggal dunia. Mengetahui hal itu, tersangka kemudian memandikan korban tanpa bantuan orang lain. Dan selanjutnya melaporkan ke ketua RT untuk bisa dimakamkan tanpa ada banyak orang yang mengetahui,” ujar Kasatreskrim.Polres Karanganyar lantas membongkar makam Suminem di permakaman muslim Munggur, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar, Senin (7/3/2022) untuk di autopsi. Hal ini karena ada kecurigaan penyebab kematian warga asli Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar tersebut.Permintaan pembongkaran dan autopsi datang dari pihak keluarga Suminem. Hal tersebut diungkapkan Kapolres  saat memantau pembongkaran makam tersebut.“Pihak keluarga yang meminta karena mereka merasa dia [Suminem] meninggal secara janggal. Kenapa janggal, karena pihak keluarga tidak diberitahu,” tambah Kasatreskrim.Sementara itu, Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo menambahkan, pembongkaran makam yang dilanjutkan dengan autopsi tersebut dilakukan untuk mengetahui secara medis penyebab kematian Suminem.“Saat [Suminem] meninggal tidak dilakukan pemeriksaan dokter, lalu dimandikan dikafani, langsung dimakamkan. Lalu pihak keluarga yang curiga menyampaikan kepada perangkat desa dan diteruskan ke Polsek Karanganyar,” imbuh Kapolres. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler