Ternyata Begini Detik-Detik Tersangka Terorisme Ditembak Mati Densus 88 di Sukoharjo
Murianews
Selasa, 15 Maret 2022 18:37:14
MURIANEWS, Sukoharjo – Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto mengungkap detik-detik penembakan tersangka terorisme, dr Sunardi oleh Densus 88. Tersangka tewas setelah menerima empat tembakan dari anggota Densus setelah sebelumnya diberi tembakan peringatan.
Baca:
Dokter Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 di Sukoharjo Merupakan Warga Pendatang”Tersangka ditembak empat kali. Yakni di bagian pergelangan tangan, lengan kanan, punggung, dan pinggang,” katanya saat ditemui wartawan di Mapolres Sukoharjo seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (15/3/2022).
Hal itu, lanjutnya, berdasarkan keterangan dari saksi yakni masyarakat dan anggota Densus di lokasi kejadian. Benny menjelaskan peluru itu ditembakkan dua anggota tim Densus yang naik di bodi belakang mobil Strada
double cabin yang dikendarai Sunardi.
Menurutnya, anggota tim Densus melakukan tembakan peringatan sesaat setelah mobil Sunardi menyerempet sepeda motor. Tak berselang lama, tembakan peringatan kedua dilakukan setelah mobil Sunardi kembali menabrak sepeda motor. Namun, Sunardi tak mau berhenti dan tetap memacu laju kendaraannya.
”Kemudian, mobil Sunardi menabrak mobil Toyota Kijang Innova. Saat itu, anggota Densus bergelantungan di bodi belakang mobil. Saat hendak melumpuhkan Sunardi, anggota Densus bergelantungan di sisi kanan mobil agar bisa mengarahkan senpi ke arah tangan. Jadi hanya untuk melumpuhkan. Ini ditemukan. Namun, mobil tidak berhenti, tetap berjalan kencang,” terangnya.
Baca:
Densus 88 Kembali Tangkap 4 Terduga Teroris di TagerangDia melanjutkan, mobil yang dikendarai Sunardi tetap melaju kencang. Sesaat kemudian, mobil Sunardi menabrak mobil boks di depannya. Anggota Densus , kata dia, kembali mengeluarkan timah panas lewat kaca di bagian
double cabin. Peluru itu mengenai punggung Sunardi.
“Peluru di punggung tidak tembus karena sudah mengenai kaca sehingga kekuatannya berkurang. Satu peluru mengenai pinggang juga tidak tembus. Sementara peluru di bagian pergelangan tangan dan lengan tembus,” ujar dia.
Sebagaimana diberitakan, Sunardi bertugas sebagai dokter di poliklinik salah satu pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Polokarto. Sunardi tercatat sebagai anggota aktif Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo.Almarhum diketahui selalu mengurus perpanjangan surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktek (SIP) dokter. Dia juga aktif di kegiatan sosial dan kemanusiaan di Soloraya.Baca:
Polri Sebut Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo adalah Pimpinan JISunardi ditetapkan sebagai tersangka karena merupakan anggota kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Dia memiliki peran pernah menjabat sebagai amir khitmad menjabat sebagai deputi dakwah dan informasi, sebagai penasihat amir JI dan penanggungjawab Hilal Amar Society.Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menegaskan dokter di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sunardi, yang ditembak mati aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri sudah berstatus tersangka, bukan lagi terduga teroris.Dia menjelaskan alasan tindakan yang dilakukan aparat kepolisan adalah karena Sunardi melakukan perlawanan terhadap petugas yang berupaya melakukan penegakan hukum. “Pada saat penangkapan terhadap tersangka dilakukan upaya paksa dengan tegas dan terukur, karena tersangka melawan petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah mobil petugas,” ujarnya, Jumat (11/3/2022). Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_129395" align="alignleft" width="880"]

ILUSTRASI[/caption]
MURIANEWS, Sukoharjo – Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Benny Mamoto mengungkap detik-detik penembakan tersangka terorisme, dr Sunardi oleh Densus 88. Tersangka tewas setelah menerima empat tembakan dari anggota Densus setelah sebelumnya diberi tembakan peringatan.
Baca:
Dokter Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 di Sukoharjo Merupakan Warga Pendatang
”Tersangka ditembak empat kali. Yakni di bagian pergelangan tangan, lengan kanan, punggung, dan pinggang,” katanya saat ditemui wartawan di Mapolres Sukoharjo seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (15/3/2022).
Hal itu, lanjutnya, berdasarkan keterangan dari saksi yakni masyarakat dan anggota Densus di lokasi kejadian. Benny menjelaskan peluru itu ditembakkan dua anggota tim Densus yang naik di bodi belakang mobil Strada
double cabin yang dikendarai Sunardi.
Menurutnya, anggota tim Densus melakukan tembakan peringatan sesaat setelah mobil Sunardi menyerempet sepeda motor. Tak berselang lama, tembakan peringatan kedua dilakukan setelah mobil Sunardi kembali menabrak sepeda motor. Namun, Sunardi tak mau berhenti dan tetap memacu laju kendaraannya.
”Kemudian, mobil Sunardi menabrak mobil Toyota Kijang Innova. Saat itu, anggota Densus bergelantungan di bodi belakang mobil. Saat hendak melumpuhkan Sunardi, anggota Densus bergelantungan di sisi kanan mobil agar bisa mengarahkan senpi ke arah tangan. Jadi hanya untuk melumpuhkan. Ini ditemukan. Namun, mobil tidak berhenti, tetap berjalan kencang,” terangnya.
Baca:
Densus 88 Kembali Tangkap 4 Terduga Teroris di Tagerang
Dia melanjutkan, mobil yang dikendarai Sunardi tetap melaju kencang. Sesaat kemudian, mobil Sunardi menabrak mobil boks di depannya. Anggota Densus , kata dia, kembali mengeluarkan timah panas lewat kaca di bagian
double cabin. Peluru itu mengenai punggung Sunardi.
“Peluru di punggung tidak tembus karena sudah mengenai kaca sehingga kekuatannya berkurang. Satu peluru mengenai pinggang juga tidak tembus. Sementara peluru di bagian pergelangan tangan dan lengan tembus,” ujar dia.
Sebagaimana diberitakan, Sunardi bertugas sebagai dokter di poliklinik salah satu pondok pesantren (Ponpes) di wilayah Kecamatan Polokarto. Sunardi tercatat sebagai anggota aktif Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo.
Almarhum diketahui selalu mengurus perpanjangan surat tanda registrasi (STR) dan surat izin praktek (SIP) dokter. Dia juga aktif di kegiatan sosial dan kemanusiaan di Soloraya.
Baca:
Polri Sebut Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo adalah Pimpinan JI
Sunardi ditetapkan sebagai tersangka karena merupakan anggota kelompok teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI). Dia memiliki peran pernah menjabat sebagai amir khitmad menjabat sebagai deputi dakwah dan informasi, sebagai penasihat amir JI dan penanggungjawab Hilal Amar Society.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan menegaskan dokter di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Sunardi, yang ditembak mati aparat Densus 88 Antiteror Mabes Polri sudah berstatus tersangka, bukan lagi terduga teroris.
Dia menjelaskan alasan tindakan yang dilakukan aparat kepolisan adalah karena Sunardi melakukan perlawanan terhadap petugas yang berupaya melakukan penegakan hukum. “Pada saat penangkapan terhadap tersangka dilakukan upaya paksa dengan tegas dan terukur, karena tersangka melawan petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah mobil petugas,” ujarnya, Jumat (11/3/2022).
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com