Terjaring Operasi Yustisi, 17 Warga Boyolali Terkonfirmasi Positif Covid
Murianews
Kamis, 17 Maret 2022 12:31:15
MURIANEWS, Boyolali – Sebanyak 17 warga Boyolali yang terjaring operasi Yustisi Pemkab Boyolali terkonfirmasi Covid-19. Jumlah tersebut merupakan jumlah akumulasi selama empat pekan sejak 23 Februari hingga 10 maret 2022.
Kepala Satpol PP Boyolali Sunarno menjelaskan, operasi yustisi digelar rutin tiap akhir pekan. Selama empat pekan tersebut ditemukan 562 pelanggaran prokes didominasi yang tidak mengenakan masker.
”Dalam operasi Yustisi ini pelanggar di swab antigen secara acak yang bekerjasama dengan puskesmas setempat. Hasilnya ditemukan 17 orang yang hasil swab antigennya positif Covid-19,” katanya seperti dikutip dari laman
Tribrata Polda Jateng, Kamis (17/3/2022).
Ia menyebutkan, pelaksanaan operasi Yustisi ini dilakukan berpindah-pindah di 10 kecamatan. Di Kecamatan Karanggede petugas menemukan 35 pelanggar, kemudian di Klego 52 pelanggar, di Simo 48 pelanggar, dan Ngemplak sebanyak 54 pelanggar.
Selain itu, petugas juga melakukan operasi di Kecamatan Wonosegoro. Di sana pihaknya menemukan 68 pelanggar. Kemudian di Wonosamudro ada 45 pelanggar, Nogosari 46 pelanggar, Andong 85 pelanggar, Juwangi 84 pelanggar dan Kemusu 45 pelanggar.
”Para pelanggar prokes ini akan dikenakan sanksi. Ada tiga sanksi yang diterapkan. Seperti sanksi denda sebesar Rp 50 ribu untuk pelanggar masker. Total ada 98 pelanggar yang memilih membayar denda,” ungkapnya.
“Bahkan perharinya, besaran denda bisa mencapai Rp 500 ribu. Kemudian sanksi kerja sosial yang dikerjakan 276 pelanggar. Serta sanksi wawasan dipilih tujuh pelanggar,” imbuhnya.Sementara itu, Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti menjelaskan, rata-rata masyarakat umum yang di-swab selama operasi yustisi sekitar 40-50 orang. Dari 40 orang tersebut, temuan positif hanya satu orang. Menurutnya hal itu menunjukan bahwa masyarakat Boyolali cenderung lebih sehat.”Tapi yang membuat ayem, dari hasil operasi yustisi dengan swab antigen paling temuan kasus hanya 1 dari 40 orang yang di-swab. Berarti kasus paparan sudah rendah dan kesehatan masyarakat tinggi. Namun, tetap barrier virus ini dengan protokol kesehatan (prokes) yang berasal dari kesadaran pribadi dan vaksin,” katanya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Tribrata Polda Jateng
[caption id="attachment_184744" align="alignleft" width="1024"]

Ilustrasi Corona. (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Boyolali – Sebanyak 17 warga Boyolali yang terjaring operasi Yustisi Pemkab Boyolali terkonfirmasi Covid-19. Jumlah tersebut merupakan jumlah akumulasi selama empat pekan sejak 23 Februari hingga 10 maret 2022.
Kepala Satpol PP Boyolali Sunarno menjelaskan, operasi yustisi digelar rutin tiap akhir pekan. Selama empat pekan tersebut ditemukan 562 pelanggaran prokes didominasi yang tidak mengenakan masker.
”Dalam operasi Yustisi ini pelanggar di swab antigen secara acak yang bekerjasama dengan puskesmas setempat. Hasilnya ditemukan 17 orang yang hasil swab antigennya positif Covid-19,” katanya seperti dikutip dari laman
Tribrata Polda Jateng, Kamis (17/3/2022).
Ia menyebutkan, pelaksanaan operasi Yustisi ini dilakukan berpindah-pindah di 10 kecamatan. Di Kecamatan Karanggede petugas menemukan 35 pelanggar, kemudian di Klego 52 pelanggar, di Simo 48 pelanggar, dan Ngemplak sebanyak 54 pelanggar.
Selain itu, petugas juga melakukan operasi di Kecamatan Wonosegoro. Di sana pihaknya menemukan 68 pelanggar. Kemudian di Wonosamudro ada 45 pelanggar, Nogosari 46 pelanggar, Andong 85 pelanggar, Juwangi 84 pelanggar dan Kemusu 45 pelanggar.
”Para pelanggar prokes ini akan dikenakan sanksi. Ada tiga sanksi yang diterapkan. Seperti sanksi denda sebesar Rp 50 ribu untuk pelanggar masker. Total ada 98 pelanggar yang memilih membayar denda,” ungkapnya.
“Bahkan perharinya, besaran denda bisa mencapai Rp 500 ribu. Kemudian sanksi kerja sosial yang dikerjakan 276 pelanggar. Serta sanksi wawasan dipilih tujuh pelanggar,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Boyolali Puji Astuti menjelaskan, rata-rata masyarakat umum yang di-swab selama operasi yustisi sekitar 40-50 orang. Dari 40 orang tersebut, temuan positif hanya satu orang. Menurutnya hal itu menunjukan bahwa masyarakat Boyolali cenderung lebih sehat.
”Tapi yang membuat ayem, dari hasil operasi yustisi dengan swab antigen paling temuan kasus hanya 1 dari 40 orang yang di-swab. Berarti kasus paparan sudah rendah dan kesehatan masyarakat tinggi. Namun, tetap barrier virus ini dengan protokol kesehatan (prokes) yang berasal dari kesadaran pribadi dan vaksin,” katanya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Tribrata Polda Jateng