Hujan Deras Guyur Sragen, 121 Rumah di Dua Kecamatan Terendam Banjir Tiga Jam
Murianews
Sabtu, 19 Maret 2022 17:07:50
MURIANEWS, Sragen –
Hujan deras di Kabupaten Sragen membuat dua sungai di Kecamatan Masaran dan Tanon meluap, Jumat (18/3/2022) malam. Akibatnya, 121 rumah di dua kecamatan tersebut kebanjiran.
Meski begitu, banjir tak bertahan lama. Sabtu (19/3/2022) dini hari atau sekitar tiga jam setelah banjir, air tersebut sudah surut. Sedangkan pagi tadi, ratusan warga bahu membahu membersihkan bekas banjir.
Melansir
Solopos.com, Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan, usai banjir pihaknya melakukan pemantauan di Bengawan Solo dan anak sungainya. Hasilnya, ketinggian air masih relatif aman.
“Semalam sebagian wilayah Sragen diguyur hujan. Informasi peringatan dini dari BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika] menyebut intensitas hujan cukup tinggi di wilayah Masaran dan Tanon. Ternyata benar Jumat malam itu sejumlah sungai di dua kecamatan itu meluap sehingga menggenangi permukiman warga,” katanya, Sabtu (19/3/2022).
Agus menjelaskan, banjir tersebut dikarenakan luapan sungai Desa Krebet, Masaran. Akibatnya, 41 rumah di Dukuh Kedungbulus RT 22 dan RT 23 yang dihuni 162 warga terendam banjir.
“Adapun ketinggian air di Kedungbulus itu berkisan antara 30-80 cm yang berasal dari luapan Sungai Debong. Air genangan di dukuh itu, mulai surut pada pukul 02.30 WIB,” terangnya.
Selain itu, banjir juga terjadi di Desa/Kecamatan Masaran yang menggenangi permukiman di lingkungan RT 25. Di lokasi tersebut setidaknya ada delapan rumah yang terendam.“Tak hanya itu, di RT 26 ada empat rumah terendam, RT 28 delapan rumah, RT 29 ada 18 rumah, RT 32 ada 15 rumah. Untuk ketinggian air antara 30-80 cm. Jadi total di Kecamatan Masaran ada 94 rumah yang tergenang banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 376 jiwa,” jelasnya.Agus menerangkan genangan di wilayah Masaran ini disebabkan luapan dari gorong-gorong pinggir Jalan Sragen-Masaran yang sempit dan tidak mampu menampung volume air hujan. Dia mengatakan genangan air di Desa Masaran mulai surut pada pukul 01.00 WIB. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_249294" align="alignleft" width="880"]

Ilustrasi. Banjir bandang melanda Kabupaten Cilacap. (Freepik)[/caption]
MURIANEWS, Sragen –
Hujan deras di Kabupaten Sragen membuat dua sungai di Kecamatan Masaran dan Tanon meluap, Jumat (18/3/2022) malam. Akibatnya, 121 rumah di dua kecamatan tersebut kebanjiran.
Meski begitu, banjir tak bertahan lama. Sabtu (19/3/2022) dini hari atau sekitar tiga jam setelah banjir, air tersebut sudah surut. Sedangkan pagi tadi, ratusan warga bahu membahu membersihkan bekas banjir.
Melansir
Solopos.com, Kepala Pelaksana BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan, usai banjir pihaknya melakukan pemantauan di Bengawan Solo dan anak sungainya. Hasilnya, ketinggian air masih relatif aman.
“Semalam sebagian wilayah Sragen diguyur hujan. Informasi peringatan dini dari BMKG [Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika] menyebut intensitas hujan cukup tinggi di wilayah Masaran dan Tanon. Ternyata benar Jumat malam itu sejumlah sungai di dua kecamatan itu meluap sehingga menggenangi permukiman warga,” katanya, Sabtu (19/3/2022).
Agus menjelaskan, banjir tersebut dikarenakan luapan sungai Desa Krebet, Masaran. Akibatnya, 41 rumah di Dukuh Kedungbulus RT 22 dan RT 23 yang dihuni 162 warga terendam banjir.
“Adapun ketinggian air di Kedungbulus itu berkisan antara 30-80 cm yang berasal dari luapan Sungai Debong. Air genangan di dukuh itu, mulai surut pada pukul 02.30 WIB,” terangnya.
Selain itu, banjir juga terjadi di Desa/Kecamatan Masaran yang menggenangi permukiman di lingkungan RT 25. Di lokasi tersebut setidaknya ada delapan rumah yang terendam.
“Tak hanya itu, di RT 26 ada empat rumah terendam, RT 28 delapan rumah, RT 29 ada 18 rumah, RT 32 ada 15 rumah. Untuk ketinggian air antara 30-80 cm. Jadi total di Kecamatan Masaran ada 94 rumah yang tergenang banjir dengan jumlah warga terdampak sebanyak 376 jiwa,” jelasnya.
Agus menerangkan genangan di wilayah Masaran ini disebabkan luapan dari gorong-gorong pinggir Jalan Sragen-Masaran yang sempit dan tidak mampu menampung volume air hujan. Dia mengatakan genangan air di Desa Masaran mulai surut pada pukul 01.00 WIB.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com