Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Solo — Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Solo mencatat ada sebanyak 19 warga terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2022. Ironisnya dari jumlah tersebut, dua di antaranya meninggal dunia setelah menjalani perawatan di rumah sakit.

Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih menyebutkan, dua orang meninggal itu masing-masing dari Kelurahan Jebres dan satu kelurahan di wilayah Solo Utara. Hanya saja, keduanya meninggal di waktu dan tempat berbeda.

Baca: DBD Bikin Tiga Anak di Kudus Kehilangan Nyawa di Awal 2022

”Iya ada dua yang meninggal. Untuk nama dan asal desanya saya lupa. Yang satu dari Kelurahan Jebres, dan satu lagi dari Solo Utara,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Selasa (22/3/2022).

Meski begitu, berdasarkan data yang ada, ia membenarkan, jumlah kasus DBD di Kota Solo ada sebanyak 19 kasus sejak awal tahun. Jumlah itu terhitung hingga Senin (21/3/2022).

”Jumlah totalnya ada 19 orang yang terjangkit,” ungkapnya.

”Banyaknya kasus ini karena jentik nyamuk ini bisa berkembang biak dalam genangan air. Air tergenang itu, tidak memandang kotor dan bersih,” kata tambahnya.

Dia mengatakan orang yang tergigit nyamuk bisa di lingkungan rumah atau di tempat melakukan aktivitas atau kasus impor. Petugas kesehatan selalu mencari indeks kasus pasien DBD apakah di rumah atau kasus impor.
Baca: Para Dokter di Kudus Berkumpul Bahas soal DBDSementara itu, lanjut Ning, tidak semua kasus DBD dianjurkan melakukan pengasapan/fogging. Fogging dilakukan pada sumber penularan dari indeks kasus.”Semprot itu zat kimia di mana zat kimia bisa resisten. Bagaimana kalau penggemar burung, kucing, kalau lansia? Kalau disemprot semua harus keluar,” terangnya.Menurut dia, pengasapan dilakukan di dalam rumah dengan kondisi pintu terbuka. Nyamuk biasanya bisa terbang dengan jangkauan 200 meter. Untuk itu, pengasapan dilakukan dengan radius 100 meter dari sumber penularan.”NGO (lembaga swadaya masyarakat) luar negeri tidak mau membantu mengatasi DBD karena DBD berkaitan dengan perilaku manusia. Kalau perilaku hidup bersih maka DBD tidak ada,” paparnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler