– Seorang satpam berinisial J yang nekat gantung diri di pohon jati di Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen ternyata menuliskan wasiat untuk anak dan istrinya. Wasiat tersebut ditulis dalam secarik kertas dan disimpan dalam saku celana.
Surat tersebut menyebutkan nama sebuah keluarga lengkap dengan alamatnya. Diduga, nama keluarga yang disebutkan adalah keluarga J. Di akhir tulisan, J meminta maaf kepada istrinya, anaknya, saudara-saudaranya, dan mertuanya.
”Maaf istri dan anakku. Maaf sedulur kabeh. Maaf kedua mertuaku,” demikian sebagian isi surat tersebut seperti dikutip
.
Kepada awak media Camat Miri, R Rudi Hartanto mengatakan, korban sempat meninggalkan pesan lewat secarik kertas yang berisi alamat tinggalnya di Sumberlawang, Sragen. Sementara di KTP alamat J disebutkan di Gemolong, Sragen.
Rudi menerangkan, sebelum bunuh diri, J sebenarnya sudah terlihat mondar mandir sehari sebelum kejadian atau Selasa (29/3/2022). Saat ditanya warga, J menjawab sedang mencari burung dengan pulut.Baca:
“Tapi Rabu pagi, korban ditemukan meninggal dengan cara gantung diri. Korban ini pulang dari Jakarta tiga hari yang lalu. Korban tidak langsung pulang ke rumah dan akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Korban dimakamkan di Ngargosari, Sumberlawang, Sragen,” ujarnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_281281" align="alignleft" width="880"]

Surat wasita yang ditinggalkan J, warga Gemolong, Sragen, sebelum bunuh diri di Miri, Sragen. (Istimewa/Camat Miri)[/caption]
MURIANEWS, Sragen – Seorang satpam berinisial J yang nekat gantung diri di pohon jati di Desa Soko, Kecamatan Miri, Sragen ternyata menuliskan wasiat untuk anak dan istrinya. Wasiat tersebut ditulis dalam secarik kertas dan disimpan dalam saku celana.
Surat tersebut menyebutkan nama sebuah keluarga lengkap dengan alamatnya. Diduga, nama keluarga yang disebutkan adalah keluarga J. Di akhir tulisan, J meminta maaf kepada istrinya, anaknya, saudara-saudaranya, dan mertuanya.
Baca:
Baru Pulang Tiga Hari, Satpam di Sragen Ditemukan Gantung Diri di Pohon Jati
”Maaf istri dan anakku. Maaf sedulur kabeh. Maaf kedua mertuaku,” demikian sebagian isi surat tersebut seperti dikutip
Solopos.com.
Kepada awak media Camat Miri, R Rudi Hartanto mengatakan, korban sempat meninggalkan pesan lewat secarik kertas yang berisi alamat tinggalnya di Sumberlawang, Sragen. Sementara di KTP alamat J disebutkan di Gemolong, Sragen.
”Benar, surat wasiatnya sudah diberikan ke keluarga,” ungkapnya.
Rudi menerangkan, sebelum bunuh diri, J sebenarnya sudah terlihat mondar mandir sehari sebelum kejadian atau Selasa (29/3/2022). Saat ditanya warga, J menjawab sedang mencari burung dengan pulut.
Baca:
Innalillahi, Warga Sragen Meningal Tersengat Listrik Pompa Air
“Tapi Rabu pagi, korban ditemukan meninggal dengan cara gantung diri. Korban ini pulang dari Jakarta tiga hari yang lalu. Korban tidak langsung pulang ke rumah dan akhirnya ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Korban dimakamkan di Ngargosari, Sumberlawang, Sragen,” ujarnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com