Penerima BLT di Mayungan Klaten Diarahkan Beli Sembako Rp 100 Ribu, Kadus: Hanya Anjuran
Murianews
Sabtu, 16 April 2022 15:51:42
MURIANEWS, Klaten – Sebanyak 490 keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten diarahkan untuk membeli paket sembako senilai Rp 100 ribu di BUMDes setempat, Sabtu (16/4/2022).
Pengarahan tersebut dilakukan setelah mereka mencairkan BLT minyak goreng (migor) dan BPNT dengan total bantuan senilai Rp 500 ribu.
Baca:
Temanggung Targetkan Pencairan BLT Minyak Goreng Rampung Sepekan Sebelum LebaranMeski tak ada paksaan, pengarahan tersebut ternyata membuat para penerima bantuan tak nyaman. Mereka pun mengaku kaget dan baru pertama kali diminta membeli sembako tersebut.
Melansir
Solopos.com, salah satu warga penerima bantuan, Atik Suprapti (52) mengatakan, baru kali ini uang bantuan dianjurkan untuk membeli paket sembako. Pada penyerahan bantuan sebelumnya, tak ada ketentuan seperti itu.
“Kalau memang sudah peraturan desa seperti itu ya tidak apa-apa. Tapi kurang nyaman saja,” kata dia.
Ia menyebutkan, untuk satu paket sembako dibanderol dengan harga Rp 100 ribu. Sementara, disinggung syarat harus vaksinasi untuk mencairkan bantuan, Atik mengaku keberatan meski ia sudah menerima vaksin booster.
”Kalau harus vaksinasi namanya pemaksaan. Ada tetangga yang belum menerima vaksinasi dosis 1 karena memiliki riwayat sakit kanker. Kalau memang mau menyalurkan bantuan tidak perlu pakai syarat-syarat yang lain,” kata diaBaca:
Vaksinasi Booster Jadi Syarat Pengambilan BLT di KaranganyarSementara itu, Kadus 1 Desa Mayungan, Hanafi Dwi Sutanto, mengatakan di desanya pembelian paket sembako itu sebatas anjuran. Paket sembako berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, serta satu kardus teh celup. Harga per paket sembako itu Rp 100 ribu.”Tujuannya biar bantuan yang diterima tepat guna,” kata Hanafi.Ia menyebutkan tak ada paksaan bagi warga untuk membeli paket sembako yang disediakan BUM desa. Jika warga menghendaki, mereka bisa membeli paket sembako memanfaatkan sebagian uang bantuan yang diterima. Seluruh pengelolaan paket sembako dilakukan BUMDes. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_285104" align="alignleft" width="880"]

Warga berbelanja paket sembako yang disiapkan BUM desa di pintu keluar tempat pengambilan BLT migor dan BPNT di Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Sabtu (16/4/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)[/caption]
MURIANEWS, Klaten – Sebanyak 490 keluarga penerima manfaat (KPM) di Desa Mayungan, Kecamatan Ngawen, Klaten diarahkan untuk membeli paket sembako senilai Rp 100 ribu di BUMDes setempat, Sabtu (16/4/2022).
Pengarahan tersebut dilakukan setelah mereka mencairkan BLT minyak goreng (migor) dan BPNT dengan total bantuan senilai Rp 500 ribu.
Baca:
Temanggung Targetkan Pencairan BLT Minyak Goreng Rampung Sepekan Sebelum Lebaran
Meski tak ada paksaan, pengarahan tersebut ternyata membuat para penerima bantuan tak nyaman. Mereka pun mengaku kaget dan baru pertama kali diminta membeli sembako tersebut.
Melansir
Solopos.com, salah satu warga penerima bantuan, Atik Suprapti (52) mengatakan, baru kali ini uang bantuan dianjurkan untuk membeli paket sembako. Pada penyerahan bantuan sebelumnya, tak ada ketentuan seperti itu.
“Kalau memang sudah peraturan desa seperti itu ya tidak apa-apa. Tapi kurang nyaman saja,” kata dia.
Ia menyebutkan, untuk satu paket sembako dibanderol dengan harga Rp 100 ribu. Sementara, disinggung syarat harus vaksinasi untuk mencairkan bantuan, Atik mengaku keberatan meski ia sudah menerima vaksin booster.
”Kalau harus vaksinasi namanya pemaksaan. Ada tetangga yang belum menerima vaksinasi dosis 1 karena memiliki riwayat sakit kanker. Kalau memang mau menyalurkan bantuan tidak perlu pakai syarat-syarat yang lain,” kata dia
Baca:
Vaksinasi Booster Jadi Syarat Pengambilan BLT di Karanganyar
Sementara itu, Kadus 1 Desa Mayungan, Hanafi Dwi Sutanto, mengatakan di desanya pembelian paket sembako itu sebatas anjuran. Paket sembako berisi beras 5 kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1 kg, serta satu kardus teh celup. Harga per paket sembako itu Rp 100 ribu.
”Tujuannya biar bantuan yang diterima tepat guna,” kata Hanafi.
Ia menyebutkan tak ada paksaan bagi warga untuk membeli paket sembako yang disediakan BUM desa. Jika warga menghendaki, mereka bisa membeli paket sembako memanfaatkan sebagian uang bantuan yang diterima. Seluruh pengelolaan paket sembako dilakukan BUMDes.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com