Jumat, 21 November 2025


MURIANEWS, Boyolali – Ardian Hafidz Annafi warga Napen, Teras, Boyolali berhasil membuat bangga kedua orang tuanya. Pasalnya, putra kuli bangunan itu berhasil keterima di tujuh kampus bergengsi di luar negeri.

Saking banyaknya, siswa SMA Pradita Dirgantara itu sempat galau. Akhirnya ia memilih jurusan geologi di University of British Columbia (UBC).

Pemuda kelahiran Boyolali, 20 Juni 2004 itu mengatakan, ketujuh kampus tersebut adalah University of British Columbia (Kanada), University of Toronto (Kanada), The University of Western Australia (Australia), Victoria University of Wellington (Selandia Baru), Wageningen University (Belanda), Curtin University (Australia), dan University of Otago (Selandia Baru).

Sedangkan, ia mengaku memilih jurusan geologi karena suatu saat ingin menjadi ahli geologi dan menjelajah Indonesia sambil bekerja di bidang geologi. Ia mengungkapkan mulai mencintai geologi sejak bergabung dengan ekstrakurikuler geologi saat masuk SMA.

“Waktu ikut ekskul ternyata saya suka dengan ilmunya. Waktu kelas X belum terlalu paham kebumian itu apa, terus kelas XI saya punya niatan untuk memenangkan olimpiade kebumian, kemudian dapat medali perunggu,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Senin (16/5/2022)

Mardiyono (45), ayah Ardian mengaku sebagai kuli bangunan lepas yang kerjanya tidak menentu. Kemudian sang ibu, Yuni Puji Astuti (43) hanya seorang ibu rumah tangga yang membuka jasa laundry pakaian di rumah.

Mardiyono dan Yuni mengaku sangat kaget ketika mendapatkan informasi sang anak diterima di tujuh universitas luar negeri. Tak hanya kaget, ia juga sempat menangis terharu dan sangat bangga kepada sang anak.

Sejak kecil, orang tua Ardian menilai anak pertama dari dua bersaudara tersebut memang sangat suka belajar. Dibanding bermain di luar, sang anak memilih belajar di kamarnya. Ardian juga langganan mengikuti berbagai lomba.

“Pernah suatu hari saya melihat lampu kamarnya jam setengah dua malam masih nyala, saya cek ternyata anaknya lagi belajar,” kata Mardiyono.

Kemudian sang ibu juga mengatakan sang anak suka membaca buku. Saat diajak bermain keluar rumah, sang anak akan memilih ke toko buku dan perpustakaan daerah.
“Saya tidak pernah memaksa dia untuk belajar, tapi memang kesehariannya dia suka baca buku. Kesehariannya buku terus yang dipegang,” kata dia.Lebih lanjut, Yuni mengatakan setelah lulus dari SDN 2 Nepen Teras, sang anak melanjutkan SMPnya di SMPN 1 Boyolali, dan masuk ke SMA Pradita Dirgantara Boyolali.Ia mengaku sang anak mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di SMA Pradita Dirgantara tersebut. Baginya, mustahil baginya dan suami membiayai sang anak masuk sekolah tersebut tanpa beasiswa.Untuk melanjutkan pendidikan di University of British Columbia, Yuni mengungkapkan sang anak juga mendapatkan beasiswa penuh.“Kemarin sempat khawatir, kan dengar-dengar ada beasiswa yang harus menyiapkan modal dulu karena uang beasiswa dikirim setelahnya, tapi anaknya bilang kalau beasiswa dia tidak seperti itu,” kata Yuni.Yuni berharap Ardian dapat pula mengangkat nama baik Boyolali dan menjadi putra Boyolali yang dapat dibanggakan daerah. Ia juga mohon doanya untuk Ardian lancar melaksanakan studinya.“Semoga juga Ardian dapat mengangkat derajat orang tuanya, apa yang dicita-citakan tercapai, bisa mengangkat desa, sekolah, bahkan negaranya,” kata Yuni. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler