Warga Kampung Rejosari Ditemukan Membusuk di Tepi Sungai Bengawan Solo

[caption id="attachment_292160" align="alignleft" width="880"] Tim dari BPBD Karanganyar bersama relawan mengevakuasi jasad di pinggir Sungai Bengawan Solo, Sroyo, Kecamatan Jaten, Karanganyar, Kamis (26/5/2022). (Istimewa/BPBD Karanganyar)[/caption] MURIANEWS, Karanganyar – Seorang warga Kampung Rejosari RT 2 RW 7, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo ditemukan meninggal dunia di tepi aliran Sungai Bengawan Solo, Kamis (26/5/2022) malam. Saat ditemukan jenazah korban dalam posisi tertelungkup dan sudah membusuk. Bahkan jenazah tersebut sudah menimbulkan bau yang begitu menyengat. Kasi Humas Polres Karanganyar, AKP Agung Purwoko mengatakan, kali pertama jenazah tersebut ditemukan seorang pemancing bernama Mulyono. Awalnya, ia mencium bau busuk saat mancing di sekitar lokasi. Merasa penasaran ia pun mencari sumber bau. Ternyata bau busuk tersebut berasal dari jenazah korban yang tertelungkup di tepi sungai. Petugas yang datang akhirnya melakukan evakuasi dibantu BPBD, sukarelawan, SAR, PMI mengevakuasi mayat tersebut. ”Untuk identitas korban diketahui setelah tim medis memeriksa jenazahnya,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Jumat (27/5/2022). Ia menjelaskan, petugas menemukan dompet di dalam saku celana korban. Dompet tersebut berisi kartu tanda penduduk (KTP), kartu vaksin atas nama Parjadi. Selain itu juga ditemukan uang tunai Rp 50.000, satu buah rollon merk Nivea warna putih. ”Dari temuan ini kami langsung mendatangi alamat korban. Dan benar bahwa jasad yang ditemukan bernama Parjadi, warga Rejosari, Jagalan,” ungkapnya. Polisi mendengar informasi dari adik kandung korban, Suryadi, bahwa sebelumnya sempat melihat Parjadi mondar-mandir seperti orang bingung pada Minggu (22/5/2022) malam. Kemudian, pada Senin (23/5/2022) sekitar pukul 06.00 WIB, korban hendak meninggalkan rumah. Namun dilarang orang tua dan sempat mengancam akan melukai dirinya. “Dugaan korban nekat menceburkan diri. Ini juga diperkuat dari hasil pemeriksaan medis tidak ditemukan tanda-tanda penganiyaan,” tuturnya. Pihak keluarga kemudian meminta Polsek Jaten dan RSUD Moewardi Solo untuk mengembalikan jenazah korban kepada keluarga agar segera dimakamkan. Keluarga juga membuat pernyataan tidak ingin melakukan outopsi terhadap jenazah korban. “Korban diperkirakan meninggal dunia sudah tiga hari,” jelasnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com