4 Proyek Ini Bikin Solo Terancam Macet, Begini Langkah Dishub
Murianews
Senin, 6 Juni 2022 17:40:47
MURIANEWS, Solo — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mencatat ada empat proyek jalan dan jembatan yang akan digarap di Solo dalam waktu hampir bersamaan. Sesuai rencana, proyek-proyek tersebut akan digelar mulai Juni tahun ini.
Akibatnya, Kota Solo diprediksi akan mengalami kemacetan di sejumlah titik proyek tersebut. Sebagai solusi, pihak Dishub tengah mengkaji rekayasa lalu lintas bersama dengan Satlantas setempat.
Kepala Dishub Solo Hari Prihatno menyebut empat proyek itu yakni rel layang Simpang Joglo di Banjarsari, Jembatan Mojo di Semanggi, Jembatan Jurug B di Jebres, dan Viaduk Gilingan di Banjarsari.
”Jadi tidak hanya tiga (proyek), tapi empat sebetulnya. Jadi Joglo, (Jembatan) Jurug, Viaduk Gilingan, Jembatan Mojo. Hampir bareng semua, mulai Juni sudah mulai semua,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Senin (6/6/2022).
Hari menjelaskan bakal ada sejumlah jalur atau persimpangan jalan yang potensi kemacetannya tinggi dengan berjalannya empat proyek besar yang jalan bersamaan itu di Solo. Di antaranya Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, Jl Brigjen Katamso Mojosongo, dan ruas jalan lainnya.
”Akan seperti apa nanti, tentu ada titik-titik yang potensi kemacetannya tinggi seperti Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, di Mojosongo Jl Brigjen Katamso. Itu lokasi-lokasi yang harus diwaspadai karena pengalihan arusnya hampir semua melalui jalur itu,” urainya.
Sedangkan untuk wilayah Solo timur, menurut Hari, tak banyak yang akan terpengaruh. ”Solo timur saya kira enggak ada. Cuman memang perjalanan yang dari timur harus waspada untuk tujuan ke Mojosongo dan Purwodadi,” ungkapnya.
Dishub Solo sudah menyusun skema rekayasa lalu lintas untuk mengurangi tingkat kemacetan saat keempat proyek besar itu dikerjakan. Hari tidak hafal persis skema rekayasa lalu lintas itu, tapi di antaranya pengguna jalan yang akan lewat Joglo dialihkan ke jalan tol.
Sementara yang dari arah Mojosongo tidak bisa langsung ke barat, melainkan diarahkan ke Jl Brigjen Katamso. Leaflet sosialisasi rekayasa lalu lintas sudah disebarkan.“Jadi saya tidak hafal sih, cuma ada pengalihan kendaraan yang seharusnya lewat Joglo akan sebagian dilewatkan tol. Kemudian yang dampak Joglo itu, dari Purwodadi, dari Mojosongo misalkan, itu tidak bisa langsung ke barat, dialihkan ke Jl. Brigjen Katamso,” urainya.Hari masih berharap salah satu proyek besar di Solo itu yakni rencana pembongkaran dan penggantian Jembatan Jurug B oleh Kementerian PUPR dijadwalkan ulang. Hal itu untuk meminimalkan dampak kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas di Solo.”Yang Jurug kami masih minta untuk di-
reschedule,” ujarnya.Hari mendengar dalam waktu dekat DPRD Solo akan menemui pejabat Kementerian PUPR untuk meminta agar penggantian Jembatan Jurug dijadwalkan ulang.”Saya dengar DPRD mau ke Kementerian untuk memohon bisa di-
reschedule, sama DPUPR Solo,” sambung Hari. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_294211" align="alignleft" width="880"]

Arus lalu lintas di Jl S Parman, Selasa (29/3/2022). Kepadatan arus lalu lintas tersebut dampak dari meningkatnya volume kendaraan yang melintas di Kota Solo. (Solopos/Nicolous Irawan)[/caption]
MURIANEWS, Solo — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo mencatat ada empat proyek jalan dan jembatan yang akan digarap di Solo dalam waktu hampir bersamaan. Sesuai rencana, proyek-proyek tersebut akan digelar mulai Juni tahun ini.
Akibatnya, Kota Solo diprediksi akan mengalami kemacetan di sejumlah titik proyek tersebut. Sebagai solusi, pihak Dishub tengah mengkaji rekayasa lalu lintas bersama dengan Satlantas setempat.
Kepala Dishub Solo Hari Prihatno menyebut empat proyek itu yakni rel layang Simpang Joglo di Banjarsari, Jembatan Mojo di Semanggi, Jembatan Jurug B di Jebres, dan Viaduk Gilingan di Banjarsari.
”Jadi tidak hanya tiga (proyek), tapi empat sebetulnya. Jadi Joglo, (Jembatan) Jurug, Viaduk Gilingan, Jembatan Mojo. Hampir bareng semua, mulai Juni sudah mulai semua,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Senin (6/6/2022).
Hari menjelaskan bakal ada sejumlah jalur atau persimpangan jalan yang potensi kemacetannya tinggi dengan berjalannya empat proyek besar yang jalan bersamaan itu di Solo. Di antaranya Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, Jl Brigjen Katamso Mojosongo, dan ruas jalan lainnya.
”Akan seperti apa nanti, tentu ada titik-titik yang potensi kemacetannya tinggi seperti Simpang Lima Balapan, Simpang Lima Banjarsari, di Mojosongo Jl Brigjen Katamso. Itu lokasi-lokasi yang harus diwaspadai karena pengalihan arusnya hampir semua melalui jalur itu,” urainya.
Sedangkan untuk wilayah Solo timur, menurut Hari, tak banyak yang akan terpengaruh. ”Solo timur saya kira enggak ada. Cuman memang perjalanan yang dari timur harus waspada untuk tujuan ke Mojosongo dan Purwodadi,” ungkapnya.
Dishub Solo sudah menyusun skema rekayasa lalu lintas untuk mengurangi tingkat kemacetan saat keempat proyek besar itu dikerjakan. Hari tidak hafal persis skema rekayasa lalu lintas itu, tapi di antaranya pengguna jalan yang akan lewat Joglo dialihkan ke jalan tol.
Sementara yang dari arah Mojosongo tidak bisa langsung ke barat, melainkan diarahkan ke Jl Brigjen Katamso. Leaflet sosialisasi rekayasa lalu lintas sudah disebarkan.
“Jadi saya tidak hafal sih, cuma ada pengalihan kendaraan yang seharusnya lewat Joglo akan sebagian dilewatkan tol. Kemudian yang dampak Joglo itu, dari Purwodadi, dari Mojosongo misalkan, itu tidak bisa langsung ke barat, dialihkan ke Jl. Brigjen Katamso,” urainya.
Hari masih berharap salah satu proyek besar di Solo itu yakni rencana pembongkaran dan penggantian Jembatan Jurug B oleh Kementerian PUPR dijadwalkan ulang. Hal itu untuk meminimalkan dampak kemacetan atau kepadatan arus lalu lintas di Solo.
”Yang Jurug kami masih minta untuk di-
reschedule,” ujarnya.
Hari mendengar dalam waktu dekat DPRD Solo akan menemui pejabat Kementerian PUPR untuk meminta agar penggantian Jembatan Jurug dijadwalkan ulang.
”Saya dengar DPRD mau ke Kementerian untuk memohon bisa di-
reschedule, sama DPUPR Solo,” sambung Hari.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com