— Sebuah tebing setinggi tujuh meter di Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar longsor. Akibatnya, jalan utama penghubung antarkecamatan Kerjo dan Jenawi tak bisa dilewati karena tertutup material longsor.
Akibatnya, warga harus rela memutar sejauh 10 kilometer. Saat ini warga bersama tim sukarelawan masih berjibaku membersihkan material longsoran.
Ketua Forum Komunikasi Peduli Bencana (FKPB) Kerjo Robingan mengatakan, tebing di Desa Plosorejo sebenarnya sudah longsor sejak dua hari lalu. Lebar tebing yang longsor mencapai delapan meter.
”Sudah dua hari akses jalan Plosorejo ke Jenawi kota tertutup. Padahal menjadi akses utama yang biasa digunakan pelajar, pedagang, dan warga,” katanya seperti dikutip
, Selasa (7/6/2022).
Pihaknya belum bisa memastikan kapan akses jalan Plosorejo dan Jenawi kembali dibuka. Apalagi, proses pembersihan longsor terkendala kontur tanah yang sewaktu-waktu bisa terjadi longsor sususlan
”Sampai sekarang saja pembersihan material harus dilakukan hati-hati. Beberapa kali masih terjadi longsor (susulan),” tuturnya.
Dia mengatakan pembersihan material longsoran melibatkan warga setempat. Sebanyak 50 orang terlibat dalam pembersihan material longsoran ini meliputi warga, sukarelawan, polisi dan TNI.Pembersihkan dilakukan secara manual. Paling banyak material longsoran berupa tanah dan sedikit bebatuan. “Belum ada alat berat. Masih dikerjakan manual,” ujar dia.Dia mengimbau warga untuk mewaspadai ancaman longsor susulan. Terutama rumah warga yang berada di dekat titik longsoran untuk mengungsi ke tempat lebih aman.”Jangan lengah. Harus siaga longsor. Ini tanahnya masih terus gerak,” tambahnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
[caption id="attachment_294346" align="alignleft" width="880"]

Warga bersama sukarelawan, Polisi dan TNI membersihkan material longsoran tebing di Dusun/Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Selasa (7/6/2022). (Istimewa/Warga Plosorejo)[/caption]
MURIANEWS, Karanganyar — Sebuah tebing setinggi tujuh meter di Desa Plosorejo, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar longsor. Akibatnya, jalan utama penghubung antarkecamatan Kerjo dan Jenawi tak bisa dilewati karena tertutup material longsor.
Akibatnya, warga harus rela memutar sejauh 10 kilometer. Saat ini warga bersama tim sukarelawan masih berjibaku membersihkan material longsoran.
Ketua Forum Komunikasi Peduli Bencana (FKPB) Kerjo Robingan mengatakan, tebing di Desa Plosorejo sebenarnya sudah longsor sejak dua hari lalu. Lebar tebing yang longsor mencapai delapan meter.
”Sudah dua hari akses jalan Plosorejo ke Jenawi kota tertutup. Padahal menjadi akses utama yang biasa digunakan pelajar, pedagang, dan warga,” katanya seperti dikutip
Solopos.com, Selasa (7/6/2022).
Pihaknya belum bisa memastikan kapan akses jalan Plosorejo dan Jenawi kembali dibuka. Apalagi, proses pembersihan longsor terkendala kontur tanah yang sewaktu-waktu bisa terjadi longsor sususlan
”Sampai sekarang saja pembersihan material harus dilakukan hati-hati. Beberapa kali masih terjadi longsor (susulan),” tuturnya.
Dia mengatakan pembersihan material longsoran melibatkan warga setempat. Sebanyak 50 orang terlibat dalam pembersihan material longsoran ini meliputi warga, sukarelawan, polisi dan TNI.
Pembersihkan dilakukan secara manual. Paling banyak material longsoran berupa tanah dan sedikit bebatuan. “Belum ada alat berat. Masih dikerjakan manual,” ujar dia.
Dia mengimbau warga untuk mewaspadai ancaman longsor susulan. Terutama rumah warga yang berada di dekat titik longsoran untuk mengungsi ke tempat lebih aman.
”Jangan lengah. Harus siaga longsor. Ini tanahnya masih terus gerak,” tambahnya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com