827 Orang di Boyolali Terjangkit HIV/AIDS
Murianews
Rabu, 8 Juni 2022 16:04:42
MURIANEWS, Boyolali – Sebanyak 827 orang di Boyolali diketahui terjangkit HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan jumlah akumulasi sejak tahun 2002 hingga Maret 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti menyebutkan, ratusan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut berasal dari beragam usia. Paling banyak, ODHA tersebut berusia antara 25-49 tahun yang mencapai 575 orang.
”Untuk usia 25-49 tahun itu terdiri dari 467 laki-laki dan 108 perempuan,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Selain itu, ODHA dengan usia kurang dari 4 tahun juga terdapat di Boyolali. Total ada sebanyak 27 orang yang terdiri dari 23 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.
”Kemudian, berumur 5-14 tahun ada 9 orang dengan perincian 7 anak laki-laki dan 2 anak perempuan,” ungkapnya.
Sementara, untuk umur 15-19 tahun terdapat 22 orang. 21 di antaranya laki-laki dan 1 perempuan. Sedangkan untuk usai 20-24 tahun ada 63 laki-laki dan 12 perempuan.
”Lalu ODHA dengan usia lebih dari 50 tahun ada 96 laki-laki dan 23 perempuan,” jelas Puji.
Puji mengungkapkan pengobatan bagi anak dengan HIV/AIDS perlu perhatian khusus. Terlebih, lanjut Puji, mereka masih perlu motivasi untuk mengonsumsi obat.
”Jadi yang bisa kami lakukan memotivasi keluarganya untuk terus menjalani pengobatan,” jelas dia.
Selain mengelompokkan sebaran kasus ODHA di Boyolali berdasarkan usia, Dinkes Boyolali juga mendata berdasarkan jenis pekerjaan.Puji menginformasikan sebanyak 119 orang ibu rumah tangga di Boyolali berstatus ODHA terhitung sejak tahun 2005 hingga Maret 2022. Puji mengungkapkan ibu rumah tangga biasanya terdeteksi saat hamil.“Jadi pas hamil kan ada screening-nya di Puskesmas. Baru ketahuan pas itu. Dia ibu rumah tangga, ya di rumah, menunggu suaminya pulang kerja dari luar kota,” kata dia.Ia mengimbau ibu hamil yang terdeteksi positif HIV/AIDS untuk menjalani perawatan. Hal tersebut, katanya, sebagai ikhtiar agak sang anak tidak tertular HIV/AIDS.Lebih lanjut, Puji menginformasikan data tertinggi ODHA di Boyolali adalah dari kalangan pekerja swasta sebanyak 480 orang. Selanjutnya 119 orang masuk dalam pekerjaan kategori lain-lain.“Buruh ada 39 orang, pelajar atau mahasiswa ada 23 orang. Lalu ASN/Polri/BUMN/nakes ada 14 orang. Selanjutnya wiraswasta 14 orang, PSK 12 orang. Salon/tato 9 orang, sopir 8 orang. Berikutnya, tukang pijat 6 orang, nelayan/pelaut 4 orang. Kemudian 3 orang guru, 3 napi, 3 penjahit, dan 1 pengamen,” lanjut dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber:
Solopos.com
[caption id="attachment_178469" align="alignleft" width="1280"]

Ilustrasi HIV/AIDS[/caption]
MURIANEWS, Boyolali – Sebanyak 827 orang di Boyolali diketahui terjangkit HIV/AIDS. Jumlah tersebut merupakan jumlah akumulasi sejak tahun 2002 hingga Maret 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Puji Astuti menyebutkan, ratusan Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut berasal dari beragam usia. Paling banyak, ODHA tersebut berusia antara 25-49 tahun yang mencapai 575 orang.
”Untuk usia 25-49 tahun itu terdiri dari 467 laki-laki dan 108 perempuan,” katanya seperti dikutip
Solopos.com.
Selain itu, ODHA dengan usia kurang dari 4 tahun juga terdapat di Boyolali. Total ada sebanyak 27 orang yang terdiri dari 23 anak laki-laki dan 4 anak perempuan.
”Kemudian, berumur 5-14 tahun ada 9 orang dengan perincian 7 anak laki-laki dan 2 anak perempuan,” ungkapnya.
Sementara, untuk umur 15-19 tahun terdapat 22 orang. 21 di antaranya laki-laki dan 1 perempuan. Sedangkan untuk usai 20-24 tahun ada 63 laki-laki dan 12 perempuan.
”Lalu ODHA dengan usia lebih dari 50 tahun ada 96 laki-laki dan 23 perempuan,” jelas Puji.
Puji mengungkapkan pengobatan bagi anak dengan HIV/AIDS perlu perhatian khusus. Terlebih, lanjut Puji, mereka masih perlu motivasi untuk mengonsumsi obat.
”Jadi yang bisa kami lakukan memotivasi keluarganya untuk terus menjalani pengobatan,” jelas dia.
Selain mengelompokkan sebaran kasus ODHA di Boyolali berdasarkan usia, Dinkes Boyolali juga mendata berdasarkan jenis pekerjaan.
Puji menginformasikan sebanyak 119 orang ibu rumah tangga di Boyolali berstatus ODHA terhitung sejak tahun 2005 hingga Maret 2022. Puji mengungkapkan ibu rumah tangga biasanya terdeteksi saat hamil.
“Jadi pas hamil kan ada screening-nya di Puskesmas. Baru ketahuan pas itu. Dia ibu rumah tangga, ya di rumah, menunggu suaminya pulang kerja dari luar kota,” kata dia.
Ia mengimbau ibu hamil yang terdeteksi positif HIV/AIDS untuk menjalani perawatan. Hal tersebut, katanya, sebagai ikhtiar agak sang anak tidak tertular HIV/AIDS.
Lebih lanjut, Puji menginformasikan data tertinggi ODHA di Boyolali adalah dari kalangan pekerja swasta sebanyak 480 orang. Selanjutnya 119 orang masuk dalam pekerjaan kategori lain-lain.
“Buruh ada 39 orang, pelajar atau mahasiswa ada 23 orang. Lalu ASN/Polri/BUMN/nakes ada 14 orang. Selanjutnya wiraswasta 14 orang, PSK 12 orang. Salon/tato 9 orang, sopir 8 orang. Berikutnya, tukang pijat 6 orang, nelayan/pelaut 4 orang. Kemudian 3 orang guru, 3 napi, 3 penjahit, dan 1 pengamen,” lanjut dia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber:
Solopos.com