Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Karanganyar — Sebanyak 101 ekor sapi di Karanganyar disuntik vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyuntikan dilakukan dipantau langsung oleh Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Kabupaten Karanganyar, Rabu (29/6/2022).

Kabid Peternakan Dispertan PP Karanganyar, Heri Sulistiyo mengatakan, penyuntikan vaksin tersebut merupakan penyuntikan perdana. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

”Hari ini kami laksanakan vaksin pertama untuk hewan sapi di Karanganyar,” katanya di sela-sela penyuntikan vaksin di kandang komunal Kampung Sapi Jungke seperti dikutip Solopos.com.

Dia mengatakan Kabupaten Karanganayr mendapatkan 2.000 dosis vaksin PMK untuk sapi pada tahap pertama. Vaksin diberikan kepada sapi sehat. Teknisnya, vaksinasi diprioritaskan untuk sapi perah, selanjutnya sapi potong.

Petugas akan mendata pemilik sapi penerima vaksin berikut nomor identitas kependudukan (NIK). Pendataan ini untuk memantau kondisi ternak pascadisuntik vaksin.

”Pemberian vaksin akan dilakukan dua kali. Vaksin kedua diberikan lagi satu bulan setelah vaksin pertama,” tuturnya.

Pihaknya mengimbau peternak sapi di Karanganyar untuk mengikuti vaksinasi bagi hewan ternak. Vaksinasi diberikan agar sapi ternak terhindar dari penyakit mulut dan kuku. Meski demikian, pihaknya tak bisa memaksakan peternak yang menolak vaksinasi.

Saat ini wabah PMK di Karanganyar mulai mereda. Dari 270 ekor sapi yang sebelumnya terjangkit PMK, kini berangsur-angsur sembuh. ”Alhamdulillah sudah membaik. Tinggal puluhan saja yang masih sakit. Lainnya sudah sembuh,” ungkapnya.Ketua Kampung Sapi Ngudi Makmur Jungke, Mulyadi, mengatakan para peternak menyambut baik vaksinasi untuk sapi. Pemberian vaksinasi ini diharapkan mampu mengatasi wabah PMK yang selama dua bulan terakhir membuat resah peternak.Beruntung, katanya, di kampung sapi Jungke hingga saat ini belum ditemukan kasus sapi terjangkit PMK. “Alhamdulillah di sini sehat semua,” katanya.Pihaknya memberlakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak. Tak hanya ternak, pengawasan ketat juga dilakukan bagi pengunjung yang datang ke lokasi tersebut.”Kami batasi orang yang masuk sini. Kami juga tidak menerima hewan ternak dari luar,” ujar dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar