Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Boyolali – Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali menyasar hewan ternak sehat untuk vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hal itu dilakukan lantaran hewan-hewan ternak yang sudah sembuh dari PMK sudah memiliki imun yang kuat usai terkena PMK.

Pernyataan tersebut diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, drh Afiany Rifdania. Ia menjeleaskan, hewan ternak yang sembuh dari PMK akan mendapatkan perlakuan yang berbeda.

”Yang pernah kena PMK dan sembuh sudah punya imun, sudah ada serum konvalesen di dalam tubuh. Sehingga kebijakan dari pusat kalau untuk yang sudah pernah kena ditunda enam bulan untuk booster. Jadi ada jangka waktunya,” kata dia seperti dikutip Solopos.com, Senin (27/6/2022).

Sementara itu, Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengatakan vaksinasi PMK pada sapi sehat nantinya akan dilakukan tiga kali.

”PMK itu tiga kali seperti Covid-19. Misal hari ini vaksin, nanti sebulan berikutnya dosis kedua. Baru enam bulan berikutnya booster,” terang dia.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali telah mengerahkan 155 tenaga kesehatan (nakes) untuk hewan sebagai tenaga vaksinasi PMK.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono, dalam wawancara sebelumnya mengatakan 155 personel tersebut terdiri veteriner ASN, medis, nonmedis, paramedis, inseminator, dan penyuluh medik.
”Untuk vaksinasi PMK berbeda dengan vaksinasi Covid-19 yang bisa mengumpulkan massa. Kalau vaksinasi PMK kan kami harus mengunjungi sapi dari kandang ke kandang,” kata dia.Dalam pelaksanaan vaksinasi PMK, ia mengatakan penempatan tim vaksinasi akan dibagi ke 22 kecamatan.Ia juga mengungkapkan tim vaksinasi yang menangani zona merah PMK tidak boleh menangani zona hijau.”Jadi risiko penularan bisa dikurangi, tertib dalam melaksanakan pembersihan diri atau disinfektan, dan agar koordinasi bisa lebih cepat. Sehingga masyarakat bisa merasakan manfaat dari proses pengobatan vaksinasi,” kata dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler