Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Sragen — Polisi membongkar makam ibu berusia 53 bernama Setyorini, warga Kampung Widoro RT 38 RW 12, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen Kota, Sragen, Minggu (3/7/2022).

Pembongkaran tersebut setelah pihak kepolisian mendapat laporan adanya kecurigaan meninggal tak wajar pada korban. Laporan tersebut dilaporkan langsung sang anak, Nur Eva Dian Purnomo (33) ke polisi, Kamis (30/6/2022).

Melansir Solopos.com, laporan itu dibuat Dian dua hari setelah ibunya meninggal pada Selasa (28/6/2022). Dian merupakan anak tunggal Setyorini. Dian menyatakan ibunya tidak ada keluhan sakit atau tidak ada riwayat sakit.

Baca: Geger Ditemukan Makam Usia 1200 Tahun Atas Nama Naseh Binti Nabi Sulaiman Bin Nabi Daud

Dia meyakini ibunya sehat dan biasa jalan-jalan saat pagi hari pada pukul 05.30 WIB. Pada Selasa itu, Dian sedang tidur. Antara pukul 06.00 WIB-07.00 WIB, tiba-tiba Dian dibangunkan tetangganya dan diberi tahu ibunya terpeleset di kamar mandi.

Dia bangun dan langsung ke kamar mandi. Ia melihat ibunya dalam posisi seperti orang sujud namun wajahnya berada di ember. Warga Sragen tersebut menilai hal itu janggal hingga memutuskan melapor ke polisi dan  makan sang ibu dibongkar.

”Biasanya kalau orang terjatuh pingsan itu jatuhnya miring dan kalau kena ember maka embernya ikut miring tetapi posisinya berbeda. Kamar mandi itu memang dalam keadaan terbuka,” katanya.

Dia mengatakan ibunya itu sebenarnya hendak mencuci piring dan magicom. Saat melihat ibunya di kamar mandi, Dian merasa posisi ibunya itu aneh dan janggal. Tangan ibunya seperti berusaha melawan seseorang di belakangnya.

Kemudian Dian segera membopong ibunya dan memindahkan ke dalam rumah. Dian melihat wajah ibunya sudah membiru.

Baca: Bocah 9 Tahun di Semarang yang Makamnya Dibongkar Polisi Diduga Diperkosa Ayah Kandung

”Saya kasihan sama ibu. Saya tidak ada pikiran aneh-aneh. Yang penting ibu segera dimakamkan,” katanya.Setelah selesai memakamkan di permakaman umum SI Sragen, jelas Dian, keluarga dan tetangga masih berkumpul di rumah. Mereka membicarakan soal meninggalnya sang ibu yang diduga tidak wajar karena tidak punya riwayat sakit apa pun.”Ibu saya itu pilek atau pusing pun tidak. Normal. Tiba-tiba pada Rabu (29/6/2022), ada petugas polisi datang ke rumah. Padahal kami belum laporan. Polisi dari Polsek Kota itu tanya-tanya soal kronologi kejadian meninggalnya ibu saya. Saya jelaskan meninggalnya di kamar mandi,” ujarnya.Dian mengatakan pada Kamis (30/6/2022) keluarga bersepakat dan tetangga mendukung untuk melaporkan secara resmi dugaan kejanggalan itu ke polisi. Pada Minggu (3/7/2022), makam warga Sragen itu pun dibongkar untuk autopsi.Dalam laporan itu, Dian mengatakan tidak ada tuduhan yang mengarah ke siapa pun. Dian dan keluarga serta tetangga hanya ingin memastikan penyebab ibunya meninggal.Sementara itu, Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama melalui Kanit Pidana Umum Satreskrim Polres Sragen Ipda Setiya Pramana menyampaikan autopsi jenazah almarhumah Setyorini dilakukan atas permintaan keluarga.Ia mengatakan makam warga Sragen itu dibongkar dan diautopsi oleh Tim Dokkes Polda Jateng. Dia menjelaskan indikasi kejanggalan itu karena korban tidak punya riwayat sakit kemudian tiba-tiba ditemukan meninggal dunia di kamar mandi.“Yang menemukan tetangganya. Kemudian anaknya dibangunkan untuk melihat kondisi korban. Jenazah korban kemudian dimakamkan. Laporan ke kami dua hari setelah pemakaman,” ujarnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler