Kamis, 20 November 2025


MURIANEWS, Boyolali – Bupati Boyolali M Said Hidayat akan memperpanjang penutupan pasar hewan di Boyolali. Kelanjutan penutupan pasar hewan, menurut dia, karena terdapat keputusan Menteri Pertanian terkait daerah wabah.

”Hari ini terhitung sebagai hari terakhir penutupan pasar. Tetapi dengan surat dari Kementerian Pertanian tadi untuk sementara waktu belum bisa membuka pasar hewan. Jadi harus kita semua taati,” katanya.

Ia mengatakan telah meminta Kepala Disnakkan Boyolali untuk melakukan sosialisasi terkait surat dari Kementerian Pertanian tersebut.

Baca: Mentan Tetapkan Boyolali Jadi Daerah Wabah PMK

”Apa pun itu, upaya langkah terbaiknya saya kira, kita harus saling memberikan dukungan untuk penanganan PMK sehingga dapat segera kita tangani dengan sebaik-baiknya,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pertanian melalui Kepmen Pertanian Nomor 500.1/KPTS/PK.300/M/06/2022 tentang Penetapan Daerah Wabah Wabah PMK (foot and mouth disease) menetapkan Kabupaten Boyolali sebagai daerah wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Penetapan Kabupaten Boyolali sebagai daerah wabah PMK  disampaikan oleh Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali Lusia Dyah Suciati.

”Ini sudah ada penetapan wabah untuk 19 provinsi di Indonesia. Di dalamnya ada Provinsi Jawa Tengah, di dalamnya lagi ada Kabupaten Boyolali. Keputusan Menteri tersebut tertanggal 25 Juni 2022,” kata Lusia.

Lebih lanjut, Lusia mengatakan penetapan daerah wabah tersebut berdasarkan laporan harian kasus PMK di Boyolali ke sistem informasi kesehatan hewan Indonesia atau iSIKHNAS.”Di situ (iSIKHNAS) ada pengkajian ketika di provinsi ini 50 persen Kabupaten/Kota lebih sudah suspek bisa dikatakan wabah,” kata dia.Baca: Duh! Wabah PMK di Pati Dimanfaatkan Pedagang NakalSetelah penetapan Kabupaten Boyolali sebagai daerah wabah, Lusi mengungkapkan akan bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali untuk penanganan PMK.Ia mengungkapkan penetapan daerah wabah di Boyolali termasuk kategori bencana nonalam sehingga Disnakkan Boyolali akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Boyolali.”Selain dengan BPBD, kami akan berkoordinasi dengan Disdagperin (Dinas Perdagangan dan Perindustrian) selaku yang membawahi pasar, kemudian asisten II, pihak kecamatan, Polri,” terang dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler