Genjot Booster, Pemkab Bakal Buka Lapak Vaksin di CFD Boyolali
Murianews
Kamis, 7 Juli 2022 18:16:16
MURIANEWS, Boyolali – Pemkab Boyolali melalui Dinas Kesehatan bakal melakukan berbagai upaya untuk menggenjot vaksinasi tahap ketiga atau booster. Salah satunya membuka lapak vaksin di car free day (CFD).
Hal ini lantaran jumlah vaksinasi booster di Boyolali berdasarkan pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) masih berada di angka 20,17 persen atau 168.555 orang per Kamis (7/7/2022).
Sementara, jumlah vaksinasi booster Covid-19 di Boyolali berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sekitar 25,18 persen atau 210.459 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro mengatakan, saat ini vaksin yang tersedia di Boyolali tinggal Pfizer.
”Di gudang Dinkes Boyolali (vaksin booster Boyolali) masih ada sekitar 1.000 dosis. Untuk di masing-masing Puskesmas masih aman juga, masih sekitar 100 – 200 dosis,” kata dia seperti dikutip
Solopos.com.
Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan sampai saat ini belum ada batasan maksimal antara vaksin II dan vaksin ketiga atau booster. Namun, untuk vaksin I ke vaksin II, Teguh mengatakan terdapat waktu maksimal enam bulan.
”Untuk vaksin II ke booster belum ada penelitian maksimalnya, tapi jaraknya minimal tiga bulan. Kalau jarak vaksin I ke II sudah lebih dari enam bulan. Maka harus kembali ke dosis I karena dianggapnya tidak vaksin,” kata dia.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono, mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan menyiapkan strategi untuk melayani vaksinasi booster.
Insan mengatakan masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi booster bisa langsung ke kantor Dinkes Boyolali setiap hari kecuali hari libur dan di Puskesmas di seluruh Kabupaten Boyolali.Syarat yang diperlukan yakni cukup dengan aplikasi PeduliLindungi, kartu vaksin, atau KTP untuk mendapatkan pelayanan vaksin.”Disamping itu, di tempat-tempat publik dan beberapa titik yang kami laksanakan selain menyasar pelajar SLTA sederajat juga akan menyasar ke pengunjung Car Free Day [CFD],” terang Insan.Insan berharap usaha yang dilakukan Pemkab Boyolali tersebut akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.Menurut Insan, vaksinasi booster di Boyolali yang masih berada di kisaran 20 persen karena masyarakat sudah merasa nyaman dengan dua kali vaksin. Alasan lainnya, karena kasus Covid-19 tidak terlalu signifikan.”Akan tetapi kami berharap dan masih memberikan kesempatan bagi masyarakat yang mau booster. Dan barangnya masih ada, jadi silakan mengambil vaksin booster. Saya imbau masyarakat tetap sehat, jaga kesehatan dan laksanakan vaksinasi booster,” kata dia. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_280171" align="alignleft" width="1280"]

Petugas melakukan vaksinasi booster di Kudus beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption]
MURIANEWS, Boyolali – Pemkab Boyolali melalui Dinas Kesehatan bakal melakukan berbagai upaya untuk menggenjot vaksinasi tahap ketiga atau booster. Salah satunya membuka lapak vaksin di car free day (CFD).
Hal ini lantaran jumlah vaksinasi booster di Boyolali berdasarkan pelayanan fasilitas kesehatan (faskes) masih berada di angka 20,17 persen atau 168.555 orang per Kamis (7/7/2022).
Sementara, jumlah vaksinasi booster Covid-19 di Boyolali berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sekitar 25,18 persen atau 210.459 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Teguh Tri Kuncoro mengatakan, saat ini vaksin yang tersedia di Boyolali tinggal Pfizer.
”Di gudang Dinkes Boyolali (vaksin booster Boyolali) masih ada sekitar 1.000 dosis. Untuk di masing-masing Puskesmas masih aman juga, masih sekitar 100 – 200 dosis,” kata dia seperti dikutip
Solopos.com.
Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan sampai saat ini belum ada batasan maksimal antara vaksin II dan vaksin ketiga atau booster. Namun, untuk vaksin I ke vaksin II, Teguh mengatakan terdapat waktu maksimal enam bulan.
”Untuk vaksin II ke booster belum ada penelitian maksimalnya, tapi jaraknya minimal tiga bulan. Kalau jarak vaksin I ke II sudah lebih dari enam bulan. Maka harus kembali ke dosis I karena dianggapnya tidak vaksin,” kata dia.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Insan Adi Asmono, mengungkapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali akan menyiapkan strategi untuk melayani vaksinasi booster.
Insan mengatakan masyarakat yang ingin melakukan vaksinasi booster bisa langsung ke kantor Dinkes Boyolali setiap hari kecuali hari libur dan di Puskesmas di seluruh Kabupaten Boyolali.
Syarat yang diperlukan yakni cukup dengan aplikasi PeduliLindungi, kartu vaksin, atau KTP untuk mendapatkan pelayanan vaksin.
”Disamping itu, di tempat-tempat publik dan beberapa titik yang kami laksanakan selain menyasar pelajar SLTA sederajat juga akan menyasar ke pengunjung Car Free Day [CFD],” terang Insan.
Insan berharap usaha yang dilakukan Pemkab Boyolali tersebut akan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Menurut Insan, vaksinasi booster di Boyolali yang masih berada di kisaran 20 persen karena masyarakat sudah merasa nyaman dengan dua kali vaksin. Alasan lainnya, karena kasus Covid-19 tidak terlalu signifikan.
”Akan tetapi kami berharap dan masih memberikan kesempatan bagi masyarakat yang mau booster. Dan barangnya masih ada, jadi silakan mengambil vaksin booster. Saya imbau masyarakat tetap sehat, jaga kesehatan dan laksanakan vaksinasi booster,” kata dia.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com