Diduga Lecehkan Profesi, Dispermades Karanganyar Digeruduk Puluhan Perangkat Desa
Murianews
Jumat, 15 Juli 2022 15:20:37
MURIANEWS, Karanganyar – Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Karanganyar digeruduk puluhan perangkat desa dari kabupaten setempat, Jumat (15/7/2022).
Hal itu terjadi setelah salah satu pegawai dinas tersebut melukai hati para perangkat desa tersebut saat pembinaan perangkat desa Dayu, Gondangmanis, dan Gerdu di wilayah Kecamatan Karangpandan, 7 Juni 2022 lalu.
Saat itu salah satu Pejabat Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat bernama Harun Waskito memberikan ucapan yang kurang tepat dan terkesan melecehkan profesi perangkat desa.
Dalam pembinaan itu Harun meminta perdes peserta mengisi formulir pekerjaan dan hasilnya. Harun memberikan contoh empat profesi, yakni tukang ngarit, tukang bangunan, dokter, dan polisi.
Ucapan Harun tersebut direkam (video) dan tersebar melalui WhatsApp grup perdes itu Harun.
”Contoh, kalau orang ngarit hasil pekerjaannya apa? Rumput. Kalau tukang bangunan? Bangunan. Kalau dokter? Ngasih resep, obat. Kalau polisi/penyuluh? Ngasih penyuluhan seperti ini. Kalau perangkat [desa], sekarang tulislah di kertas [formulir] itu apa pekerjaan dan hasil pekerjaannya apa?” katanya.
”Silakan ditulis pekerjaan penjenengan, hasilnya apa. Di situ uraian tugas adalah jenis pekerjaan penjenengan. Di situ ada kegiatan tugas jabatan berarti itu pekerjaan penjenengan. Kalau mencangkul ditulis mencangkul, kalau mencari rumput ditulis mencari rumput,”ucap harun di depan peserta pembinaan.
Koordinator perdes pada acara di Dinas pagi itu, Sriyanto mengatakan ucapan Harun itulah yang dinilai meremehkan pekerjaan perdes sehingga para perdes merasa tidak nyaman.”Terus terang kami tidak nyaman dengan statemen Pak Harun yang mempertanyakan tugas perdes, apalagi disampaikan dengan nada tinggi. Seolah-olah kami tidak bekerja,” ujarnya.Oleh sebab itu, para perdes meminta Harun mengklarifikasi maksud ucapannya itu dan meminta maaf kepada perdes.Sementara itu, Harun mengklarifikasi ucapannya bahwa yang ia maksud bukan meremehkan pekerjaan perdes. Klarifikasi itu langsung ia susul dengan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perkataan-perkataan yang melecehkan.“Kami memohon maaf atas ucapan-ucapan saya yang membuat perdes tidak berkenan dan memberikan contoh yang meresahkan. Dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi di waktu mendatang,” ujarnya didampingi Sekretaris Dispermades Karanganyar, Titik Setiati dan Kabid Aparatur Pemerintahan Desa, Anung Dharmawan. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com
[caption id="attachment_302089" align="alignleft" width="880"]

Perwakilan perangkat desa di Kabupaten Karanganyar mendatangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) setempat, Jumat (15/7/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)[/caption]
MURIANEWS, Karanganyar – Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermades) Karanganyar digeruduk puluhan perangkat desa dari kabupaten setempat, Jumat (15/7/2022).
Hal itu terjadi setelah salah satu pegawai dinas tersebut melukai hati para perangkat desa tersebut saat pembinaan perangkat desa Dayu, Gondangmanis, dan Gerdu di wilayah Kecamatan Karangpandan, 7 Juni 2022 lalu.
Saat itu salah satu Pejabat Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat bernama Harun Waskito memberikan ucapan yang kurang tepat dan terkesan melecehkan profesi perangkat desa.
Dalam pembinaan itu Harun meminta perdes peserta mengisi formulir pekerjaan dan hasilnya. Harun memberikan contoh empat profesi, yakni tukang ngarit, tukang bangunan, dokter, dan polisi.
Ucapan Harun tersebut direkam (video) dan tersebar melalui WhatsApp grup perdes itu Harun.
”Contoh, kalau orang ngarit hasil pekerjaannya apa? Rumput. Kalau tukang bangunan? Bangunan. Kalau dokter? Ngasih resep, obat. Kalau polisi/penyuluh? Ngasih penyuluhan seperti ini. Kalau perangkat [desa], sekarang tulislah di kertas [formulir] itu apa pekerjaan dan hasil pekerjaannya apa?” katanya.
”Silakan ditulis pekerjaan penjenengan, hasilnya apa. Di situ uraian tugas adalah jenis pekerjaan penjenengan. Di situ ada kegiatan tugas jabatan berarti itu pekerjaan penjenengan. Kalau mencangkul ditulis mencangkul, kalau mencari rumput ditulis mencari rumput,”ucap harun di depan peserta pembinaan.
Koordinator perdes pada acara di Dinas pagi itu, Sriyanto mengatakan ucapan Harun itulah yang dinilai meremehkan pekerjaan perdes sehingga para perdes merasa tidak nyaman.
”Terus terang kami tidak nyaman dengan statemen Pak Harun yang mempertanyakan tugas perdes, apalagi disampaikan dengan nada tinggi. Seolah-olah kami tidak bekerja,” ujarnya.
Oleh sebab itu, para perdes meminta Harun mengklarifikasi maksud ucapannya itu dan meminta maaf kepada perdes.
Sementara itu, Harun mengklarifikasi ucapannya bahwa yang ia maksud bukan meremehkan pekerjaan perdes. Klarifikasi itu langsung ia susul dengan permohonan maaf dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perkataan-perkataan yang melecehkan.
“Kami memohon maaf atas ucapan-ucapan saya yang membuat perdes tidak berkenan dan memberikan contoh yang meresahkan. Dan saya berjanji tidak akan mengulangi lagi di waktu mendatang,” ujarnya didampingi Sekretaris Dispermades Karanganyar, Titik Setiati dan Kabid Aparatur Pemerintahan Desa, Anung Dharmawan.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com