Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Batang – Polres Batang akhirnya mengungkap penemuan mayat nenek dalam karung di bawah Jembatan Sigorek, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, Rabu (13/7/2022) lalu.

Di luar dugaan, nenek berusia 71 tahun bernama Waryonah warga Desa Kluwih, Kecamatan Pecalungan merupakan korban pembunuhan. Sedangkan pelaku bernama Casiri (33) yang merupakan tetangga dekat.

Kapolres Batang, AKBP Mochamad Irwan Susanto, saat jumpa pers mengatakan, usai penemuan mayat di dalam karung tersebut pada 13 Juli 2022, pihaknya langsung melakukan penyelidikan.

”Kami melakukan penyelidikan dan menangkap tersangka Casiri di rumahnya pada tanggal 16 Juli 2022. Korban dan tersangka ternyata masih bertetangga dekat,” katanya seperti dikutip Antara.

Dari pemeriksaan tersangka, kasus pembunuhan itu bermula saat korban sedang mencari daun cengkih di kebun warga. Saat itu, korban bertemu dengan tersangka yang mengingatkan korban agar tidak membuang sisa sampah daun cengkih di kebun rumahnya.

Baca: Nenek Sebatang Kara di Purbalingga Tewas Terpanggang saat Rumahnya Terbakar

”Namun, peringatan tersangka itu tak diindahkan oleh korban. Bahkan korban menjawabnya dengan kata ’Memang kenapa?. Hal itu yang membuat tersangka naik pitam,” ungkapnya

Tersangka yang marah dan akhirnya memukul bagian tengkuk hingga korban tidak sadarkan diri. Saat mengecek nadi korban, ternyata sudah tidak berdenyut sehingga tersangka langsung panik dan mencari karung di rumah.
”Namun, karung itu berukuran kecil sehingga jasad korban dipaksa masuk hingga tulang rusuk patah,” terangnya.Setelah itu, tersangka mengambil sepeda motor, lalu membuang tubuh korban di bawah Jembatan Sigorek.Atas perbuatannya itu, tersangka dikenai pasal berlapis, yaitu Pasal 338 KUHP dengan ancaman pidana maksimal penjara 15 tahun penjara, kemudian Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman paling lama 7 tahun dan Pasal 365 ayat (3) KUHP dengan ancaman paling lama 15 tahun penjara.Tersangka Casiri mengaku tidak bermaksud membunuh korban. Namun, tersangka hanya ingin memberikan “pelajaran” kepada korban agar tidak membuang sisa sampah cengkih di kebunnya.”Saat itu saya emosi karena sudah saya ingatkan berulang kali tetapi diabaikan. Mau mengambil cengkih tidak apa-apa. Namun, jangan buang sampah sembarangan, lantas dijawab menjengkelkan sehingga saya pukul,” katanya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Antara

Baca Juga

Komentar

Terpopuler