Rabu, 19 November 2025


MURIANEWS, Solo — Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo dirundung duka. Salah satu kebo bule keturunan Kiai Selamet tiba-tiba mati karena diduga terkena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Kamis (21/7/2022) pagi atau sepekan sebelum 1 Suro

Adik Paku Buwono (PB) XIII yang juga Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo, GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng membenarkan kabar tersebut. Kebo bule yang mati tersebut berjenis kelamin betina bernama Nyi Apon.

”Usianya 20 tahun. Konangannya (ketahuannya) Kamis pagi pukul 07.00 WIB, yang paling tua namanya Nyi Apon. Dulu lahirnya Ahad Pon, saya sendiri yang kasih nama itu,” katanya seperti dikutip Solopos.com, Jumat (22/7/2022).

Baca: Larungan Kepala Kerbau di Jepara Diserbu Warga

Ia menjelaskan, saat diperiksa kondisi mulut Nyi Apon berlendir dan ada luka. Mengetahui hal itu, GKR Timoer yang bertanggung jawab atas kebo bule Keraton Solo dan petugas yang mengurus langsung menghubungi Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Solo.

”Setelah diperiksa diduga terjangkit PMK. Sore langsung kita kuburkan,” ungkapnya.

Dari kematian kebo bule tersebut, pihaknya bersama dengan dinas langsung melakukan pemeriksaan. Hasilnya, tujuh kebo bule lainnya juga diduga terjangkit PMK.Ia berharap kerbau-kerbau itu bisa membaik karena ia mengaku sangat meyayangi mereka. Ia juga berpesan agar kerbau-kerbau yang sakit itu ditangani dengan baik dan terus dipantau perkembangannya.Saat ini, tambah Gusti Moeng, ada 22 ekor kebo bule keturunan Kiai Slamet yang dimiliki Keraton Solo saat ini. Tujuh ekor kerbau yang terkena PMK saat ini kondisinya lemas.”Untuk sementara mereka tidak boleh dikunjungi apalagi sampai diberi makanan oleh pengunjung,” tambahnya. Penulis: SupriyadiEditor: SupriyadiSumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar

Terpopuler