Sadis, Dukun Palsu Juga Minta Ibu di Pekalongan Lakukan Ritual Keji Ini

[caption id="attachment_311377" align="alignleft" width="880"] Polisi menghadirkan terduga dukun palsu yang memaksa ibu di Pekalongan setubuhi anak kandung. (detikJateng/Robby Bernardi)[/caption] MURIANEWS, Pekalongan – Afrizal (29), dukun palsu asal Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau terbilang biadab dan sadis. Pasalnya, selain meminta ibu di Pekalongan menyetubuhi kedua anak kandung, ia juga meminta korban melakukan ritual keji. Ritual tersebut dimulai dari memotong payudara dan bagian alat vital korban. Hal itu dilakukan dengan dalih untuk mengobati dan membuka aura hitam korban. Kapolres Pekalongan AKBP Arief Fajar Satria menjelaskan tersangka mengaku sebagai orang pintar atau dukun yang bisa mengobati dan membuka aura hitam korban. Namun untuk membuka aura itu, ada beberapa ritual yang harus dilakukan oleh korban dan semua ritual itu harus divideokan kemudian dikirim ke pelaku. Baca: Pura-Pura Jadi Dukun, Pria Asal Riau Paksa Ibu di Pekalongan Setubuhi 2 Anak Kandung ”Nah, untuk membuka aura itu korban diminta melakukan ritual. Pertama, (ritual) mandi telanjang,” ungkap Arief seperti dikutip detikJateng, Jumat (26/8/2022). Usai ritual pertama dituruti korban, pelaku mulai memerintahkan korban untuk menjalani serangkaian ritual yang tergolong biadab. Di antaranya memotong bagian ujung payudara, mengambil daging payudara, hingga memotong bagian di kemaluan korban. ”Kemudian melakukan hubungan badan pada kedua anaknya yang berusia 13 tahun dan 7 tahun,” imbuh Arief. Aksi ritual tersebut dilakukan korban dan didokumentasikan dengan video, yang kemudian video dikirim ke pelaku melalui WA. Berbekal kiriman video tersebut, memeras korban dengan meminta uang berturut-turut hingga Rp 38 juta. Tersangka pun mengancam akan menyebarluaskan video tersebut juka tidak dituruti. ”Korban diancam video-video akan disebar ke media sosial. Akhirnya korban memenuhi permintaan tersangka untuk memberikan uang. Mulai dari Rp 5 juta, Rp 3 juta, hingga total uang yang dikirim korban sejumlah Rp 38 juta," ungkap Arief. Tersangka sendiri berhasil diamankan petugas Satreskrim Polres Pekalongan di Terminal Pekalongan, pada Rabu (23/8/2022). Pelaku ditangkap saat hendak melarikan diri ke Riau.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: detikJateng